حكمة الوضوء وطهارة الأعضاء الخاصة
Hikmah Wudhu dan Mencuci Anggota Badan Tertentu
إن هذه الحكمة بينها وبين حكمة الاغتسال التي سنذكرها في غير هذا الموضع وجه تشابه. وإن هناك بعض تباين نوعي بينهما ووجه الشبه على الإجمال هو الطهارة من الأدران والأوساخ المعنوية والحسية. وأما هذا التباين فهو أن الاغتسال عام للجسم كله. وأن الوضوء خاص بأعضاء مخصوصة.
Antara hikmah mandi yang telah kami terangkan dengan hikmah wudhu ada letak kesamaannya, di samping juga ada letak perbedaannya. Letak persamaannya, keduanya berfungsi untuk menghilangkan kotoran dan daki secara lahiriyah dan maknawiyah. Letak perbedaannya, mandi ber- fungsi untuk seluruh anggota badan, dan wudlu hanya untuk anggota badan tertentu.
إن فعل الوضوء يكون في بعض المذاهب مفروض الترتيب وفي بعضها مسنون. وعلى كل حال فأمرنا بغسل هذه الأعضاء ومسح الرأس أو الربع أو البعض فيه حكم جليلة وإليك البيان.
Sebagian madzhab ada yang mengharuskan tertib dalam melakukan pekerjaan wudhu, dan ada pula yang tidak mengharuskannya melainkan hukumnya sunnah. Tetapi yang penting, perintah untuk membersihkan badan, mengusap kepala seperempat atau sebagiannya mengandung beberapa hikmah yang mulia. Berikut adalah keterangannya:
يبدأ الإنسان أولًا بغسل اليدين وهما العضوان اللذان يستعملهما أكثر من سائر الأعضاء في ملامسته الأشياء كالمصافحة والبطش وما أشبه ذلك.
Pertama kali yang dilakukan dalam berwudhu adalah mencuci kedua langan. Tangan adalah anggota badan yang paling sering dipakai untuk menyentuh segala sesuatu, seperti untuk bersalaman, untuk menyerang dan lain-lain.
ثم الفم بالمضمضة لأنه قرار الأبخرة المتصاعدة من الجوف ومنه تخرج بعض الروائح وآثار الطعام الذي قد يكون متخلفًا بين الأسنان. وليعلم أيضًا طعم الماء إذا كان انتقل من حالته الأصلية أم لا.
Membersihkan mulut dengan berkumur-kumur dimaksudkan karena mulut merupakan muara hawa yang keluar dari perut yang mengeluarkan bau serta kotoran dari bekas makanan yang tersisa di cela-cela gigi. Berkumur-kumur juga berfungsi untuk mengetahui rasa air apakah sudah berubah dari keadaan aslinya atau belum.
ثم الاستنشاق لإزالة ما بالأنف من الآثار الكريهة وما يدخله فيه الهواء من الأتربة وما شاكل ذلك. وليشم أيضًا رائحة الماء.
Membersihkan hidung berguna untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang dibenci dalam hidung, debu yang masuk dan lain-lain, juga berguna untuk mencium bau air.
ثم الوجه لإزالة ما عليه من آثار العرق والأتربة كي يكون نظيفًا. إذ أوّل ما يقع عليه النظر عند الملاقاة والمقابلة. فإذا انتهى من الوجه عطف على غسل اليدين إلى المرفقين. وهما العضوان المتوسطان بين أعضاء الرأس والرجلين.
Membersihkan muka untuk menghilangkan bekas-bekas keringat (daki) dan debu-debu agar bersih, karena wajah adalah anggota badan yang pertama kali terlihat ketika kita sedang bertemu. Setelah selesai membersihkan muka, diikuti dengan mencuci kedua tangan hingga siku. Kedua tangan adalah anggota badan antara kepala dan kaki.
والحكمة في غسلهما أنهما معرضان في غالب الأوقات بأن يكونا مكشوفين ومعرضين للأوساخ التي تلصق بالأعضاء المكشوفة كالأذنين مثلًا.
Hikmah mencuci tangan hingga siku adalah bahwa kedua tangan tersebut biasanya sering terbuka dan mudah terkena kotoran yang menempel pada anggota badan yang terbuka seperti telinga dan lain-lain.
ثم الرأس لأنها منبع العرق الخارج من المسام. ولم يفرض الشارع الحكيم غسلها بالماء لما في هذا من المشقة والحرج. واكتفى فيها بالمسح الذي اتفقت عليه الأئمة الأربعة رضي الله عنهم واختلفوا في مقدار الممسوح فيها فقط.
Setelah itu adalah mengusap kepala (rambut), karena kepala adalah sumber keringat yang keluar dari pori-pori. Allah tidak mewajibkan mencucinya dengan air tapi cukup mengusapnya karena akan mendatangkan kesulitan. Menurut keempat orang madzhab, kepala cukup diusap saja, meskipun mereka berselisih dalam seberapa bagian kepala yang harus diusap.
ثم مسح الأذنين لإزالة ما علق بهما من الأتربة التي تدخل في القدر المرئي منها بواسطة الهواء. ثم يمسح قفاه بالماء حتى تكون أعضاء الرأس قد أخذت قسطها من النظافة.
Mengusap kedua telinga berguna untuk menghilangkan debu-debu yang melekat melalui perantaraan angin. Kemudian membersihkan tengkuk hingga semua anggota kepala menjadi bersih.
ثم يعطف على الرجلين إلى الكعبين لأن هذين العضوين معرضان للأوساخ والروائح الكريهة. خصوصًا ما يوجد عند الذين يلبسون الأحذية (الجزم) وهذا يشاهد كثيرًا عند الفرنج والمتفرنجين من المسلمين غير المصلين.
Membersihkan kedua kaki hingga mata kaki karena kedua anggota badan ini paling mudah terkena kotoran dan bau-bauan yang dibenci khususnya bagi mereka yang menggunakan sepatu. Bisa disaksikan bagaimana kaki orang-orang Eropa dan orang-orang muslimin kebarat-baratan yang tidak shalat.
فالوضوء بهذه الكيفية وبهذه الطريقة الحسية يكسب الإنسان نظافة ونشاطًا في أداء العبادة. وأضف إلى هذا أن الإنسان يقف أمام مولاه نظيفًا طاهرًا كما هو الشأن في الاغتسال. هذه هي النظافة الحسية وأما النظافة المعنوية فهاك البيان.
Wudlu dengan cara seperti di atas menjadikan seorang bisa memperoleh kebersihan dan kesemangatan dalam melaksanakan shalat (ibadah). Dan yang terpenting, dia bisa menghadap Tuhannya dalam kondisi suci bersih seperti halnya mandi. Ini adalah kebersihan lahiriah, sedangkan fungsi wudlu sebagai kebersihan maknawi berikut ini keterangannya:
إن غسل اليدين يذهب عنهما ما علق بهما من الذنوب ولأنهما آلة البطش وما أشبه ذلك. وكذلك غسل الفم يذهب عنه دون الغيبة والنميمة. ولأن الغيبة لها رائحة منتنة كالجيفة يشمها الذين أنعم الله عليهم بالإيمان الصحيح وصفّى قلوبهم. وقال قال الله تعالى:
Mencuci kedua tangan berguna untuk menghilangkan dosa-dosa yang melekat, karena keduanya adalah alat untuk menyerang dan lain-lain. Mencuci mulut (berkumur-kumur) untuk menghilangkan kotoran ghibah dan mengadu domba. Ghibah mempunyai bau busuk seperti bangkai yang dicium (diketahui) oleh orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah berupa keimanan yang benar dan diberi hati yang bersih. Allah berfirman.:
﴿ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا ﴾١
Artinya: “Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati…” Al-Hujurat: 12.
ولذلك أن المغتاب يفطر إذا كان صائمًا في مذهب السيدة عائشة رضي الله عنها.
Oleh karena itu, menurut faham Aisyah Radhiyallahu ‘anha. orang yang ghibah pada waktu puasa maka puasanya batal.
وكذلك الأذن فإنها الجارحة التي تسمع لغو القول وهجر الكلام وفحشه وما في حكم ذلك.
Telinga juga harus dibersihkan karena ia adalah alat untuk mendengarkan perkataan-perkataan yang kotor.
والأنف لأنها الجارحة التي تشم الروائح الكريهة. وكذلك الوجه فإن فيه العينين وهما الجارحتان اللتان تنظران إلى العورات والمحرمات وضررهما أشهر من أن يذكر.
Membersihkan hidung karena ia adalah alat untuk mencium bau-bauan yang dibenci. Membasuh muka karena di situ ada kedua mata yang biasanya digunakan melihat aurat dan hal-hal haram yang bahayanya lebih dari apa yang disebutkan.
وغسل الرجلين لأنهما الجارحتان اللتان يمشي بهما الإنسان إلى حيث يحرم المشي كالذهاب إلى محال الفجور وحانات الخمور ومجالس الغيبة والنميمة. ولما كان الرأس لا يباشر شيئًا من هذا كله بل يجاور الأعضاء المتقدمة اكتفى الشارع الحكيم فيه بالمسح للمجاورة فقط. ومجاورة الذنب أقل في الذنب. ولأن غسله فيه حرج عظيم على العباد. والدين يسر لا عسر.
Mencuci kedua kaki karena keduanya adalah alat untuk berjalan menuju hal-hal yang diharamkan, seperti pergi ke tempat-tempat kemaksiatan, bar-bar, tempat-tempat ghibah dan adu domba. Karena kepala tidak ikut berperan dalam melaksanakan dosa tetapi hanya menemani anggota badan di atas saja, maka Allah hanya menyuruh untuk mengusapnya saja. Mendekati dosa lebih ringan dari berbuat dosa. Diusapnya kepala juga karena membasuhnya dengan air akan menyulitkan. Agama Islam itu mudah, tidak susah.
وروي عن ابن عباس رضي الله عنه أنه قال: شرع ا الاستنجاء لمباشرة الحور العين. وغسل الكفين للأكل في موائد الجنة والمضمضة لكلام رب العالمين.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda “Disyaratkan istinja’ agar bisa menggauli bidadari di surga. Mencuci kedua tangan untuk bisa makan di meja makan surga. Berkumur-kumur agar bisa berbicara dengan Tuhan seru sekalian alam.
والاستنشاق الروائح الجنة: وغسل الوجه للنظر إلى وجهه الكريم. (النظر الذي حدده الشارع وأجازه) وغسل اليدين إلى المرفقين للسوار. ومسح الرأس للتاج والإكليل. ومسح الأذنين لسماع كلام رب العالمين. وغسل الرجلين للمشي في الجنة:
Membersihkan hidung agar bisa mencium bau-bauan surga. Mencuci muka agar bisa melihat wajah Tuhan (yaitu melihat sesuai dengan yang digariskan Tuhan dan yang diperbolehkan untuk melihatnya). Mencuci kedua tangan hingga siku untuk mendapatkan gelang surga. Mengusap kepala untuk memperoleh mahkota. Mencuci kedua telinga untuk mendengarkan kalam ilahi. Dan mencuci kedua kaki untuk bisa berjalan-jalan di surga.”
وقال صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إذا توضأ العبد المسلم فتمضمض خرجت الخطايا من فيه. فإذا انتشر خرجت الخطايا من أنفه فإذا غسل وجهه خرجت الخطايا من وجهه حتى تخرج من تحت أظافره فإذا مسح رأسه خرجت الخطايا من رأسه حتى تخرج من تحت أذنيه. وإذا غسل رجليه خرجت الخطايا من أظافر رجليه. ثم كان مشيه إلى المسجد وصلاته نافلة».
Rasulullah bersabda: “Apabila seorang hamba muslim berkumur- kumur, maka keluarlah kesalahan-kesalahan dari mulutnya. ketika membersihkan tudung, keluarlah kesalahan dari hidungnya. Ketika mencuci wajahnya hilanglah kesalahan-kesalahan dari wajahnya hingga keluar dari bawah kuku-kukunya. Ketika mengusap kepalanya, kesalahan-kesalahan itu keluar dari kepalanya hingga keluar dari bawah telinganya. Ketika mencuci kedua kakinya, kesalahan-kesalahan keluar dari bawah kuku-kuku kakinya. Kemudian berjalanlahia ke masjid dan shalatnya merupakan ibadah tambahannya”.
وقال عمر رضي الله عنه: إن الوضوء الصالح يبعد عنك الشيطان. وقال مجاهد رضي الله عنه: من استطاع أن لا يبيت إلا طاهرًا ذاكرًا مستغفرًا فليفعل فإن الأرواح تبعث على ما قبضت عليه:
Umar bin Khattab berkata: “Wudlu yang benar akan menjauhkan syetan dari kamu”. Mujahid Radhiyallahu ‘anhu berkata: “Barang siapa yang mampu tidak tidur dalam kondisi suci bersih, mengingat Allah (berdzikir), dan beristighfar maka supaya dikerjakan, karena jiwa-jiwa itu dibangkitkan dalam kondisi ketika ia dimatikan”.
هذه هي الحكمة العظيمة في الوضوء. فإذا كنت ممن أنار الله قلوبهم بنوره عرفت أن الله سبحانه وتعالى لم يكلفنا بالوضوء وسائر أنواع التكاليف إلا لمنفعة تعود علينا من جهة الصحة وآداب النفس. نسأله تعالى أن يوفقنا إلى معرفة أسرار هذا الدين القويم. ويهدينا إلى الصراط المستقيم بمنه وكرمه.
Inilah beberapa hikmah utama dalam wudlu. Kalau anda termasuk orang-orang yang diberi sinar oleh Allah dengan sinar-Nya, pasti tahu bahwa Allah tidak membebani kita dengan wudhu, perintah atau larangan yang lain kecuali mengandung manfaat untuk kita dari segi kesehatan badan dan jiwa. Kita memohon kepada Allah agar menunjukkan kita kepada pengetahuan akan rahasia-rahasia agama yang lurus ini, serta menunjukkan kita kepada jalan yang lurus dengan karunia dan kemuliaan-Nya.