حكمة الإيلاء
Hikmah Ila’ (Sumpah)
الإيلاء هو أن يولي الرجل من امرأته. وكيفية ذلك أن يحلف الرجل بأن لا يطأ امرأته مدة. وهذه كانت عادة الجاهلية. وهي مستقبحة وعدوان بيّن وإجحاف بحقوق المرأة.
lla’ adalah sumpah yang diucapkan suami kepada istrinya, yaitu sumpah untuk idak menyetubuhi istrinya dalam waktu tertentu. Sumpah ini merupakan kebiasaan kaum Jahiliyah. Tentu saja sumpah semacam ini merupakan penghinaan dan permusuhan yang nyata serta bertindak lalim terhadap hak-hak istri.
وقد يجوز أن لا تكون مذنبة. فلما جاء الشرع الإسلامي اجتثّ بذور هذه العادة وجعل للإيلاء حدًا محدودًا إذا تعداه بانت منه امرأته. وهو أربعة أشهر. وإن وطئها في هذه المدة حنث في يمينه ولزمته الكفارة. وقد ورد في الكتاب العزيز قوله تعالى:
Pada zaman Jahiliyah, ila’ bisa terjadi meskipun istri tidak berbuat suatu kesalahan. Namun Islam datang mencabul akar-akar adat kebiasaan ini, dan membuat balasan tegas bagi diperbolehkannya ila yang kalau melanggar, istri bisa menuntut cerai dari suami. Batas waktu ila’ hanya berlaku 4 bulan. Kalau suami menggauli istri dalam masa ini. beraru dia telah melanggar sumpahnya dan oleh karenanya dia wajib membayar kafarat. Disebutkan di dalam al-Quran:
﴿ لِلَّذِيْنَ يُؤْلُوْنَ مِنْ نِّسَآبِهِمْ تَرَبُّصُ أَرْبَعَةِ أَشْهُرٍ فَإِنْ فَآءُو فَإِنَّ اللهَ غَفُوْرٌ رَحِيْمٌ، وَإِنْ عَزَمُوْا الطَّلَاقَ فَإِنَّ اللهَ سَمِيْعُ عَلِيْمٌ ﴾٢
Artinya: “Kepada orang-orang yang mengila’ istrinya diberi tangguh empat bulan (lamanya). Kemudian jika mereka kembali (kepada istrinya), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan jika mereka ber’azam (bertetap hati untuk) talak, maka sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. Al-Baqarah: 226-227
والحكمة في تقدير هذه المدة وهي أربعة أشهر مرجعها لأمور.
Hikmah diberlakukan masa empat bulan mempunyai beberapa hikmah:
الأول: إن هذه المدة كافية لأن تتوق فيها النفس إلى المباشرة توقانًا شديدًا. وكذلك المرأة فإنها لا تتحمل أكثر من هذه المدة في البعد عن البعل في الغالب.
- Dalam masa empat bulan memungkinkan jiwa untuk mengembalikan diri dari menggauli istri. Begitu pula sang istri, dia tidak mampu lagi untuk bertahan lebih dari masa itu dalam menggauli suami.
الثاني: إن هذه المدة حافظة للعفاف في الكثير الغالب. فإذا زادت ربما نزع كلاهما إلى ما ينافي العفة والصون. وهي حكمة بالغة.
- Dalam masa itu ada kesempatan untuk menjaga kehormatan diri. Lebih dari masa itu mungkin saja keduanya tidak lagi mampu menjaga kehormatannya. Inilah hikmah yang jelas.
وروي عن ابن عباس رضي الله عنه أنه قال: كان إيلاء الجاهلية السنة والسنتين وأكثر من ذلك. فوقته الله بأربعة أشهر. فمن كان إيلاؤه أقل من أربعة أشهر فليس بإيلاء .
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu berkata: Ila’ nya orang-orang Jahiliyah itu lamanya setahun, dua tahun bahkan lebih. Maka Allah memberikan batasan waktu selama empat bulan. Barangsiapa yang ila’nya kurang dari empat bulan, maka itu bukan ila“.