حكمة شركة العنان
Hikmah Syarekat Inan*
إعلم أن الشارع الحكيم لم يترك بابًا من أبواب المنفعة إلا طرقه. ولا سبيلًا من سبل السعادة إلا مهدها وسهلها. ولا موطنًا من مواطن الخير إلا حاطه بسياج من الحكمة البالغة. فمن ذلك شركة العنان.
Allah Yang Maha Bijaksana tidak membuat jalan manfaat kecuali pada jalan-jalannya. Tidak ada jalan menuju kebahagiaan yang tidak dilapangkan dan dimudahkan olehNya, dan tidak ada kebaikan kecuali mengandung hikmah yang jelas. Maka di antara kebaikan itu adalah syarekat Inan (bentuk kerja sama (kongsi) dalam usaha secara seimbang).
وهي التي لو جرى عليها الناس وراعوا شروطها الشرعية لعمّ النفع وأزهرت رياض السعادة في ربوعهم. بل أصبحت تجد الشركات تعد بعشرات الألوف على اختلاف أنواعها. وهذه حكمة بالغة لأنها سبب عظيم في التوسعة على عباده. وفيها أيضًا الاتصاف بصفة الأمانة وهي أفضل الفضائل.
Kalau orang mau melakukannya dan mau memelihara ketentuan-ketentuan syareat, niscaya tersebar luaslah manfaat dan berkembanglah kebun kebahagiaan di kalangan mereka. Bahkan akan anda temui nantinya puluhan ribu bentuk kerja sama yang sejenis. Ini adalah merupakan hikmah nyata, karena kerja sama semacam itu merupakan sebab utama dalam mensejahterakan rakyat, di samping akan tercipta di dalamnya sifat amanah yang merupakan keutamaan yang paling utama.
وقد ورد في البدائع ما يأتي: قيل إن العنان مأخوذ من العن وهو الأعراض. يقال عنّ لي أي عرض وظهر. قال امرء القيس.
Disebutkan dalam kitab al-Badai’ sebagai berikut: “Kata-kata Inan berasal dari kata-kata al-annu yang artinya “tampak“, seperti kata-kata syair Umru al-Qais:
فَعَنَّ لِي شُرْبٌ كَأَنْ نِعَاجَهُ عَذَارَی دَوَّارٌ فِي مَلَاءٍ مُدْبَلٍ
Artinya: “Tampak padaku suatu minuman, kambing-kambing betinanya seakan gadis-gadis perawan yang berkeliling di kerumunan manusia”.
وقيل سمي هذا النوع عنانا لأنه يقع على حسب ما يعني لهما في كل التجارات أوفي بعضها دون البعض الآخر أو في تساوي المال أو تفاضلهما.
Bentuk kerja sama ini disebut Inan karena bentuk kerja sama ini terjadi sesuai dengan keinginan kedua belah pihak, ingin bekerja pada semua usaha perdagangan atau hanya sebagian saja, dengan modal yang sama atau berbeda.
وقال قوم إنه مأخوذ من عنان الفرس أن يكون بإحدى يديه ويده الأخرى مطلقة يفعل بها ما يشاء فسمي هذا النوع من الشركة عنانًا لأنه لا يكون إلا في بعض الأموال ويتصرف كل واحد منهما في الباقي كيف يشاء. أو لأن كل واحد منهما جعل عنان التصرف في المال المشترك بصاحبه.
Sebagian orang mengatakan Inan di situ berarti “tali kekang kuda” yang dipegang dengan salah satu tangan sedangkan tangan yang lain bisa mengerjakan hal-hal yang lain. Maka menurut pendapat ini, bentuk kerja sama yang bernama “syarekat Inan” adalah kalau kerja sama itu terjadi pada sebagian harta saja, sementara harta yang lain bisa digunakan oleh masing-masing pihak sesuai dengan kemauan masing-masing. Atau dikatakan Inan karena setiap orang yang bergabung itu membuat kekang (peraturan) dalam penggunaan harta milik bersama.
وكانوا في الجاهلية يتعاطون هذه الشركة قال النابغة:
Pada zaman Jahiliyah orang-orang banyak yang menggunakan sistem kongsi tersebut. Al-Nabighah mengatakan:
وَشَارَكْنَا قُرَيْشًا فِي بِقَاهَا وَفِي أَحْسَـابِهَـا شِـرْكُ الْعِنَانِ
Artinya: “Kami bekerja sama dengan orang-orang Quraisy pada tempat tinggalnya, dan di antara bentuk kerja sama itu adalah serikat inan”
وهذا النوع من الشركة جائز بإجماع فقهاء الأمصار. ولتعامل الأمة به في كل عصر من الأعصار من غير نكير. وما رآه المسلمون حسنًا فهو عند الله حسن.
Bentuk kerja sama semacam ini diperbolehkan berdasarkan ijma’ para ulama. Ummat Islam telah melakukan itu pada setiap masa, dan apa yang dipandang oleh orang-orang Islam baik, maka menurut Allah pun baik.
وروي أن أسامة بن شريك جاء إلى رسول الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فقال له: أتعرفني؟ فقال صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
Diriwayatkan bahwa Usamah bin Syarik datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam lantas berkata kepada beliau : “Apakah kamu mengetahui aku ?”. Rasulullah berkata:
«وَكَيْفَ لَا أَعْرِفُكَ وَأَنْتَ شَرِيْكِي وَنِعْمَ الشَّرِيْكَ لَا تُدَارِي وَلَا تُمَارِيْ»
Artinya: “Bagaimana aku tidak tahu kamu padahal kamu adalah serikatku, dan sebaik-baik serikat itu adalah kalau kamu tidak menipu dan tidak bertengkar”
وقد بعث رسول الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ والناس يتعاملون بهذه الشركة فلم ينههم ولم ينكر عليهم صنيعهم هذا. والتقرير أحد أدلة السنة. لأن هذه العقود شرعت لمصالح العباد في كل زمان ومكان لحاجتهم إلى استثمار المال. ولا شك أن هذا النوع طريق من طرق الاستثمار ا هـ بتصرف.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam diutus oleh Allah Subhanahu wa ta’ala. pada saat manusia sudah melakukan bentuk kerjasama dengan cara kongsi. Rasulullah tidak mencegah atau mengingkari perbuatan mereka. Ketetapan beliau adalah salah satu dalil Sunnah, karena bentuk kongsi itu dilakukan untuk kemaslahatan manusia di setiap waktu dan tempat, sebab mereka butuh mengembangkan harta mereka. Tidak diragukan lagi bahwa bentuk kerjasama ini adalah salah satu cara untuk mengembangkan harta.
* Syarekat Inan adalah akad dari dua orang atau lebih untuk berserikat harta yang ditentukan oleh keduanya dengan maksud mendapatkan keuntungan (tambahan), dan keuntungan itu untuk mereka yang berserikat.