حكمة إسقاط الزكاة في البغال والحمير
Hikmah Bighal dan Keledai Tidak Wajib Dikeluarkan Zakatnya
إعلم أن الإنسان في حاجة كثيرة إلى هذين الصنفين في كثير من حوائجه الأصلية كحمل الأثقال والخدمة والانتقال عليهما من بلد إلى آخر وهلم جرا من المنافع العظيمة التي تعود على بني الإنسان بواسطتهما.
Ketahuilah bahwa manusia sangat membutuhkan dua jenis hewan ini dalam kebanyakan kebutuhan pokok, seperti membawa beban-beban berat, pelayanan, memindahkan barang dari satu negara ke negara lain, dan beragam manfaat besar lainnya yang kembali kepada anak manusia melalui kedua hewan tersebut.
من أجل ذلك لم يجوز الشارع الحكيم ولم يأمر بأخذ الزكاة في هذين الصنفين رحمة بنا وشفقة علينا. سواء أكانت سائمة أو غير سائمة. لأن المقصود منها الحمل والركوب لا الدر والنسل. إلا إذا كانت للتجارة فإن الزكاة تؤخذ فيها وتكون مثل عروض التجارة سواء بسواء. وقد ذكر في البدائع ما يأتي.
Karena itu, Allah Subhanahu wa ta’ala tidak memperbolehkan dan tidak memerintahkan kepada manusia untuk mengambil zakat dari dua jenis hewan ini karena rahmat dan kasih sayang-Nya kepada kita, baik keduanya digembala atau tidak digembala. Karena tujuan pemanfaatan kedua hewan ini adalah untuk angkutan dan tunggangan, bukan untuk diambil air susu dan keturunannya. Kecuali apabila digunakan untuk perdagangan, maka wajib diambil zakat dari keduanya seperti barang dagangan. Hal itu telah disebutkan dalam kitab al-Bada’i sebagai berikut:
وأما البغال والحمير فلا شيء فيها وإن كانت سائمة لأن المقصود منها الحمل والركوب لا الدر والنسل. لكنها قد تسام في وقت الحاجة لدفع مؤنة العلف. وإن كانت للتجارة تجب الزكاة فيها: اهـ وهذه حكمة عظيمة تعود على بني الإنسان بالنفع العظيم والخير الجسيم.
Tidak ada zakat bagi hewan bagal dan keledai meski keduanya digembalakan karena tujuannya adalah untuk angkutan dan tunggangan, bukan untuk diambil air susu dan keturunannya. Tetapi terkadang diharuskan zakat dalam waktu hajat karena membayar ongkos menggemukan. Apabila untuk perdagangan, maka wajib zakat. Demikianlah hikmah agung yang kembali kepada anak manusia dengan manfaat dan kebaikan besar.