Hati – القلب
القلب: ووجع القلب دليل على سوء سيرته في أمور الدين ومرض القلب دليل على النفاق والشك، لقوله تعالى: ﴿فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ﴾١.
Hati: Dan sakit hati merupakan pertanda buruk dalam urusan agama, dan sakit jantung adalah pertanda kemunafikan dan keraguan, sebagaimana firman Allah Ta’ala: “Dalam hatinya ada penyakit” (Al-Baqarah: 10).
والكرب في قلب دليل على التوبة.
Dan gundah gulana dalam hati adalah pertanda taubat.
والقلب شجاعة الرجل وسماحته، وجراءته وجلادته، وجوده وسخاؤه وغلظته وصلاحه. وفساده راجع إلى البدن لأنه ملك البدن، والقائم بتدبيره وخروج القلب من البطن حسن الدين والإخلاص والتفريغ عنه هو الإهتداء إلى الحق.
Dan hati adalah keberanian seorang laki-laki, kemurahan hatinya, keberaniannya, ketegasannya, kedermawanannya, kikirnya, kebaikannya, dan keburukannya. Dan kerusakannya kembali kepada badan karena hati adalah raja dari badan dan yang mengatur semuanya. Dan keluarnya hati dari perut adalah kebaikan agama, keikhlasan, dan membebaskan diri darinya adalah petunjuk menuju kebenaran.
وقيل القلب يدل على امرأة صاحب الرؤيا، فإنها هي المدبرة لأموره، فإن رأى كأن قلبه يقطع، فإن كان عليلًا برىء وشفي وفرج عن كربه.
Dan dikatakan bahwa hati menunjukkan wanita bagi pemilik mimpi, karena dialah yang mengatur urusannya. Jika ia melihat seakan-akan hatinya dipotong, maka jika ia sakit, maka ia akan sembuh dan terlepas dari kesedihannya.
وربما دل قلبه على أميره وأستاذه ومدبر أمره، وربما كان قلبه هو نفسه المدبر على أهله القائم بصلاح بيته، وربما دل على ولده.
Dan mungkin hatinya menunjukkan pemimpinnya, gurunya, dan pengatur urusannya. Dan mungkin hatinya sendiri adalah pengatur keluarganya yang bertanggung jawab atas kebaikan rumahnya. Dan mungkin menunjukkan anaknya.
فمن رأى قلبه يخطف من بطنه، أو خرج من حلقه، أو من دبره، فأكلته دابة، أو التَّقَفَه طائر هلك، وكان مريضًا من يدل القلب عليه، وإلَّا طار قلبه خوفًا ووجلًا من الله تعالى أو من طارىء يطرقه، وقد يذهب عقله أو دينه لأن القلب محل الاعتقادات.
Barangsiapa yang melihat hatinya dicabut dari perutnya, atau keluar dari mulutnya, atau dari duburnya, lalu dimakan oleh binatang, atau ditangkap oleh burung lalu mati, dan ia sakit dari apa yang ditunjukkan oleh hati, jika tidak, maka hatinya akan gentar karena takut kepada Allah Ta’ala atau karena sesuatu yang menimpanya, dan mungkin akal atau agamanya akan hilang karena hati adalah tempat keyakinan.
وأما من رأى قلبه مسودًا، أو ضيقًا لطيفًا جدًا، أو مغشيًا بغشاء، أو محجوبًا لا يرى، أو مربوطًا عليه ثوب، فإن صاحبه كافر أو مذنب قد طبع على قلبه، وحجب عن طاعة ربه، وعمي عما يهتدي به وتراكم الرين٢ على قلبه.
Adapun barangsiapa yang melihat hatinya hitam, atau sempit sekali, atau tertutup oleh selaput, atau terhalang sehingga tidak terlihat, atau diikat dengan kain, maka pemiliknya adalah seorang kafir atau orang berdosa yang hatinya telah dicap, dan terhalang dari ketaatan kepada Rabbnya, dan buta terhadap apa yang dapat ia ikuti, dan banyaklah kotoran yang menempel di hatinya.
وكذلك القلب من كل شيء مال مدخور لمن يصيبه أو يملكه.
Demikian pula hati dari segala sesuatu adalah harta yang disimpan bagi siapa saja yang mendapatkannya atau memilikinya.
١ سورة البقرة الآية: ۱۰. وقد وردت هذه العبارة -١١- في القرآن الكريم.
٢ الرين: هو الغطاء والحجاب الكثيف (الران).
Kitab Tafsir Ahlam – Ibnu Sirin Halaman 281 Cetakan Daarul Ma’rifah 2002
Jika menemukan kesalahan ketik, baris, terjemah, dan makna silahkan email kami di kitabkuningdigital@gmail.com
#tafsirmimpi #tafsirmimpiibnusirin #ibnusirin #tafsirahlam #ahlam #tafsirmimpiibnusirin #mimpi #hati
