• Backup Home
  • Home 2
  • Privacy Policy
  • Qasidah dan Shalawat Page
  • Rawi Simthud Duror dan Terjemah
  • Tentang Kami
  • Home
Kitab Kuning Digital
No Result
View All Result
Friday, May 16, 2025
  • Home
  • Kajian Kitab
    • Hikmatut Tasyrif wa Falsafatuhu
    • Tafsir Mimpi Ibnu Sirin
    • Safiinatun Najaah
    • Taklim Muta`allim
  • Qasidah
  • PDF Kitab Kuning
  • Khutbah
  • Manakib
  • Shalat
  • Apps
  • Artikel
  • Tentang Kami
  • Home
  • Kajian Kitab
    • Hikmatut Tasyrif wa Falsafatuhu
    • Tafsir Mimpi Ibnu Sirin
    • Safiinatun Najaah
    • Taklim Muta`allim
  • Qasidah
  • PDF Kitab Kuning
  • Khutbah
  • Manakib
  • Shalat
  • Apps
  • Artikel
  • Tentang Kami
No Result
View All Result
Kitab Kuning Digital
No Result
View All Result
  • PDF
  • Qasidah
  • Doa-doa
  • Kajian Kitab
  • Tuntunan Ibadah
  • Apps
  • Artikel
  • Infografis
  • Khutbah
  • Manakib
  • Tanya Jawab Keislaman
  • Tentang Kami
Home Tuntunan Ibadah

Tarawih Itu Sunnah, Mencari Nafkah Itu Wajib

Kitab Kuning Digital by Kitab Kuning Digital
2023-12-11
in Tuntunan Ibadah
Reading Time: 3 mins read
A A
0
3
SHARES
13
VIEWS
FacebookTwitterWhatsappTelegramLine

LADUNI.ID Jakarta– Kyai Ahmad Bahauddin Nursalim atau akrab disapa Gus Baha, pernah mengingatkan untuk tidak berlebihan dan tidak memaksakan umat muslim yang lain susah menjalani syariat Islam. Seperti diketahui, bulan Ramadhan, adalah bulan yang berlimpah ampunan dan rahmat Allah SWT. Akan tetapi, menurut Gus Baha, jangan sampai momen Ramadhan ini justru memberatkan umat muslim lain yang berhalangan, menjadi terpaksa menjalani ibadah sholat Tarawih berjemaah di masjid. 

“Jangan terlalu membesar-besarkan hal yang berpotensi membuat orang biasa jadi susah menjalankan syariat Islam. Hindarilah omongan seperti misalnya saat bulan Ramadhan: “Rugi, Ramadhan hanya setahun sekali kok gak sholat tarawih di masjid berjama’ah. Itu namanya tak menghargai perasaan orang. Di luar sana itu, ada satpam, penjaga toko, tukang ojek, tukang parkir, dan banyak pekerja di malam hari yang mungkin menangis di dalam hati. Mereka juga ingin tarawih, tapi apa daya mereka sedang bekerja,” ulas Gus Baha. 

Santri Kyai Maimun Zubair itu melanjutkan, hukum menjalani ibadah Tarawih itu sunnah sedangkan mencari nafkah itu wajib. “Tarawih itu sunah. Sementara mencari nafkah itu wajib. Menghindari diri dari kemiskinan secara ekonomi supaya tidak menjadi beban orang lain, itu hal yang paling utama,” sambung Gus Baha. 

Pria kelahiran Sarang, Rembang itu menegaskan, dalam riwayat jelas sekali, Kanjeng Nabi itu sangat mencintai sholat tarawih, namun beliau sengaja meninggalkannya setelah beberapa hari sholat, supaya tarawih tidak dianggap sebagai ibadah wajib. Bahkan dalam hal sholat wajib, Gus Baha mewanti-wanti agar imam sholat jangan terlalu lama membaca bacaan sholat. 

“Kanjeng Nabi itu sangat suka sholat. Suatu saat ketika Kanjeng Nabi mengimami sholat, beliau mendengar bayi menangis. Lalu Kanjeng Nabi memutuskan untuk mempercepat sholatnya. Khawatir ibu dari bayi yang jadi makmumnya. Gus Baha juga pernah disowani oleh kyai yang mengeluh karena jama’ahnya tak bertambah. Sambil tertawa Gus Baha menjawab, “loh jangan-jangan orang yang tidak datang sudah hebat,” tegas Gus Baha. 

“Loh, kok bisa, Gus…..?” timpal kyai yang sedang sowan kepada Gus Baha.   

“Kamu kan mengajarkan supaya orang berbuat baik kepada keluarganya. Mungkin orang yang tidak mengaji itu sedang mempraktekkan ajaran itu. Dia mungkin sedang makan nasi berkat dengan keluarganya. Kamu kan mengajarkan supaya orang mencari nafkah yang halal. Nah, orang yang tidak datang itu mungkin sedang bekerja mencari nafkah yang halal untuk kehidupan keluarganya,” jawab Gus Baha kepada kyai yang sedang berkeluh kesah. 

Kyai itu terdiam. “Masak sih, Gus..?” tanya kyai tersebut yang semakin penasaran dengan penjelasan Gus Baha. “Loh kamu itu dikasih tahu kok gak percaya. Makanya, jadi kiai itu yang bijak. Kyai itu penyangga umat banyak. Kalau mau bikin kajian, ya jangan saat orang bekerja. Jangan sampai orang-orang berpikir bahwa Islam itu hadir sebagai masalah,” pungkas Gus Baha. (Editor: Ali Ramadhan) 

Related

Tags: Gus BahaIbadahKiai Ahmad Baharuddin NursalimMencari NafkahShalat TarawihSunnahTuntunan IbadahWajib
Share1Tweet1SendShareShare
Previous Post

Syajaratul Ma’arif Bagian 5: Perintah-Perintah yang Bersifat Bathin (4)

Next Post

Hukum Khutbah tidak Terdengar Jama’ah

Kitab Kuning Digital

Kitab Kuning Digital

Penggiat Transformasi Digital keIslaman untuk mendukung Digitalisasi Kitab Kuning untuk pembelajaran masyarakat awam.

Artikel Terkait

Syajaratul Ma’arif Bagian 3: yang Dicakup Hati pada Sifat dan Akhlak
Tuntunan Ibadah

Syajaratul Ma’arif Bagian 5: Perintah-Perintah yang Bersifat Bathin

by Kitab Kuning Digital
2023-12-11
0

LADUNI.ID, Jakarta – Tulisan ini adalah kelanjutan isi dari kitab Syajaratul Ma’arif Bagian 4: Hukum-Hukum yang Berhubungan dengan Hati dan Tubuh,...

Read moreDetails
Ketentuan Lengkap Nishab Zakat Ternak yang Harus Dikeluarkan

Ketentuan Lengkap Nishab Zakat Ternak yang Harus Dikeluarkan

2023-12-11
Tata Cara Shalat Tahajjud Lengkap dengan Doa, Terjemah, dan Pelafalannya

Tata Cara Shalat Tahajjud Lengkap dengan Doa, Terjemah, dan Pelafalannya

2025-04-12
Tingkatan Kasyaf akan Tercapai Bila Hati Sudah Begini

Tingkatan Kasyaf akan Tercapai Bila Hati Sudah Begini

2023-12-11
Next Post
Hukum Khutbah tidak Terdengar Jama’ah

Hukum Khutbah tidak Terdengar Jama’ah

Mengenal Hakikat dan Makrifat Doa

Mengenal Hakikat dan Makrifat Doa

Tata Cara Shalat Idul Fitri yang Sesuai dengan Sunah Rasul

Tata Cara Shalat Idul Fitri yang Sesuai dengan Sunah Rasul

Tata Cara Shalat Idul Fitri yang Sesuai dengan Sunah Rasul

Waktu Pelaksanaan Shalat Id

© 2023 DH Tech - Daarul Hijrah Tech Kitab Kuning Digital.

No Result
View All Result
  • PDF
  • Qasidah
  • Doa-doa
  • Kajian Kitab
  • Tuntunan Ibadah
  • Apps
  • Artikel
  • Infografis
  • Khutbah
  • Manakib
  • Tanya Jawab Keislaman
  • Tentang Kami

© 2023 DH Tech - Daarul Hijrah Tech Kitab Kuning Digital.