حكمة رفع الحرج في الدين
Hikmah di Balik Keringanan Dalam Agama
إعلم أن الله سبحانه وتعالى جعل الدين الإسلامي ملائمًا للأمة وكل جيل من الناس في كل زمان ومكان إلى أن تقوم الساعة. ولا يخفى أن دينًا هذا شأنه لا شك في أنه يكون سمحًا سهلًا على المتناول لأحكامه والمتعلم لأصوله وفروعه.
Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah telah menjadikan agama Islam cocok bagi umat maupun bagi setiap generasi manusia di setiap waktu dan tempat hingga hari kiamat. Sudah jelas dan tidak diragukan lagi bahwa sesungguhnya agama ini adalah agama toleran dan mudah bagi orang yang hendak memahami hukumnya dan bagi orang yang ingin mempelajari pokok-pokok maupun detail-detailnya.
ولقد قررت لنا الشريعة الغراء ذلك بالقول والفعل. فقال الله تعالى:
Syariat yang luas (fleksibel) telah memberikan penegasan kepada kita melalui ucapan (doktrin) dan perbuatan (kenyataan). Terkait hal ini, Allah Subhanahu wa ta’ala telah berfirman di beberapa tempat dalam al-Quran,
﴿ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ ﴾١
“Dan Dia sekali-kali tak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan.” (QS. al-Hajj [22]: 78);
وقال أيضًا: ﴿ لَا يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ﴾٢،
“Allah tak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. al-Baqarah [2]: 286);
وقال: ﴿ يُرِيدُ اللهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ﴾۳،
“Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.” (QS. al- Baqarah [2]: 185);
وقال: ﴿ رَبَّنَا وَلَا تُحمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ﴾٤
dan juga firman, “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya.” (QS. al- Baqarah [2]: 286).
وقال صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «الدين يسر لا عسر»
Selain ayat-ayat di atas, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. juga bersabda, “Agama itu mudah, tidak sulit.”
وقال أيضًا: «يسروا ولا تعسروا وبشروا ولا تنفروا»
Beliau juga bersabda, “Kalian buatlah mudah. (simpel), janganlah kalian mempersulit (agama) atau membuat orang menjauh (takut).”
وقال: «يا أيها الناس إن منكم منفرين فأيكم أمّ بالناس فليوجز وفي رواية: فليخفف فإن من ورائكم الكبير والصغير وذا الحاجة
Dalam hadis lain disebutkan, “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya di antara kalian ada orang-orang yang membuat orang lain menjauh (takut). Maka siapa di antara kalian yang menjadi imam, maka persingkatlah (jangan kelamaan). Atau menurut riwayat lain, Maka buatlah ringan. Karena di belakang kalian ada orang tua, anak kecil dan orang yang memiliki kebutuhan.”
وقال: «أحب العمل إلى الله الحنيفية السمحة»
Dalam riwayat lain disebutkan, “Amal yang paling dicintai Allah adalah yang lurus (benar) dan toleran.”
وقال علي كرم الله وجهه: أريحوا هذه القلوب فإنها تمل كما تمل الأبدان والنفس مؤثرة للهوى طالبة للراحة أمارة بالسوء فإن أكرهتها أضنيتها وإن أهملتها أرديتها.
Sementara itu Ali berkata, “Berilah waktu istirahat pada hati. Karena ia bisa capek seperti halnya tubuh. Dan jiwa adalah penggerak hawa nafsu dan menuntut istirahat serta mengajak kepada kejahatan. Jika kamu memaksanya, niscaya dia akan enggan. Dan jika kamu tidak menghiraukannya, niscaya dia akan diam (tidak mau).”
وغير هذا كثير من الآيات والأحاديث والحكم التي وردت في هذا الباب. ومن الثاني رخصة المسح على الخفين في السفر والحضر وكذلك قصر الرباعية في الصلاة في السفر. وجواز الإفطار في السفر. وترك القبلة في بعض الأحوال. والتيمم عند فقد الماء. وغير ذلك مما هو معلوم ومفهوم لك.
Masih banyak ayat, hadis, maupun kata-kata hikmah lainnya yang terkait hal ini. Contoh keringanan-keringanan yang diperbolehkan dalam agama adalah hukum-hukum terkait musafir. Yaitu mengusap Khuf (alas kaki tertentu), menggasar salat, buka puasa, tidak menghadap kiblat pada kasus tertentu, tayamum ketika tidak ada air, dan lain sebagainya seperti sudah diketahui dan dipahami.
والحكمة في ذلك أن رفع الحرج لا يجعل القلوب نافرة من أي أمر من أمور الدين بل يسهل على الناس تناوله فيكثر المسلمون ولا يجدون من الصعوبات ما يعوقهم عن السير فيه. ولما كان الدين الإسلامي بهذه السهولة وكان كافلًا لصلاح أمري الدنيا والدين في كل زمان ومكان. جعله الله آخر الأديان.
Hikmah dari keringanan dalam masalah agama adalah agar hati tidak lari (menjauh) dari ajaran agama. Bahkan mempermudah bagi manusia untuk mengikutinya. Sehingga jumlah umat Islam menjadi banyak dan mereka tidak menemui kesulitan yang merintangi perjalanan mereka menjalankan agama. Karena Islam adalah agama yang mudah dan mencakup kemaslahatan dunia maupun agama di setiap waktu dan tempat, maka Allah menjadikannya agama terakhir.