فضائل ليلة القدر
Keutamaan Lailatul Qadar (Malam Kemuliaan)
لو ذكرنا كل ما يسطر في هذه الكلمة لا نبلغ بعضًا من فضلها العظيم. ليلة القدر خاصة بالأمة المحمدية ولا تذهب إلى من قال إنها ليلة واحدة كانت وانتهى أمرها في زمن الوحي لأن الحق الذي ذهب إليه بعض كبار العلماء إنها باقية لغاية الآن حتى تقوم الساعة.
Meskipun kami telah menggoreskan berbagai redaksi untuk menjelaskan kata ini (Lailatul Qadar), namun kami tetap tidak mampu menggapai maknanya. Bahkan sebagiannya sekalipun. Lailatul Qadar adalah kekhususan bagi umat Muhammad. Tidak tepat orang yang berpendapat bahwa Lailatul Qadar hanya terjadi sekali malam dan telah tiada pada masa-masa wahyu. Yang benar menurut pendapat para ulama besar adalah bahwa Lailatul Qadar masih ada sampai sekarang hingga hari kiamat nanti.
وسأل بعضهم هل هي في رمضان فقط أو في السنة كلها والجواب على ذلك نقول. ليلة القدر من خصائص الأمة المحمدية فقد روى عطاء عن ابن عباس رضي الله عنهما أنه ذكر لرسول الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رجل من بني إسرائيل حمل السلاح على عاتقه في سبيل الله ألف شهر فعجب رسول الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وتمنى أن يكون لأمته من الفضائل فقال:
Sebagian orang bertanya, apakah Lailatul Qadar hanya terjadi di bulan Ramadan atau sepanjang tahun? Untuk menjawab hal ini, kami mengatakan, “Lailatul Qadar merupakan keistimewaan bagi umat Muhammad. Atha meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah mendengar kisah seorang laki-laki dari Bani Israil yang memanggul senjata untuk jihad fi sabilillah selama seribu bulan. Rasulullah takjub dan mengharapkan berbagai keistimewaan bagi umatnya sembari berdoa,
«يا رب جعلت أمتي أقصر الأمم أعمارًا وأقلهم أعمالًا فأعطاه الله تعالى ليلة القدر خير من ألف شهر التي حمل فيها الإسرائيلي السلاح في سبيل الله لك ولأمتك إلى يوم القيامة».
“Ya Tuhanku, jadikanlah umatku sebagai umat yang paling pendek umurnya dan paling sedikit amalnya”. Lalu Allah memberikan Lailatul Qadar kepada nabi Muhammad yang lebih baik daripada seribu bulan, yakni jangka waktu lelaki Bani Israil tadi memanggul senjata dalam jihad fi sabilillah. Allah menyatakan, “Lailatul Qadar itu untukmu (Muhammad) dan umatmu sampai hari kiamat”.
وقال بعض العلماء المؤرخين إن الرجل مِن مَن مضى كان لا يسمى عابدًا إلا إذا عبد الله تعالى ألف شهر فأعطى الله سبحانه وتعالى ليلة للأمة المحمدية. إن هم أحيوها كانوا أحق بأن يسموا عابدين من أولئك العباد.
Sebagian pakar sejarah menjelaskan bahwa pada masa lalu, seseorang tidak bisa diberi gelar ‘Abid (ahli ibadah) sebelum beribadah selama seribu bulan. Maka dari itu, Allah memberi waktu semalam pada umat Muhammad, yang jika mereka menghidupkannya, niscaya mereka layak untuk mendapat gelar “ahli ibadah” di antara para hamba.
والقول الصحيح أنها لم ترفع وأنها باقية إلى يوم القيامة لأمة محمد صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ما بقي منهم اثنان. لأن الأحاديث الصحيحة ناطقة بالتماسها في ليال مخصوصة ولا يمكن ذلك إلا إذا كانت باقية إلى يوم القيامة.
Pendapat yang sahih adalah bahwa Lailatul Qadar tidak ditarik (ditiadakan) dan tetap ada bagi umat Muhammad sampai hari kiamat, meskipun hanya ada 2 orang yang hidup sekalipun. Karena hadis-hadis yang sahih menyatakan adanya kaitan (amal perbuatan) dengan malam-malam khusus. Dan hal ini meniscayakan bahwa Lailatul Qadar tetap ada sampai hari kiamat.
ثم اختلف العلماء في وقتها فذهب أكثرهم إلى أنها مختصة برمضان لقوله تعالى:
Ulama berbeda pendapat terkait waktu Lailatul Qadar. Mayoritas mereka berpendapat bahwa Lailatul Qadar khusus terjadi pada bulan Ramadan sesuai firman Allah,
﴿ شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ ﴾١،
“Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan al-Quran.” (QS. al-Baqarah [2]: 185).
وقوله تعالى: ﴿ إِنّآا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ ﴾٢
Juga dalam firman,
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Quran) pada malam kemuliaan (Lailatul Qadar).” (QS. al-Qadr [97]: 1).
فوجب أن تكون ليلة القدر في رمضان دفعًا للتناقض.
Dengan demikian, adanya Lailatul Qadar (secara khusus) di bulan Ramadan, menghilangkan kesan kontradiksi di kedua ayat tersebut.
وذهب بعضهم إلى أنها دائرة في السنة كلها. ثم اختلف القائلون إنها في رمضان هل هي في كل شهر رمضان أو في العشر الأخير منه فقط. فذهب بعضهم إلى الأول وذهب الكثير منهم إلى الثاني وخصها بالأوتار.
Di kalangan ulama yang berpendapat bahwa Lailatul Qadar ada di bulan Ramadan sendiri juga terjadi perbedaan pendapat. Sebagian dari mereka berpendapat Lailatul Qadar terjadi dalam sebulan penuh, sedangkan banyak dari mereka berpendapat Lailatul Qadar terjadi pada akhir-akhir bulan ramadan, secara khusus pada hari-hari ganjil. Adapun sebagian ulama yang lain berpendapat bahwa Lailatul Qadar ada di sepanjang tahun.
والسبب في إخفائها على الناس وجوه.
Mengapa Allah tidak menyebutkan secara khusus kapan Lailatul Qadar terjadi? Berikut ini adalah beberapa alasannya
(أحدها) إنه تعالى أخفاها ليعظموا جميع السنة على القول بأنها فيها أو في جميع رمضان على القول به أو في العشر الأخير على القول به.
- Allah tidak menyebut waktu Lailatul Qadar secara khusus agar manusia mengagungkannya selama setahun penuh (bagi yang berpendapat demikian), selama bulan Ramadan penuh (bagi yang berpendapat demikian), atau pada waktu akhir-akhir bulan Ramadan (bagi yang berpendapat demikian).
كما أخفى رضاه في الطاعات ليرغبوا فيها كلها وأخفى غضبه في المعاصي ليحذروها كلها وأخفى وليه في المسلمين ليعظموهم كلهم وأخفى ساعة الإجابة في يوم الجمعة ليجتهدوا في العبادة في جميع أوقاتها وأخفى الاسم الأعظم ليعظموا كل أسمائه.
Seperti halnya Allah menyembunyikan rida-Nya atas ketaatan para hamba agar mereka termotivasi untuk beramal (ibadah) sepanjang waktu. Seperti halnya Allah menyembunyikan kemarahan-Nya atas kemaksiatan para hamba-Nya agar mereka menjauhi semua maksiat itu. Seperti halnya Allah menyembunyikan wali-Nya agar semua Muslim bisa saling menghormati satu sama lain. Seperti halnya Allah menyembunyikan waktu terkabulnya doa di hari jumat agar mereka bersungguh-sungguh dalam beribadah sepanjang waktu. Atau seperti halnya Allah menyembunyikan nama-Nya yang paling agung agar para hamba mengagungkan seluruh nama-Nya
(الوجه الثاني:) إن العبد إذا لم يتيقن ليلة القدر واجتهد في الطاعة رجاء أن يدركها يباهي الله تعالى به ملائكته ويقول تقولون إنهم يفسدون في الأرض ويسفكون الدماء وهذا جده واجتهاده في الليلة المظنونة. فكيف لو جعلتها معلومة فحينئذٍ يظهر أني أعلم ما لا تعلمون.
- Sesungguhnya jika seorang hamba tidak yakin kapan terjadinya Lailatul Qadar dan giat menjalankan ketaatan, maka Allah akan memamerkan sang hamba kepada para malaikat, “Kalian berkata bahwa manusia suka berbuat kerusakan di bumi dan menumpahkan darah (berperang). Tapi lihatlah kesungguhan dan kegigihannya dalam beribadah di malam (Lailatul Qadar) yang tidak pasti. Apalagi jika Lailatul Qadar itu telah ditentukan dalam waktu yang pasti. Maka dari itu, terbuktilah sekarang bahwa Aku (Allah) benar-benar lebih tahu dari sekadar yang kalian tahu”.
(الوجه الثالث) ليجتهدوا في طلبها والتماسها فينالوا بذلك أجر المجتهدين في العبادة بخلاف ما لو عينت في ليلة بعينها لحصل الاقتصار عليها ففاتت العبادة في غيرها وقد قيل : (أجرك على قدر نصيبك).
- Agar para hamba bersungguh-sungguh dan gigih mencari dan memburunya. Sehingga mereka memperoleh pahala bagi orang- orang yang giat beribadah. Berbeda jika Lailatul Qadar sudah diketahui secara pasti kapan terjadinya, maka tentu kesungguhan beribadah hanya terjadi pada saat itu dan tidak terjadi pada waktu- waktu lainnya. Maka dari itu ada ungkapan, “Pahalamu sepadan dengan jatahmu”.
أما فضائلها فكثيرة. منها أن من قام ليلتها غفرت ذنوبه قال صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «من قام ليلة القدر إيمانًا واحتسابًا غفر له ما تقدم من ذنبه»
Adapun di antara beberapa keutamaan Lailatul Qadar adalah: Siapa yang beribadah pada malam Lailatul Qadar, dia akan diampuni dosanya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. menjelaskan, “Siapa yang beribadah pada malam Lailatul Qadar dengan dilandasi iman dan keikhlasan, maka Allah akan mengampuni dosanya yang telah lalu.”
ومنها أنه لا ينعقد فيها نطفة كافر. وهي عبارة عن الليلة التي ينكشف فيها شيء من الملكوت والناس في هذا الكشف متفاوتون.
Pada malam ini, tidak ada setitik kekafiran. Maksudnya adalah bahwa pada malam ini, berbagai peristiwa yang terjadi di kosmos (semesta alam) akan dapat dilihat oleh para manusia sesuai tingkatan derajatnya.
فمنهم من تنكشف له الحجب عن تخوم السموات وما فيها فيشاهد فيها الملائكة على صورها ما بين قائم وقاعد وراكع وساجد وذاكر وشاهد ومسبح ومهلل وغير ذلك. وتنكشف له الحجب عن الأراضين فيشاهد الجن والشياطين ويرى إبليس وأعوانه وعرشه فيدهش لما يرى. ويرى الطائعين والعاصين من أبناء جنسه.
Sebagian ada yang mampu melihat para malaikat dalam wujud aslinya yang sedang duduk, rukuk, sujud, berzikir, bersyahadat, bertasbih, bertahlil, dan sebagainya. Terbuka baginya lekak-lekuk bumi sehingga mampu melihat jin, setan, dan iblis berserta para pengikut dan singgasananya sehingga takjub dengan apa yang dilihatnya. Dia juga mampu melihat orang-orang yang taat atau bermaksiat dari bangsanya sendiri (manusia).
ومنهم من ينكشف له غير ذلك على حسب صلاحه ودرجته في الطاعات.
Sebagian manusia lagi mampu melihat hal-hal selain yang telah disebutkan, sesuai dengan kadar kesalehan dan derajat ketaatannnya.
ويحسن لمن رآها أن يكتمها وأن يكثر من التعبد والدعاء في جميع الليالي وبالأخص في ليالي رمضان عسى أن يصادفها ويكون دعاؤه: (اللهم إنك عفو كريم تحب العفو فاعف عني).
Bagi orang yang mampu melihat demikian, sebaiknya dia diam lalu memperbanyak ibadah dan doa di semua malam-khususnya di malam bulan Ramadan karena mungkin saja dia mendapatkan Lailatul Qadar. Hendaknya dia berdoa, Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pengampun nan mulia dan mencintai ampunan. Maka ampunilah aku.
و من علاماتها أنها بلجة سمحة لاحارة ولا باردة يعذب فيها ماء البحار ولا ينبح فيها كلب أصلًا وتكون الشمس صبيحتها بيضاء نقية لا شعاع لها كأنها طمست.
Di antara tanda munculnya Lailatul Qadar adalah suasana lapang, tidak panas, dan tidak dingin, serta tidak ada anjing yang menggonggong sama sekali. Pada pagi harinya, sinar matahari putih jernih tidak mencorong (berpijar) seakan telah disirnakan.
وينبغي لمن رأى هذه العلامات صبيحتها أن يجتهد في العبادة والدعاء يومها كما يجتهد في ليلتها فإنه يدرك فضلها إن شاء الله تعالى.
Siapa yang telah menyaksikan tanda-tanda ini pada pagi harinya, hendaknya dia beribadah dan berdoa dengan giat selama sehari semalam. Karena insyallah dia akan mendapatkan keutamaannya.
ويستحب الاعتكاف في العشر الأواخر من رمضان عسى أن يدركها خصوصًا على القول بأنها في العشر الأواخر من رمضان. وكان أبو هريرة وأصحابه رضي الله عنه يعتكفون في رمضان في المسجد ويقولون:
Iktikaf disunahkan pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, barangkali orang yang menjalankannya mendapatkan Lailatul Qadar. Ada juga yang berpendapat bahwa memang Lailatul Qadar terjadi pada sepuluh terakhir bulan Ramadan. Bahkan Abu Hurairah dan para sahabatnya beriktikaf di masjid pada bulan Ramadan sembari berkata,
نحبس أنفسنا لنظهر صيامنا. وجاء رجل إلى (الشيلي) رضي الله عنهم وقال: يا سيدي أنا محب مهجور فقال له الشيلي: الزم باب الحبيب. فمضى الرجل ولزم المسجد فكان يصلي الليل كله فإذا صلى الفجر عفر وجهه بالتراب وقال:
“Kami menyembunyikan diri agar puasa kami menjadi nampak”. Ada seorang lelaki yang mengadu kepada syekh asy-Syili, “Wahai tuanku, aku adalah seorang yang mencintai sekaligus terasing (ditinggalkan)”. Lalu beliau menyarankan, “Tunggulah dengan setia di depan pintu kekasihmu”. Lelaki tersebut akhirnya bergegas dan menetap di suatu masjid. Sepanjang malam dia salat dan ketika salat subuh, dia mengotori wajahnya dengan debu sembari mengatakan,
إلهي المحروم يطلب الوصال. جعلنا الله والمحبين من أتباع الواصلين بجاء السيد الأمين صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وقال بعض الأئمة: يقول الله تبارك وتعالى:
“Ya Allah, hamba yang tersisih ini berharap dapat bersambung lagi”. Semoga Allah menjadikan kita dan para pecinta termasuk golongan orang-orang yang selalu bersambung dengan Allah melalui wasilah kebesaran nabi yang amanah (Muhammad). Sebagian pakar agama menyatakan, Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
﴿ إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ ﴿ ١﴾ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ ﴿ ٢﴾ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ ﴿ ٣﴾ تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ ﴿ ٤﴾ سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ ﴿ ٥﴾
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apa malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. al-Qadr [97]: 1-5).
ويقول جل جلاله: ﴿ حٰمٓ ﴿ ١﴾ وَالْكِتَابِ الْمُبِينِ ﴿ ٢﴾ إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ ۚ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ ﴿ ٣﴾ فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ ﴿ ٤﴾ أَمْرًا مِنْ عِنْدِنَا ۚ إِنَّا كُنَّا مُرْسِلِينَ ﴿ ٥﴾ ﴿ رَحْمَةً مِنْ رَبِّكَ ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ ﴿ ٦﴾ رَبِّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا ۖ إِنْ كُنْتُمْ مُوقِنِينَ ﴿ ٧﴾١
“Di surat yang lain Allah juga berfirman, Haa miim. Demi Kitab (al-Quran) yang menjelaskan. Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah. (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah yang mengutus rasul-rasul sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Tuhan yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, jika kamu adalah orang yang meyakini.” (QS. ad-Dukhkhan [44]: 1-7).
وهذه الليلة التي نوه الله بأنه أنزل فيها الكتاب الكريم وفرق فيها كل أمر حكيم هي ليلة القدر.
Maksud “malam” yang disebut di ayat-ayat di atas dan bahwa kitab yang mulia (al-Quran) telah diturunkan di waktu ini adalah Lailatul Qadar. Al-Qadr dapat diartikan:
فالقدر من ناحية هو المنزلة الرفيعة والجاه العظيم يقال فلان ذو قدر إذا كان رفيع المنزلة شريف المقام. والقدر من ناحية ثانية هو تقدير الأحكام وتوزيع الأقسام على الأنام.
Kedudukan yang tinggi serta kewibawaan yang agung dan mulia. Penentuan hukum (takdir) dan pembagian jatah (nasib) kepada seluruh makhluk.
ومعنى ليلة القدر على التقدير الأول الليلة الزهراء ذات الشرف والعزة والثناء. أو الليلة التي يمنح الله فيها عباده المخلصين ما هم أهل له من جاه مشهور ومقام محمود في الدنيا والآخرة.
Jadi, arti Lailatul Qadar dengan perkiraan makna pertama adalah malam cemerlang yang mempunyai kemuliaan, kejayaan, dan pujian. Malam di mana Allah memberikan hal-hal yang pantas diberikan pada para hamba-Nya yang ikhlas, baik itu berupa kewibawaan yang terkenal maupun kedudukan yang terpuji di dunia dan akhirat.
ومعناها على التقدير الثاني الليلة الي يبرم الله فيها أقدار العباد وأحوالهم ومصاير أمورهم ويبعث بها من اللوح المحفوظ إلى سماء الدنيا جملة لتدخل منها في طور التنفيذ على مدى العام.
Sedangkan dengan perkiraan makna kedua, Lailatul Qadar berarti malam diputuskannya takdir, alur, dan nasib para hamba lalu dikirim dari Lauhul Mahfuz ke langit dunia secara kontan untuk dijalankan selama setahun.
إذن فهي على كلتا الحالتين ليلة العام كله حفها الله من كل جوانبها بالخير كله. فأينما راجهتها لمست الفضل العميم وقبست الخير العظيم. ولليلة القدر ثلاثة أسماء أخرى كل اسم منها يتصل بسبيل سبل الإله التي حفها الله بها ومدها الله إليها. فهي: ليلة البركة. وليلة الرحمة، وليلة السلام.
Dari perkiraan kedua makna di atas, maka Lailatul Qadar adalah suatu malam yang selama setahun dipenuhi dengan berbagai kebaikan. Kemanapun arahnya, akan terdapat karunia yang melimpah dan memancarkan kebaikan yang agung. Lailatul Qadar mempunyai 3 nama yang merupakan penghubung jalan Tuhan yang memberikan kebahagiaan dan karunia, yaitu: Lailatul Barakah (malam keberkahan), Lailaturrahmah (malam kasih sayang), dan Lailatussalam (malam keselamatan)