Sumur – البئر
البئر: ومن وقع في بئر من دم أو خابية٢ أو جرة من دم بعد أن يكون الدم غالبًا عليه لا يمكن دفعه عنه، فإنه يواقع دمًا ابتلي به كذلك كل دم غالب يراه في موضع الماء، أو في وعائه أو مجراه أو حوض أو غير ذلك من آثار الماء الجاري والراكد، بعد أن يكون غالبًا إلا أن يرى أن الدم ضعيف يصيبه، أو يشربه أو يتلطخ به، فهو عند ذلك مال حرام يصيبه، وإن كان غالبًا فهو دم يبتلى به. ومن رأى الدم ينضح عليه، فإنه ينال ممن ينضح عليه ذلك الدم. وسوءًا بمنزلة الشرارة من النار، فهو كلام سوء يصيب صاحبه من فاعله.
Sumur: Barangsiapa jatuh ke dalam sumur yang berisi darah atau kendi yang berisi darah setelah darah itu menguasai dirinya sehingga ia tidak dapat menghindarinya, maka ia akan melakukan hubungan seksual yang haram. Demikian pula, setiap darah yang banyak ia lihat di tempat air, atau di dalam wadah air, atau aliran air, atau kolam, atau tempat-tempat lain yang berkaitan dengan air yang mengalir atau tergenang, setelah darah itu mendominasi, kecuali jika ia melihat darah itu sedikit dan mengenai dirinya, atau ia meminumnya atau terkena percikannya, maka itu adalah harta haram yang ia dapatkan. Jika darah itu banyak, maka itu adalah darah yang akan menimpanya. Jika ia melihat darah menetes padanya, maka ia akan mendapatkan celaan dari orang yang meneteskan darah itu padanya. Dan celaan itu seperti percikan api, yaitu perkataan buruk yang akan menimpa dirinya dari orang yang mengucapkannya.
٢ خابية: وعاء يحفظ فيه الماء.
Kitab Tafsir Ahlam – Ibnu Sirin Halaman 67 Cetakan Daarul Ma’rifah 2002
Jika menemukan kesalahan ketik, baris, terjemah, dan makna silahkan email kami di [email protected]
#tafsirmimpi #tafsirmimpiibnusirin #ibnusirin #tafsirahlam #ahlam #tafsirmimpiibnusirin #mimpi #sumur #mimpisumur #jatuh #haram
