حكمة اللعان
Hikmah Li’an*
كان في الجاهلية إذا قذف الرجل زوجته واتهمها بالزنا. يرجع في ذلك إلى الكهان الذي يتكهنون بالغيب للفصل في الأمور والإخبار بالحقائق على زعمهم الباطل وجهلهم القبيح ونصبهم الممقوت وغشهم الظاهر وتدليسهم على عباد الله بالكذب. ولما جاء الشرع الإسلامي نفى ذلك لحكمتين:
Pada masa Jahiliyah, apabila seorang suami menuduh istrinya telah berbuat zina, maka dia pergi kepada para dukun yang bisa meramal hal-hal ghaib tentang berbagai urusan, kepada orang yang bisa memberi tahu tentang hakekat-hakekat melalui dugaan-dugaan mereka yang batil dengan tujuan untuk menipu hamba Allah dengan kebohongan. Namun ketika datang syari’at Islam perbuatan seperti itu dilarang karena beberapa hal:
الأولى: إن من الشرع الإسلامي هجر الكهانة وتقبيح وتسفيه عمل الدجالين النصابين الجهلة وكل متكهن بالغيب.
- Di antara ajaran Islam adalah menyingkirkan perdukunan, Islam memaki dan menghina setiap perbuatan para dajjal dan dukun-dukun yang meramal tentang hal-hal ghaib.
الثانية: إن الرجوع إليهم خطر عظيم لعدم القطع بصدقهم. فإذا رجعوا إليهم عكسوا الأمور وأوقعوا الناس في المحظور باتهام البريئة وبراءة المتهمة بجهلهم الفاضح ونصبهم المعروف. ثم أبدل ذلك باللعان.
- Kembali kepada para dukun itu sangat berbahaya karena kebenaran mereka tidak pasti. Kalau kembali kepada mereka, mereka akan memutarbalikkan perkara, mencampakkan manusia ke dalam larangan dengan prasangka ngawur karena kebodohan mereka, kemudian mengubahnya dengan li’an.
واللعان في الشرع هو أن الرجل إذا اتهم امرأته بالزنا كلف بإحضار أربعة شهود عدول يشهدون برؤية الزنا كما هو مقرر شرعًا فإن لم يجد شهودًا شهد أربع شهادات بالله إنه لمن الصادقين. والخامسة أن لعنة الله عليه إن كان من الكاذبين.
Li’an dalam syari’at Islam adalah jika suami menuduh istrinya berbuat zina maka harus mendatangkan empat orang saksi yang adil yang semuanya telah melihat istrinya berzina, seperti yang disyari’atkan. Kalau dia tidak bisa mendatangkan para saksi, maka harus bersaksi empat kali kesaksian kepada Allah bahwa dia adalah benar, kemudian diikuti kesaksian kelima bahwa Allah akan melaknat dia apabila dia berdusta.
وهي تشهد كذلك أربع شهادات بالله إنه لمن الكاذبين والخامسة أن غضب الله عليها إن كان من الصادقين. وهذا مصداق قوله تعالى:
Di samping itu, istrinya juga bersaksi kepada Allah empat kali kesaksian bahwa suaminya itu dusta, lantas kesaksian kelima bahwa Allah akan murka kepadanya kalau suaminya itu benar. Hal itu sesuai dengan firman Allah:
﴿ وَالَّذِيْنَ يَرْمُوْنَ أَزْوَاجَهُمْ وَلَمْ يَكُنْ لَّمْ شُهَدَآءُ إِلَّا أَنفُسُهُمْ فَشَهَادَةُ أَحَدِهِمْ أَرْبَعُ شَهَادَاتٍ بِاللهِ إِنَّهُ لَمِنَ الصَّادِقِيْنَ، وَالْخَامِسَةُ أَنَّ لَعْنَتَ اللهِ عَلَيْهِ إِن كَانَ مِنَ الْكَاذِبِيْنَ، وَيَدْرَؤُا عَنْهَا الْعَذَابَ أَن تَشْهَدَ أَرْبَعَ شَهَادَاتِ بِاللهِ إِنَّهُ لَمِنَ الْكَاذِبِيْنَ، وَالْخَامِسَةَ أَنَّ غَضَبَ اللهِ عَلَيْهَآ إِنْ كَانَ مِنَ الصَّادِقِينَ ﴾١
Artinya: “Dan orang-orang yang menuduh istrinya berzina, padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri. maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah, sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar. Dan (sumpah) yang kelima: bahwa laknat Allah atasnya, jika dia termasuk orang-orang yang berdusta. Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta, dan sumpah yang kelima: bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang besar” Al-Nur:6-9.
فإن امتنع عن الحلف حبس حتى يلاعن أو يكذب نفسه فيحد. وإذا التعنا يفرق بينهما في الحال.
Kalau sang suami menolak untuk bersumpah, maka dia harus ditahan sampai dia melakukan li’an atau mengaku berdusta, setelah itu dia harus di beri hukuman. Kalau keduanya melakukan li’an, maka keduanya harus di pisahkan.
والحكمة في ذلك من وجوه.
Dalam hal ini ada beberapa hikmah yang terkandung :
الأول: إن النكاح وإقامة المرأة زوجة لبعلها لا يستقيم أمره ولا يصلح شأنه إلَّا بالوفاق والوداد بين الزوجين. فإذا ما حصلت التهمة وإشاعة الزنا ووصمت المرأة بالفاحشة حرج صدر كليهما وفقدت الثقة من المرأة وبذلك يقيمان على الحقد والضغن. وهذا يفضي إلى سوء العاقبة.
- Suatu pernikahan dan fungsi wanita sebagai istri bagi suami tidak akan sempurna kecuali dengan adanya keserasian dan saling menyayangi antara keduanya. Tetapi apabila sudah terdapat tuduhan zina dan melukai istri dengan kekejian, maka dada mereka akan sempit dan hilanglah kepercayaan dari istri sehingga mereka berdua hidup dalam kedengkian yang tentu akan membawa akibat jelek.
الثاني: زجر الزوجين وتحذيرهما من أن يرتكبا مثل هذه المعاملة السيئة المزرية بالشرف.
- Melarang dan memperingatkan suami-isteri agar jangan melakukan perlakuan buruk yang akan mengurangi kemuliaan itu.
الثالث: حفظ حرمه من وصمة العار التي لا تزول بكر الليالي ومر الأيام.
هذا وفي كتاب اللعان خمسة فصول:
Menjaga kehormatannya dari kehinaan pelacuran yang tidak pernah hilang pengaruhnya siang dan malam. Dalam masalah li’an terdapat lima hal:
الفصل الأول: في أنواع الدعاوى الموجهة وشروطها. الفصل الثاني: في صفات المتلاعنين. الثالث: في صفة اللعان. الرابع: في حكم نكول أحدهما أو رجوعه. الخامس: في الأحكام اللازمة للعان. وكل ذلك مذكور في فروع الفقه.
- Macam-macam tuduhan yang dilancarkan serta syarat-syaratnya.
- Sifat-sifat orang yang melakukan l’an.
- Sifat li’an,
- Hukum penolakan salah satu diantara keduanya atau ruju’nya.
- Hukum-hukum yang wajib bagi l’an. Semua hal di atas disebutkan dalam kitab-kitab fiqh.
* Li’an adalah tuduhan suami terhadap istrinya yang dikuatkan dengan sumpah bahwa istrinya telah berbuat zina.