حكمة آداب الأكل
Hikmah Adab Sopan Santun Makan
إعلم وفقك الله إلى فهم شريعته أن أهم شيء عند الإنسان الصحة كما قال بعض الحكماء:
Sesungguhnya kesehatan adalah sesuatu yang paling penting bagi manusia. Sebagian Hukama (ahli hikmah) mengatakan:
الصِّحَّةُ تَاجٌ عَلَى رُؤُوْسِ الْأَصِحَّاءِ لَا يَعْرِفُهُ إِلَّا الْمَرْضَى.
Artinya: “Kesehatan adalah mahkota yang ada di atas kepala orang- orang yang sehat, tak seorangpun mengetahuinya kecuali orang-orang yang sakit”.
ولا توجد الصحة عنده إلَّا إذا تأدب بآداب الدين الفاضلة واتبع أوامره واجتنب نواهيه. ومن ذلك الأدب في الأكل. لأن الوقوف عند حدود الدين في هذا الموقف فيه صحة أبدائنا وقوة أجسامنا. بل هو الطب بمعناه الحقيقي . أنظر يا رعاك الله قوله تعالى:
Tidak ada kesehatan baginya melainkan jika ia terdidik dengan adab sopan santun agama yang utama, mengikuti perintah dan meninggalkan larangannya. Di antara adab sopan santun itu adalah adab sopan santun makan. Karena dengan menjalankan syari’at agama akan mendapatkan kesehatan badan dan kekuatan tubuh. Bahkan cara demikian adalah ilmu kesehatan dalam arti yang benar. Perhatikanlah firman Allah Ta’ala:
﴿ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ ﴾٤
Artinya: “Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”. (Al A’raaf: 31).
أرشدنا الله إلى الأكل والشرب حتى نحيا حياة طيبة ونقوى في عملنا الدنيوي والأخروي ونهانا عن الإفراط في الأكل والشرب والإسراف فيهما كما هو ظاهر في الآية الكريمة.
Allah menunjuki kita cara makan dan minum sehingga kita hidup dengan kehidupan yang baik, dan kuat melakukan perbuatan untuk mendapatkan kesenangan dunia dan akhirat. Allah melarang kita berlebihan, dalam hal ini dimakud adalah makan dan minum yang melampaui batas sebagaimana nampak jelas pada ayat di atas.
وفي الواقع إن كثرة الأكل والشرب فيها ضرر كبير على الإنسان في جسمه وجميع أعضائه. وفضلًا عن ذلك فإن الكثرة من الأكل تصفر اللون وتضعف الجسم وتكثر الأرياح وتضيق النفس. ومن أجل ذلك يحجب القلب عن الأنوار القدسية ويضعف الفكر عن الإدراك، والفكر أعظم الأشياء للإنسان لأنه الباب الموصل إلى معرفة أسرار العبادات والوقوف على تفهم الحكمة الإلهية التي أودعها الله في الكائنات .
Dalam kenyataan, banyak makan dan banyak minum menimbulkan bahaya besar terhadap tubuh dan anggota badan manusia. Bahkan makan menyebabkan warna menguning, melemahkan jasmani, memperbanyak istirahat, dan mempersesak pernapasan. Oleh karena itu menyebabkan cahaya kesucian yang masuk ke dalam hati akan terhalang, melemahkan pikiran untuk memahami. Padahal pikiran itu sesuatu yang paling besar bagi manusia. Karena termasuk hal yang menyampaikan kita untuk mengetahui rahasia-rahasia ibadah dan mengetahui hikmah Tuhan yang dititipkan Allah pada makhlukNya.
قال سيدنا لقمان لابنه وهو يعظه: يا بني إذا امتلأت المعدة نامت الفكرة وخرست الحكمة وقعدت الأعضاء العبادة: وقال صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
Lukman menasehati anaknya dengan ucapan sebagai berikut: “Hai anakku, jika perut penuh (makanan) maka pikiran tidur, hikmah membisu, dan anggota badan berhenti (malas) beribadah”. Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam. bersabda:
«مَا مَلَأَ ابْنُ آدَمَ وِعَاءً شَرَّا مِنْ بَطْنِهِ حَسُبَ ابْنُ آدَمَ لُقَيْمَاتٍ يَقُمْنَ صُلْبَهُ فَإِنْ كَانَ فَاعِلًا لَا مُحَالَةَ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ، وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ، وَثُلُثٌ لِنَفْسِهِ»
Artinya: “Tidaklah anak Adam memenuhi kantung perutnya dengan (makanan) buruk, melainkan hendaklah Anak Adam menghitung beberapa suap (makanan) yang meluruskan tulang sulbinya. Jika ia harus melakukan (mengisi perut) maka hendaklah yang sepertiga untuk tempat makanan, dan sepertiga lagi untuk minuman dan sepertiga sisanya untuk pernapasan (udara)”.
Di dalam hadits lain disebutkan:
وقال أيضًا: «إِنَّ مِنَ السَّرَفِ أَنْ تَأْكُلَ كُلَّ مَا اشْتَهَيْتَ»
Artinya: “Sesungguhnya termasuk pemborosan, jika kamu makan setiap apa yang kamu sukai”.
وانظر بعين التأمل في آخر الآية الكريمة:
Perhtikanlah dengan seksama ungkapan pada akhir ayat:
﴿ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِين ﴾
Artinya: “Sesungguhnya la tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (Al A’raf: 31).
ومن منا يريد أن يتسبب في غضب الله عليه وعدم رضاه بعدم الامتثال لأوامره والاجتناب عن نواهيه. وأي عاقل يجرأ على ذلك باتباعه شهوة فانية تكون سببًا في عذابه في الحياة الآخرة.
Siapakah di antara kita orang yang mau dimurkai oleh Allah dan tidak mendapat ridlaNya karena tidak mentaati perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya. Orang berakal yang mana yang berani dimurkai oleh Allah karena menuruti hawa nafsu yang membinasakan dan menjadi sebab siksaannya di dalam kehidupan akhirat.
ولا يخفى عليك أن جميع ما وصل إلى يدك وفمك ومضغته فإنما هو رزق ساقه الله إلينا لأجل أن نقوم بشكره وعبادته حق القيام ولذلك قال جل شأنه:
Tidak diragukan lagi bahwa semua apa yang sampai ketanganmu, mulutmu, dan dagingmu tidak lain hanyalah rizki yang disiramkan Allah kepada kita, agar kita bersyukur dan beribadah kepadaNya dengan sebenar-benamya. Oleh karena itu Allah Ta’ala berfirman:
﴿ يَٰأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُلُوا مِن طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَٰكُمْ وَأَشْكُرُوا لِلّٰهِ إِنْ كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ ﴾١
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rizki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepadaNya kamu menyembah”. (Al Baqarah: 172).
فقد أمرنا الله سبحانه وتعالى بالأكل مما رزقنا ولكن بشرط أن يكون حلالًا وأن نشكره على ذلك .وانظر إلى قوله تعالى:
Allah telah memerintahkan kita memakan rizki yang diberikan kepada kita dengan syarat rizki itu halal dan kita bersyukur kepadaNya atas rizki yang telah diberikan. Perhatikanlah firman Allah Ta’ala:
﴿ إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ ۖ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ ﴿ ١١٥﴾٢
Artinya: “Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai, darah, daging babi dan apa yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah; tetapi barangsiapa yang terpaksa memakannya dengan tidak menganiaya dan tidak pula melampaui batas, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (An-Nahl: 115)
وفي آية أخرى يقول جل جلاله: ﴿ حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيحَةُ وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ إِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْ وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ وَأَنْ تَسْتَقْسِمُوا بِالْأَزْلَامِ ۚ ذَٰلِكُمْ فِسْقٌ ﴾۳
Artinya: “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS: Al-Maidah: 3)
ففي ذلك يرشدنا الله إلى الحلال والحرام في المأكل والمشرب. واعلم أن الطب الحديث أظهر الآن أن بين أجزاء جسم لحم الخنزير ديدانًا كثيرة وهذه الديدان يبقى أثرها ولو بعد نضج لحم الخنزير واستوائه.
Dengan demikian berarti Allah menunjukkan kita makanan dan minuman yang halal dan yang haram. Ketahuilah bahwa ilmu kedokteran mo- dern menunjukkan bahwa di sela-sela antar bagian-bagian daging babi terdapat banyak cacing yang tetap akan ada bibit-bibitnya walaupun telah dimasak.
فإذا أكل الإنسان لحم الخنزير مع ما فيه من بقايا أثر الديدان يلحق الإنسان منه ضرر بليغ وأمراض كثيرة ويتولد منه ما يسميه الأطباء (بالدودة الوحيدة)
Jika orang makan daging babi yang didalamnya terdapat sisa-sisa bibit cacing, maka orang itu menghadapi bahaya banyak penyakit. Yang oleh para dokter disebut cacing pita.
وهذه الدودة توجد في جوفه ومتى وجدت لا يهنأ لصاحبها طعام ولا شراب. وتأكل كل ما يدخل في جوف الإنسان. فإذا ما جاع تحركت وانقلبت وصارت تتقلب يمنة ويسرة حتى يخيل للإنسان أنه سيموت من شدة الألم. فانظر لحكمة الشارع الحكيم في تحريم لحم الخنزير .
Cacing pita ini ada di dalam perut yang menyebabkan orang tidak enak makan dan minum. Cacing ini memakan semua makanan yang masuk ke dalam perut manusia. Jika ia lapar, cacing bergerak dan berbolak balik kekanan dan kekiri sehingga orang menyangka bahwa ia akan mati karena sakitnya. Maka perhatikanlan hikmah Allah Yang Maha Bijaksana dalam mengharamkan daging babi.
ومن آداب الأكل أن يقدم الإنسان من يستحق التقديم في الأكل كأن يكون أكبر منه علمًا أو مقامًا أو سنًا. وتقديم هؤلاء يدل على تمام الأدب ومكارم الاخلاق التي أمرنا الله أن نتخلق بها.
Termasuk adab sopan santun makan adalah mendahulukan orang lain yang pantas didahulukan. Mungkin karena lebih pandai, atau lebih tinggi kedudukannya, atau karena lebih tua. Mendahulukan mereka termasuk menunjukkan sempurnanya adab sopan santun dan akhlak yang mulia yang diperintahkan Allah kepada kita.
ومن آداب الأكل عدم التصنع في الأكل والانقباض عن الطعام لأن ذلك مما يخجل جليسه الذي يكون بجواره على المائدة، ومن آداب الأكل أن لا يذكر الإنسان شيئًا مما يستقذر اسمه عادة بين الناس حتى لا تتأفف النفوس من ذلك.
Termasuk adab sopan santun makan adalah tidak makan dengan sikap yang dibuat-buat dan mencela makanan. Karena yang demikian itu memalukan teman duduk yang ada di sampingnya dalam satu meja makan. Termasuk adab sopan santun makan adalah tidak menyebut nama sesuatu yang umumnya dianggap kotor oleh manusia sehingga menjijikkan.
ومن آداب الأكل أن لا يتمخط ولا يبصق ولا يتجشأ بصوت يسمع جاره. لأن هذه الأمور صارت لا تليق على مائدة فيها الكثير من الناس. ومن آداب الأكل أن يأكل مما يليه. ويأكل بيمينه حتى لا يتمثل بالشيطان. وقد قال صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
Termasuk adab sopan santun makan adalah tidak membuang ingus, meludah, dan bersendawa dengan suara yang didengar oleh orang sekitar. Karena masalah itu tidak patut terjadi di tempat makan yang terdapat banyak orang. Termasuk adab sopan santun makan adalah makan yang ada didepannya dengan tangan kanan agar tidak menyerupai syaitan. Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam. bersabda:
«إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَأْكُلْ بِيَمِيْنِهِ وَلْيَشْرَبْ بِيَمِيْنِهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِشِمَالِهِ وَيَشْرَبُ بِشِمَالِهِ».
Artinya: “Bila salah seorang di antara kamu sekalian makan, maka hendaklah ia makan dengan tangan kanannya dan minum dengan tangan kananya, karena sesungguhnya syaitan itu makan dan minum dengan tangan kirinya”.
وروي عن عمر بن أبي سلمة رضي الله عنه قال: كنت غلامًا في حجر رسول الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فكانت يدي تطيش في صحفة الطعام. فقال صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
Diriwayatkan dari Amr bin Abi Salmah Radhiyallahu ‘anhu. ia mengatakan: saya adalah anak laki-laki di bawah asuhan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. pemah tanganku masuk ke dalam pinggan tempat makanan, maka beliau bersabda:
«سَمِّ اللهَ وَكُلْ بِيَمِيْنِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيْكَ».
Artinya: “Bacalah Bismillah dan makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah apa yang ada di depanmu”.
و من آداب الأكل عدم النظر إلى أكل جاره لأن النظر مما يخجل الجار. ولا يليق بمن تأدب بآداب الإسلام أن يخجل جاره بمثل هذا.
Termasuk adab sopan santun makan adalah tidak boleh memandang orang yang sedang makan yang ada di sampingnya karena akan membuat orang itu malu. Tidak patut bagi orang yang beradab sopan santun dengan adab Islam membuat malu orang yang ada disampingnya dengan cara demikian.
ومن آداب الأكل أن يبعد أصابعه حتى لا تصل جوف الفم ولا يقبض على اللقمة بجميع أصابعه. ومنها أن لا يستقل الطعام ولا يعيبه. ويكون الإنسان ذا قناعة وآداب حسنة.
Termasuk adab sopan santun makan adalah menjauhkan jari jemarinya sehingga tidak masuk ke rongga mulut dan tidak menggenggam makanan dengan seluruh jari jemarinya. Termasuk juga tidak mengangkat-angkat makanan dan tidak pula mencelanya. Hendaknya manusia itu puas dan beradab sopan santun yang baik.
وقد ورد أن النبي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سأل أهل بيته عن طعام فقيل له ما عندنا يا رسول الله إلَّا الخل. فطلبه وأكل منه وهو يقول:
Telah diriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam meminta makanan kepada keluarganya. Maka dijawab, kita tidak mempunyai makanan hai Rasulullah selain cuka. Maka ia meminta dan memakannya sementara beliau mengatakan:
«نِعْمَ الْأَدْمُ الْخَلُّ نِعْمَ الْأَدْمُ الْخَلُّ»
Artinya: “Sebaik-baik lauk itu cuka, sebaik-baik lauk itu cuka“.
ومن آداب الأكل أن لا يكثر من الأكل ولا يسرف فيه؛ لأن غالب الأمراض سببها كثرة الأكل كما قلنا أولًا. خصوصًا مرض السكر الذي يصيب كثيرًا من الناس.
Termasuk adab sopan santun makan adalah tidak memperbanyak makan dan berlebih-lebihan. Karena sakit itu kebanyakan timbul karena banyak makan sebagaimana telah kita katakan dahulu. Terutama penyakit kencing manis yang banyak menyerang manusia.
ومن آداب الأكل أن لا يسرع في الأكل بل يكون على مهل حتى يمكنه أن يجيد المضغ فيهضم الأكل. ومنها أن لا يزاحم جليسه في وقت الأكل وعليه أن يتخلق بالأخلاق التي جاء بها الإسلام والدين الحنيف.
Termasuk sopan santun makan adalah tidak tergesa-gesa waktu makan, tetapi sebaiknya pelan-pelan sehingga makanan terkumpul dan dicerna dengan baik. Termasuk juga adab sopan santun makan, tidak berdesakan dengan teman duduknya pada waktu makan dan hendaknya berakhlak dengan akhlak Islam dan akhlak agama yang lurus.
حتى يبين ويظهر لغير أهل الدين الإسلامي تلك الحكم والآداب السامية التي أودعها الله في هذا الدين القويم. جعلنا الله وإياك ممن اهتدى بهديه حتى نفوز برضاه ونكون من المقربين .
Sehingga menjadi jelas dan nampak orang yang tidak memeluk agama Islam. Itulah hikmah adab sopan santun tinggi yang dtitipkan Allah kepada agama yang lurus. Semoga Allah memasukkan kita ke dalam golongan orang-orang yang mendapatkan petunjuk sehingga mendapatkan ridla-Nya dan termasuk orang-orang yang dekat dengan Allah.