• Backup Home
  • Home 2
  • Privacy Policy
  • Qasidah dan Shalawat Page
  • Rawi Simthud Duror dan Terjemah
  • Tentang Kami
  • Home
Kitab Kuning Digital
No Result
View All Result
Friday, May 16, 2025
  • Home
  • Kajian Kitab
    • Hikmatut Tasyrif wa Falsafatuhu
    • Tafsir Mimpi Ibnu Sirin
    • Safiinatun Najaah
    • Taklim Muta`allim
  • Qasidah
  • PDF Kitab Kuning
  • Khutbah
  • Manakib
  • Shalat
  • Apps
  • Artikel
  • Tentang Kami
  • Home
  • Kajian Kitab
    • Hikmatut Tasyrif wa Falsafatuhu
    • Tafsir Mimpi Ibnu Sirin
    • Safiinatun Najaah
    • Taklim Muta`allim
  • Qasidah
  • PDF Kitab Kuning
  • Khutbah
  • Manakib
  • Shalat
  • Apps
  • Artikel
  • Tentang Kami
No Result
View All Result
Kitab Kuning Digital
No Result
View All Result
  • PDF
  • Qasidah
  • Doa-doa
  • Kajian Kitab
  • Tuntunan Ibadah
  • Apps
  • Artikel
  • Infografis
  • Khutbah
  • Manakib
  • Tanya Jawab Keislaman
  • Tentang Kami
Home Kajian Kitab Hikmatut Tasyrif wa Falsafatuhu

Hikmah Memberi Nafkah Sanak Kerabat (Famili)

Muhammad Fariz Kasyidi by Muhammad Fariz Kasyidi
2024-02-02
in Hikmatut Tasyrif wa Falsafatuhu, Kajian Kitab
Reading Time: 4 mins read
A A
0
2
SHARES
10
VIEWS
FacebookTwitterWhatsappTelegramLine

حكمة نفقة الأقارب

Hikmah Memberi Nafkah Sanak Kerabat (Famili)

الحكمة في هذه النفقة ترجع إلى صلة الرحم ومساعدتهم. وأنت تعلم أن الأقارب هم أولى الناس بالإنسان. ولا شك أنه إذا حصل البر والإحسان من الإنسان لأحد أقاربه غرس هذا البر والإحسان في قلب الموصل إليه الشفقة والرحمة والعاطفة الجميلة نحو المسدي هذه النعمة الجليلة واجتثت بذور البغضاء والحسد من بينهم.

Hikmah pemberian nafkah kepada mereka berkaitan dengan masalah silaturrahmi dan pertolongan kepada mereka. Anda tahu bahwa keluarga dekat adalah manusia yang paling utama. Kalau terdapat kebaikan yang di berikan seorang kepada salah satu sanak kerabatnya, maka kebaikan itu akan menanamkan ke dalam hatinya suatu rasa belas kasihan dan kasih sayang terhadap orang yang telah berbuat baik tersebut. Akhirnya lenyaplah akar akar kebencian dan kedengkian di antara mereka.

وسبب وجود النفقة للأولاد هي الولادة. لأنه ثبتت الجزئية والبعضية. والإنفاق على جزئه المحتاج يكون من باب الحياة الحقيقية له. وقيل سبب وجوب نفقة الأقارب في الأولاد وغيرها من الرحم المحرم هي القرابة المحرمة القطع.

Yang menyebabkan wajibnya memberi nafkah anak adalah adanya kelahiran. Nafkah merupakan bagian yang sangat dibutuhkan anak dalam kehidupannya. Dikatakan bahwa yang menyebabkan adanya kewajiban memberi nafkah anak-anak dan orang-orang yang masih dalam lingkungan famili adalah karena adanya hubungan kerabat yang haram untuk diputuskan.

لأنه إذا حرم قطعها يحرم كل سبب مغض إلى القطع. ولا شك أن ترك الإنفاق من ذي الرحم المحرم مع قدرته عليه يفضي إلى قطع الرحم وهو حرام وإذا حرم الترك وجب الفعل بالضرورة.

Karena memutuskan hubungan kerabat itu diharamkan, maka segala yang mengarah kepada pemutusan hubungan hukumnya haram. Tidak diragukan lagi bahwa menolak untuk memberikan nafkah kepada sanak kerabat padahal mampu adalah menyebabkan putusnya hubungan antara mereka. Dan yang demikian itu diharamkan.

وأما نفقة الوالدين فلقوله عز وجل:

Kewajiban memberi nafkah kepada orangtua didasarkan pada firman Allah:

﴿ وَقَضَٰى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوْا إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً ﴾١

Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya”. Al-Isra’: 23.

أمر الله سبحانه وتعالى ووصى بالوالدين إحسانًا. ومن المعلوم أن الإنفاق عليهما من أحسن الإحسان وأوجب الواجبات وأقرب القربات. وقال الله تعالى:

Allah menyuruh agar berbuat baik kepada kedua orang tua dan memberi nafkah kepada mereka adalah merupakan salah satu kebaikan terbaik, kewajiban paling wajib dan ibadah paling baik. Allah berfirman:

﴿ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلَوْلِدَيْكَ ﴾٢

Artinya: “Bersyukurlah kepada-Mu dan kepada dua orang ibu bapakmu.” Luqman: 14.

أمر الله سبحانه وتعالى الولد أن يجازي بعض ما كان منهما من حسن التربية والبر والعطف عليه في كل وقت والوقاية له من كل شر ومكروه. ومجازاة الولد لو الدية تطهر عند عجزهما عن القيام بأمر أنفسهما من جهة النفقة وغيرها. فيجب إدرار النفقة عليهما حال عجزهما. وقال عز وجل:

Allah menyuruh anak agar membalas budi baik orang tua yang telah diberikan kepadanya berupa pendidikan yang baik, kebaikan, rasa belas kasihan pada setiap waktu, serta memeliharanya dari segala kejelekan dan gangguan. Balas budi anak terhadap orangtua tampak di saat mereka berdua telah lemah untuk mencari nafkah dan lain sebagainya. Ketika itu anak wajib memberi nafkah kepada kedua orang tua karena kelemahannya. Allah berfirman:

﴿ وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوْفًا ﴾٢

Artinya: “Dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik“. Luqman: 15.

هذا فى الوالدين الكافرين ففي المسلمين أولى. والإنفاق عليهما عند عجز هما من أقدس الجبات وأحسن المعروف.

Ayat di atas menunjukkan jika kedua orang tua itu kafir, maka kita tetap harus mempergaulinya di dunia dengan baik, apalagi kalau kedua orangtua itu muslim, tentu memberi nafkah kepada keduanya pada waktu lemah merupakan kewajiban paling suci dan kebaikan paling baik.

روي عن جابر بن عبد الله رضي الله عنه: أن رجلا جاء إلى رسول الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ومعه أبوه فقال يا رسول الله. إن لي مالا وإن لي أبا وإن أبي يريد أن يأخذ مالي فقال رسول الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (أنت ومالك لأبيك) وروي عنه صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أنه قال:

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah Radhiyallahu ‘anhu: Ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. yang diikuti oleh ayahnya. Orang laki-laki itu berkata kepada beliau: “Aku mempunyai harta dan aku mempunyai seorang ayah, dia ingin mengambil (mencuri) hartaku”. Rasulullah merenggut gamis orang itu sambil berkata: “Kamu dan hartamu adalah milik ayahmu“. Rasulullah bersabda:

«إِنَّ أَطْيَبَ مَا يَأْكُلُ الرَّجُلُ مِنْ كَسْبِهِ وَإِنَّ وَلَدَهُ مِنْ كَسْبِهِ فَكُلُوْا مِنْ كَسْبِ أَوْلَادِكُمْ إِذَا احْتَجْتُمْ إِلَيْهِ بِالْمَعْرُوْفِ»

Artinya: “Sesungguhnya makanan terbaik yang dimakan oleh seorang laki-laki adalah (yang dihasilkan) dari usahanya dan anaknya adalah merupakan hasil usahanya. Maka makanlah dari hasil usaha anak-anakmu kalau kamu membutuhkan kepadanya dengan cara yang baik”.

صدق رسول الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الذي لا ينطق عن الهوى إن هو إلّا وحي يوحى.

Rasulullah benar, beliau tidak berbicara dari hawa nafsu. Ucapannya tidak lain hanyalah wahyu yang diturunkan kepadanya.


١ (۱۷) الإسراء: ۲۳

٢ (۳۱) لقمان: ١٤

٢ (۳۱) لقمان : ۱٥

Related

Share1Tweet1SendShareShare
Previous Post

Hikmah Memberi Nafkah Istri

Next Post

Hikmah Memberi Nafkah Budak

Muhammad Fariz Kasyidi

Muhammad Fariz Kasyidi

Artikel Terkait

Mimpi Melihat Lobak: Pertanda Gosip, Kesedihan, atau Pertumbuhan Keluarga?
Kajian Kitab

Mimpi Melihat Pemuda: Pertanda Persaingan dan Musuh Terselubung

by Muhammad Fariz Kasyidi
2024-11-15
0

حرف الشين Huruf Syin Pemuda - الشاب الشاب: والشاب في التأويل عدو الرجل، فإن كان أبيض فهو عدو مستور، وإن...

Read moreDetails

Bab V Hikmah Puasa

2023-12-31

Sifat-sifat Allah

2025-03-13
Arti Mimpi Lutut Sakit: Pertanda Kesulitan dalam Mencari Nafkah

Mimpi Tenda Agung: Pertanda Kemenangan, Kekuasaan, dan Kepemimpinan

2024-11-14
Next Post

Hikmah Memberi Nafkah Budak

Hikmah Memberi Nafkah Para Pelajar yang Menuntut Ilmu Pada Lembaga-Lembaga Pendidikan Agama dan Lainnya

Hikmah Mengasuh Anak

Hikmah Menyusui

Please login to join discussion

© 2023 DH Tech - Daarul Hijrah Tech Kitab Kuning Digital.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • PDF
  • Qasidah
  • Doa-doa
  • Kajian Kitab
  • Tuntunan Ibadah
  • Apps
  • Artikel
  • Infografis
  • Khutbah
  • Manakib
  • Tanya Jawab Keislaman
  • Tentang Kami

© 2023 DH Tech - Daarul Hijrah Tech Kitab Kuning Digital.