حكمة عقوبة قاطع الطريق
Hikmah Hukuman Bagi Perampok
قاطع الطريق أشد خطرًا على الناس من القاتل عمدًا. لأن تعمد القتل ربما يكون لمجرد الانتقام، وأما قاطع الطريق فإنه يخرج من بيته متعمدًا القتل والسرقة في آن واحد والشارع الحكيم لم يجعل عقوبته بالشكل المعروف لهذه العلة فقط.
Perampok lebih berbahaya bagi manusia ketimbang pembunuhan dengan sengaja. Karena kesengajaan membunuh mungkin hanya sekedar membalas dendam. Sedangkan perampok itu keluar dari rumahnya sengaja untuk melakukan pembunuhan dan pencurian dalam satu waktu. Sementara Allah Yang Maha Bijaksana tidak menentukan hukumannya dengan hukuman tertentu baginya bukan hanya karena alasan ini.
بل هناك علل أخرى أوجبت ودعت تشديد العقوبة عليه بحسب جرمه بحيث لو عرفها المشرعون وواضعو القوانين لما خالفوا الشرع الشريف في حكم من الأحكام
Akan tetapi di sana ada alasan lain yang mengharuskan untuk memperkeras hukuman baginya sesuai dengan kejahatannya. Yang kalau para ahli hukum menciptakan undang-undang niscaya akan bertentangan dengan syari’at yang mulia ini.
قاطع الطريق كما قلنا يخرج متعمدًا القتل والسرقة في آن واحد. فجريرته مركبة من جريمتين كبيرتين. وناهيك بالقتل والسرقة. من خطرين شنيعين يخربان البلاد ويهلكان العباد كما عرفت مما سبق
Perampok, sebagaimana telah kita katakan ia sengaja keluar untuk melakukan pembunuhan dan pencurian dalam satu waktu. Maka kejahatan- nya terdiri dari dua macam kejahatan besar. Alangkah jahatnya perampokan dan pencurian itu. Keduanya adalah bahaya yang keji, dapat menghancurkan negara dan merusak manusia sebagaimana yang telah anda ketahui.
قاطع الطريق يتسبب في تعطيل أكبر مصدر من مصادر الرزق وهي التجارة وتبادل المنفعة بين الناس والأمم المتجاورة والمتباعدة. فإذا ما تعطلت ساد الفساد وانقطعت عن الناس موارد الارتزاق.
Perampokan menghilangkan fungsi sumber rizki yang paling besar. Yaitu perdagangan dan tukar manfaat (keuntungan) sesama manusia dan bangsa-bangsa, baik dalam jarak dekat ataupun yang jauh. Jika sumber itu tidak berfungsi, kerusakan berkembang dan sumber rizki manusia terputus.
قاطع الطريق أشنع من السارق. لأن السارق ربما يكون ضعيف القوى فيسرق خلسة ويمكن الاحتراس منه.
Perampokan lebih keji dari pada pencurian. Karena pencuri mungkin lemah, maka ia mencuri dengan sembunyi-sembunyi dan berhati-hati.
وأما هو فإنه يعتمد على القوة ولا يمكن الاحتراس منه إلَّا بالقوة، وهي لیست موجودة في الغالب لدى التجار الذين يجوبون البلاد.
Sedang perampok bertumpu pada kekuatan dan tidak berhati-hati dalam melakukan perampokan kecuali dengan kekuatan. Kekuatan yang pada umumnya tidak dimiliki oleh para pedagang yang berkelana ke berbagai negara.
وإذا وجدت فإنهم في الغالب لا يحسنون استعمالها لعدم معرفتهم بالرماية والطعن والضرب شأن اللصوص الذين هم أعرف الناس بها.
Jika mempunyai kekuatan tetapi pada galibnya mereka tidak menggunakannya dengan baik karena mereka tidak mengenal memanah, menikam, dan memukul. Lain halnya dengan pencuri sebagai manusia yang paling pandai menggunakan kekuatannya.
قاطع الطريق كافر بنعمة الله لأنه أعطاه القوة والصحة وهما نعمتان لا تعادلهما نعمة فاستعملهما في غير موضعهما فهو بهما كافر وللمنعم بهما عليه غير شاكر.
قاطع الطريق إذا كان فردا واحدا أقلق بال البلدة بأكملها. وإذا كان هناك أسباب كثيرة التقويض دعائم الأمن العام فقاطع الطريق جماع كل هذه الأسباب.
Perampok adalah orang yang kufur nikmat Allah. Karena Allah mengaruniai kekuatan dan kesehatan yang tidak tertandingi oleh kenikmatan lainnya, namun digunakan tidak pada tempatnya, berarti dia kufur terhadap kedua macam nikmat dan tidak bersyukur kepada Yang memberi nikmat. Jika perampok itu sendirian, ia mengacaukan seluruh isi negara. Jika terdapat banyak penopang yang meruntuhkan keamanan umum, maka perampok adalah penyebab segala-galanya.
من أجل ذلك جعل الشارع الحكيم عقوبته متنوعة على حسب جريمته. فانظر إلى حكمة الله تعالى في وضع الحدود الشرعية على حسب العدل.
Karena itu Allah Yang Maha Bijaksana menentukan berbagai hukuman sesuai dengan kejahatan yang dilakukannya. Maka perhatikanlah nikmah Allah Ta’ala dalam menentukan hukuman (had) sesuai dengan keadilanNya.