الحكمة في نفقة المطلقة
Hikmah Memberi Nafkah Perempuan yang Sudah Ditalak
لما فرض الشارع الحكيم عدة المطلقة فرض لها على المطلق الإنفاق عليها لأنه هو الذي تسبب ذلك. وصارت المرأة مقيدة عن الزواج حتى تنقضي العدة شرعًا. وأيضًا قد يجوز أن المطلقة تكون فقيرة ولا عائل يعولها.
Ketika Allah Yang Maha Bijaksana mewajibkan adanya masa iddah bagi wanita yang ditalak, maka Dia juga mewajibkan suami yang mentalak untuk memberi nafkah kepada bekas istrinya. Hal itu karena suami adalah penyebab terjadinya talak dan masih terikat dengan tali perkawinan hingga habis masa iddah. Terkadang seorang istri yang ditalak itu fakir dan tidak ada seorangpun yang menanggungnya.
فإذن والحالة هذه وجب الإنفاق عليها في مدة العدة واستعدادها لزوج آخر. ولشدة الشارع في أمر النفقة رخص لها الاستدانة إذا كان فقيرًا معسرًا ونظرة إلى ميسرة.
Maka dari itu suami yang mentalak wajib memberinya nafkah selama masa iddah serta persiapannya untuk kawin dengan suami lain. Saking besamya perhatian Allah terhadap masalah nafkah ini, sehingga seorang istri yang ditalak itu diperbolehkan berhutang kalau suaminya itu fakir atau melarat.