حكمة صرف الغنيمة
Hikmah Pembagian Ghanimah (Rampasan Perang)
الغنيمة هي ما يحصل عليه المسلمون بواسطة الحرب والجهاد. والغنيمة تختلف عن الفييء في التقسيم ووجوه الصرف. إذ قسّم الشارع هذا المال إلى خمسة أسهم: سهم لمن ذكروا في قوله تعالى:
Ghanimah adalah harta yang diperoleh kaum muslimin dengan jalan perang dan jihad. Ghanimah berbeda dengan Al Fai’ dalam pemanfaatan dan pembagiannya. Allah membagi ghanimah ini kepada lima bagian. Sebagian untuk golongan yang disebutkan di dalam firman Allah Ta’ala:
﴿ وَاعْلَمُوا أَنَّمَا غَنِمْتُم مِّن شَيْءٍ فَأَنَّ لِلّٰهِ خُمُسَهُ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَمَىٰ وَالْمَسَٰكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ ﴾١
Artinya: “Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya sepertima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan ibnu sabil”. (Al Anfaal: 41).
والأربعة الباقية تصرف على المجاهدين بعد أن يمتاز القاتل بأخذ سلب القتيل. وبعد أن يميز الإمام من كان أكثر خطرًا في الحرب وأحسن بلاء. وبعد أن يصرف الإمام على الممرضين لجرحى المجاهدين.
Sedang empat bagian sisanya dibagikan kepada para mujahid, setelah orang yang berhasil membunuh merampas harta orang yang dibunuh dan sesudah pemimpin memutuskan orang yang paling banyak mendapatkan kecelakaan dalam peperangan. Dan sesudah pemimpin menggunakan harta untuk para juru rawat kesehatan dalam menangani para mujahid yang luka.
وأما الحكمة في هذا التباين. فهي أن الفيىء حصل عليه المسلمون بلا حرب ولا جهاد. ومن أجل ذلك جعل القسم الأكبر تحت تصرف المصطفى صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وأما الغنيمة فإنها جاءت بواسطة الجهاد والحرب وتعرض المجاهدين للأخطار واستقبالهم الموت برًا وبحرًا.
Adapun hikmah perbedaan ini, Al Fai diperoleh kaum muslimin tanpa perang dan jihad. Maka Allah memberikan bagian yang terbesar untuk dimanfaatkan Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam. Sedang ghanimah datang melalui jihad dan perang. Di mana para mujahid menghadapi bahaya kematian baik di darat maupun di laut.
ومن أجل ذلك اقتضت حكمة الشارع الحكيم أن يجعل أجرهم على نصر إعلاء كلمته في الدنيا بأخذ شيء من الغنيمة. وفي الآخرة إثابتهم بالجنة إعلاء لقدرهم وتنويهًا بشرفهم.
Oleh karena itu Allah Yang Maha Bijaksana memberikan balasan kepada mereka dalam menjunjung tinggi kalimat Allah di dunia berupa bagian ghanimah. Sedang di akhirat mereka mendapatkan balasan syurga sebagai kehormatan dan pujian bagi mereka.
وهناك حكمة أخرى وهي أن المجاهد يكون في مدة الحرب مشغولًا عن مباشرة أي عمل حتى يحصل على ما به قوام حياته بعد الجهاد. فسدًا لما حصل من تعطيل مصلحته المعاشية جعل الشارع له نصيبًا في الغنيمة
Ada hikmah yang lain, yakni bahwa para mujahid selama dalam peperangan sibuk melakukan pekerjaan apa saja sampai mendapatkan pokok penghidupan sesudah berperang dan berjihad. Karena ia mendapat kerugian yang seharusnya memperoleh penghidupan, maka Allah memberikan bagian ghanimah.
وأما الحكمة في أن للرسول صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نصيبًا في السهم الخامس فهي من عدة وجوه. منها أن الرسول مجاهد بل هو أفضل المجاهدين سواء باشر الحرب أو لم يباشرها. لأنه إذا لم يباشرها بنفسه يكون مشغولًا بإعداد المدد من عدد وعدة وتدبير في شؤون الحرب.
Adapun hikmah Rasul Shallallahu ‘alaihi wasallam mendapatkan seperlima bagian, bisa di tinjau dari berbagai segi. Dari satu sisi Rasul adalah seorang mujahid bahkan menjadi orang yang paling utama di antara para mujahid, baik beliau ikut melakukan perang atau tidak. Karena jika beliau tidak ikut melakukan perang sendiri, beliau tetap sibuk mempersiapkan jumlah tentara dan mengurusi masalah perang.
هذا من جهة. ومن جهة أخرى فإن الرعب الذي يلم بالأعداء ويكون سببًا في انتصار المسلمين وإعلاء شأن الدين إنما يحصل كل ذلك بسببه وببركته وبالسر الذي تسير. به الدعوة ويكون به النصر .
Dari segi lain, ketakutan yang menimpa musuh menjadi sebab kemenangan kaum muslimin. Dan keunggulan agama hanya dapat diperoleh karena beliau dan keberkahannya. Secara tersirat karena beliau itulah da’wah bisa berjalan dan kemenangan bisa diperoleh.
ولما كان من أسمى سجاياه صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الكرم كان نصيبه الذي يأخذه من الفييء والغنيمة يصرف أغلبه على الفقراء والمساكين والمؤلفة قلوبهم وغيرهم من كل وجوه البر والإحسان وما يفيد جماعة المسلمين ومن أجل ذلك كان نصيبه بعد انتقاله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يصرف لهؤلاء ومصالح المسلمين العامة والخاصة.
Oleh karena akhlak Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam sangat tinggi, maka bagian beliau yang diambil dari al Fai dan ghanimah pada umumnya dimanfaatkan untuk para fakir miskin, orang-orang yang baru masuk Islam, dan lain-lainnya di bidang kebaikan yang bermanfaat bagi kaum muslimin. Oleh karena itu bagian beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam sesudah wafat digunakan untuk kepentingan ummat Islam secara umum ataupun khusus.
هذا وأن الشارع الحكيم لرأفته بالضعفاء واهتمامه بشأن المسلمين جعل للفقراء واليتامى والمساكين وأبناء السبيل نصيبًا من الغنيمة. واعلم أيضًا أن الغنيمة لم تكن حلًا للمجاهدين في الشرائع الأولى السماوية فأحل الله لنا الغنائم رحمة بنا وشفقة علينا وتنويهًا بفضل أمة محمد صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كما قال:
Inilah dengan kasih sayang Allah Yang Maha Bijaksana kepada kaum dlu’afa’ dan perhatianNya kepada kaum fakir miskin, Allah memberikan bagian ghanimah untuk kaum fakir miskin dan ibnu sabil. Perlu diketahui pula bahwa ghanimah tidak dihalalkan bagi para mujahidin dalam syari’at samawi yang pertama, kemudian Allah menghalalkannya untuk kita sebagai rahmat dan kasih sayangNya kepada kita, juga sebagai pujian bagi ummat Muhammad sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam:
«لَمْ تُحَلَّ الْغَنَائِمُ لِأَحَدٍ قَبْلِنَا» وقال أيضًا:
Artinya: “Ghanimah tidak dihalalkan bagi seseorang sebelum kita“. Dihadits lain disebutkan:
«إِنَّ اللهَ فَضَّلَ أُمَّتِي عَلَى الْأُمَمِ وَأَحَلَّ لَنَا الْغَنَائِمَ»
Artinya: “Sesungguhnya Allah mengutamakan ummatku atas ummat- ummat yang lain dan menghalalkan ghanimah bagi kita”.
فانظر أيها العاقل اللبيب والمؤمن المستنير قلبه بنور الإيمان. كيف قسم الشارع الغنيمة كما شاء العدل والإنصاف. وانظر كيف راعي المناسبات وقدر لكل قسطه بالعدل والقسطاس المستقيم. فسبحانك اللهم ما أحكم صنعك وأكمل تدبيرك وتقديرك .
Maka perhatikanlah hai orang-orang yang berakal dan beriman yang bersinar hatinya dengan cahaya iman. Bagaimana Allah membagikan ghanimah dan bagaimana pula Ia menghendaki keadilan dan keseimbangan. Dan perhatikanlah bagaimana Ia menjaga persesuaian dan menentukan setiap bagian dengan adil dan dengan timbangan yang lurus. Maha Suci Engkau Ya Allah, alangkah mantap ciptaanMu, alangkah sempurna pengetahuan dan penentuanMu.
هذه هي الحكمة في صرف الغنيمة التي قررها الشارع الحكيم. ولا نخال المطلع عليها من هؤلاء الطاعنين علينا في ديننا الحنيف إلَّا قد عرفوها واعترفوا بخطأهم. وإلَّا فمن يضله الله لا هادي له. هدانا الله وإياك إلى التفقه في الدين ومعرفة أحكامه وأصوله وفروعه.
Inilah hikmah pembagian ghanimah yang telah ditetapkan oleh Allah Yang Maha Bijaksana. Kita tidak melewatkan orang-orang yang mengecam agama kita yang lurus melainkan mereka telah mengetahuinya dan mengakui kesalahan mereka. Bila tidak demikian, maka orang yang disesatkan oleh Allah, tentu tak ada yang menunjukinya. Semoga Allah menunjuki kita untuk memahami agama, mengetahui hukum-hukumnya, pokok-pokok dan cabang-cabang ajarannya.