حرمة شرب الدخان في مجلس القرآن
Merokok di Majelis Al-Quran Hukumnya Haram
سأل بعض أمراء الهند شيخنا الأستاذ الإمام الشيخ محمد بخيت مفتي الديار المصرية سابقًا عن حكم شرب الدخان في مجلس القرآن فأجاب فضيلته بما يأتي بعد الديباجة:
Sebagian penguasa (bangsawan) India pernah bertanya kepada guru kami, Imam syekh Muhammad Bukhait (mantan mufti Mesir), tentang hukum merokok di majelis al-Quran. Setelah menyampaikan mukadimah, beliau menjawab,
يحرم شرب الدخان في مجلس القرآن الشريف خصوصًا إذا كان من القارىء نفسه أو من مجاوره حال القراءة في مجلس القرآن. وكذلك يحرم رفع الصوت في مجلس القرآن والتشويش عليه والإعراض عنه ليظاهر قوله تعالى:
“Diharamkan merokok di majelis al- Quran, khususnya jika ada seorang Qari’ atau orang yang disampingnya sedang membaca al-Quran di majelis itu. Begitupula diharamkan bersuara keras di majelis al-Quran, mengganggu, dan tidak menghiraukannya seperti telah dijelaskan oleh firman Allah,
﴿ وَإِذَا قُرِئَ الْقُرَآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ ﴾١
“Dan apabila dibacakan al- Quran, maka dengarkan baik-baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.” (QS. al-A’raf [7]: 204).
قال العلامة الشبراوي الشافعي في شرح ورد السحر قال شيخنا محمد السباعي الذي ندين الله عليه حرمة شرب الدخان في محلة القرآن ولا وجه للقول بالكراهية. فمن كان معي فهو معي، وإلا فله دين ولي دين.
Seorang pakar bermazhab Syafi’i, yaitu asy-Syabrawi dalam kitab Syarh Wird as-Sihr menyatakan, “Guru kami syekh Muhammad as-Siba’i berpendapat bahwa merokok di majelis al-Quran itu haram. Dan tidak ada argumentasi bagi yang berpendapat makruh. Siapa yang setuju dengan pendapatku berarti bersamaku. Dan jika tidak, maka baginya agamanya dan bagiku agamaku”.
ومما ينبغي واستعيذ بالله منه رفع الصوت بالحديث النبوي في مجلس القرآن مع أنه منهي عنه قال تعالى:
Di antara yang harus diperhatikan dan dimohonkan penjagaannya dari Allah adalah jangan sampai bersuara melebihi suara nabi di majelis al-Quran. Hal ini sesuai pesan al-Quran,
﴿ لَا تَرْفَعُوا أَصْوَاتَكُمْ فَوْقَ صَوْتِ النَّبِيِّ ﴾٢
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara nabi.” (QS. al- Hujurat [49]: 2).
قال المفسرون إن نهي رفع الصوت فوق صوت النبي فالقرآن أولى اهـ.
Para mufasir menjelaskan, “Sesungguhnya larangan meninggikan suara melebihi suara nabi menunjukkan bahwa melebihi suara al-Quran tentu lebih dilarang lagi”.
وبالجملة فحرمة شرب الدخان في مجلس القرآن تكاد تكون واضحة لا تخفى على أحد منصف لأنه من ذوي الروائح الكريهة. وإن كان شاربوه لا يدركون ذلك للإلف والعادة فهم كالسنادية (كمس حي المراحيض) لا يشمون رائحة الغائط للإلف وكثرة التكرار.
Secara keseluruhan, maka haramnya merokok di majelis al-Quran hampir jelas dan tidak samar lagi bagi setiap orang yang obyektif, karena rokok mengeluarkan bau yang tidak sedap. Meskipun si perokok tidak menyadari hal tersebut karena sudah lumrah dan terbiasa, namun mereka dapat diibaratkan seperti tukang bersih WC yang sudah kebal dengan bau tinja karena terbiasa dan sering melakukan.
وإذا كان العقلاء يرون من الآداب أن لا يشرب الدخان بحضرة ملوك الدنيا وأمرائها أفلا يرون ذلك مخلًا بالآداب بحضرة ملك الملوك وفي وقت مناجاته بقراءة القرآن. فإن قارىء القرآن مناجي ربه.
Jika orang yang berakal menyadari bahwa secara etika dia tidak tepat merokok di hadapan para raja dunia maupun para penguasa, apakah dia tidak menyadari bahwa tentu lebih tidak sopan lagi jika dia merokok di hadapan Raja dari para raja (Allah), dan saat bermunajat kepada-Nya dengan membaca al-Quran? Karena orang yang membaca al-Quran berarti dia sedang bermunajat kepada Allah.
وكم من شيء لا يمنع بغير حضرة الملوك ولكن يمنع بحضرتهم فعلى فرض أن شرب الدخان مكروه في غير مجلس القرآن فهو في مجلس القرآن أولى لإخلاله بالأدب في حضرة مالك الملك ذي العزة والعظمة والجبروت محرم.
Betapa banyak hal-hal yang boleh dilakukan dihadapan orang biasa, namun tidak pantas dilakukan di hadapan Sang Raja Dunia. Jikapun diasumsikan bahwa merokok itu hukumnya makruh di luar majelis al-Quran, maka tentunya di majelis al-Quran lebih haram lagi. Karena hal itu merupakan perbuatan yang melanggar etika di hadapan Raja dari para raja (Allah) yang mempunyai kewibawaan, keagungan, dan kekuatan.
ألا ترى أن كثيرًا من الأشياء مباح خارج الصلاة ولكنه يحرم في أثنائها وإن لم يبطلها وما ذاك إلا لإخلاله بآداب الوقوف بين يدي الله تعالى في الصلاة. نسأل الله تعالى أن يوفق للمتخلق بالأخلاق المحمدية وأن يؤدبنا بالآداب الشرعية إنه قريب مجيب.
Bukankah Anda tahu banyak hal yang boleh dilakukan diluar salat namun haram dilakukan pada saat salat, meskipun tidak membatalkannya?. Karena perbuatan-perbuatan tersebut tidak etis dilakukan di hadapan Allah Subhanahu wa ta’ala. Semoga Allah memberikan pertolongan kepada kita agar bisa meniru akhlak Nabi Muhammad dan semoga Allah mengajari kita etika-etika agama. Sesungguhnya Allah Mahadekat dan Maha Mengabulkan permintaan.
Seorang penyair bersenandung,
لا يعدل المرء عن شيء يقرره إلا لأمر صحيح ثابت جلي
أما الظنون وما النماء يخلقه فليس يفعله في الناس غير غبي
Seseorang tidak akan merubah hal-hal yang telah ditetapkannya
Kecuai hal yang benar, pasti, dan jelas
Sedangkan dugaan dan yang ditimbulkannya
Maka hanya orang bodoh yang menjalaninya.