حكمة صلاة الخوف
Hikmah Shalat Khauf (Dalam Keadaan Takut)
قد بينا في غير هذا الموضع أن الإنسان أقرب ما يكون من مولاه وخالقه إذا وقف للصلاة وسجد لها خاشعًا خاضعًا ذليلًا أمام عزته. وقلنا إن أداء الصلاة بالشروط المطلوبة يوجد في القلب اطمئنانًا وثباتًا لأنه يقرب ممن لا يعول إلا عليه في الشدائد.
Telah kami sebutkan dalam judul lain bahwa manusia akan berada lebih dekat kepada Tuhan dan Penciptanya kalau melaksanakan shalat dan sujud dengan khusyu’ merendahkan diri dan menghinakan diri di hadapan kemuliaan-Nya. Telah kami katakan, melaksanakan shalat dengan syarat- syarat yang diinginkan akan menimbulkan ketenangan dan kemantapan bati, karena dia berada dekat dengan Dzat yang menanggungnya ketika beada dalam kesengsaraan.
ولما كان الإنسان في حالة خوف من عدوه ومن كل ما يحذره ويخشى منه على حياته في اشد الاحتياج إلى من يشد به أزره ويتخذه درعًا يتقي به ما عساه يصيبه من الاضرار. فليس هناك أعظم وأنفع للمرء من الصلاة في أوقاتها ولا يتركها لهذا الخوف ليكون الإنسان قريبًا من ربه الذي في قدرته أن يحميه ويقيه شر هذا العدو المفاجيء مهما كان شديد البطش قوي الساعد.
Ketika berada dalam keadaan takut terhadap musuh, terhadap apa yang ditakuti, ketika sangat membutuhkan pertolongan sebagai tolak balak, maka manusia bertakwa kepada-Nya agar tidak ditimpa bahaya. Di sana tidak ada yang lebih utama dan bermanfaat baginya kecuali shalat pada waktunya dan tetap tidak meninggalkannya karena rasa takut itu, agar dia tetap dekat kepada Tuhannya yang dengan kekuasaanNya menjaga dai melindunginya dari kedatangan musuh yang mendadak, walau sekuat apapun.
ويحفه بجيش من جنده ينصره به حتى يصل إلى مقر الأمان. وهو في هذه الحالة كأنه يقول بلسان حركة ركوعه وسجوده: يا رب لا عون لي إلا عنايتك ولطفك به فأعني بحق قوتك وضعفي على هذا العود. وقني شره وارحمني من هذا الخطر الداهم.
Allah akan menolongnya hingga berada dalam suasana aman. Manusia itu ketika shalat seakan berkata bersamaan dengan gerakan ruku dan sijud: “Ya Tuhan, tiada pertolongan bagiku kecuali pertolongan dan kelembutan-Mu padaku. Tolonglah aku dengan kekuasaanMu. Tolonglah aku karena kelemahanku terhadap musuh. Jagalah aku dari kejahatannya. Kasihanilah aku dari bahaya yang datang sekonyong-konyong”.
وحيث أن الصلاة من أركان الإسلام ودعائم الأيمان شدد الشارع الحكيم في وجوب أدائها في مثل هذا الموقف ولم يسقطها عنه. كأنه تعالى يقول للإنسان: إذا أدّيت أيها العبد ما فرضته عليك من الفرائض تقرب مني وتطمئن بذكري. وقانا الله وإياك شر الأعداء، ورفع عنا كل بلاء بمنه وكرمه.
Karena shalat adalah salah satu rukun Islam dan tiang iman, maka Allah menekankan kewajiban melaksanakannya meskipun dalam situasi takut seperti itu. Seakan-akan Allah berkata kepada manusia: “Apabila engkau telah melaksanakan apa yang Aku wajibkan kepadamu wahai hamba, maka dekatlah kepada-Ku, dan tenanglah dalam mengingat Aku”. Scmoga Allah menjaga kita dari kejahatan para musuh, dan semoga menghilangkan setiap bencana karena karunia dan kemuliaan-Nya.