• Backup Home
  • Home 2
  • Privacy Policy
  • Qasidah dan Shalawat Page
  • Rawi Simthud Duror dan Terjemah
  • Tentang Kami
  • Home
Kitab Kuning Digital
No Result
View All Result
Tuesday, May 13, 2025
  • Home
  • Kajian Kitab
    • Hikmatut Tasyrif wa Falsafatuhu
    • Tafsir Mimpi Ibnu Sirin
    • Safiinatun Najaah
    • Taklim Muta`allim
  • Qasidah
  • PDF Kitab Kuning
  • Khutbah
  • Manakib
  • Shalat
  • Apps
  • Artikel
  • Tentang Kami
  • Home
  • Kajian Kitab
    • Hikmatut Tasyrif wa Falsafatuhu
    • Tafsir Mimpi Ibnu Sirin
    • Safiinatun Najaah
    • Taklim Muta`allim
  • Qasidah
  • PDF Kitab Kuning
  • Khutbah
  • Manakib
  • Shalat
  • Apps
  • Artikel
  • Tentang Kami
No Result
View All Result
Kitab Kuning Digital
No Result
View All Result
  • PDF
  • Qasidah
  • Doa-doa
  • Kajian Kitab
  • Tuntunan Ibadah
  • Apps
  • Artikel
  • Infografis
  • Khutbah
  • Manakib
  • Tanya Jawab Keislaman
  • Tentang Kami
Home Kajian Kitab Hikmatut Tasyrif wa Falsafatuhu

Hikmah Wukuf di Arafah

Muhammad Fariz Kasyidi by Muhammad Fariz Kasyidi
2024-01-01
in Hikmatut Tasyrif wa Falsafatuhu, Kajian Kitab
Reading Time: 3 mins read
A A
0
8
SHARES
39
VIEWS
FacebookTwitterWhatsappTelegramLine

حكمة الوقوف بعرفة

Hikmah Wukuf di Arafah

إعلم أن هذا المكان كان الأنبياء عليهم الصلاة والسلام يؤمونه ويعبدون الله فيه وتوارث ذلك من بعدهم.

Ketahuilah, bahwa para nabi ‘Alaihis Salam menyembah Allah dan menjadi Imam di tempat ini, kemudian diwarisi oleh orang-orang sesudahnya.

والاقتداء بسنة الأنبياء عليهم الصلاة والسلام أصل أصيل في باب التوقيت وأيضًا وقوف المسلمين عليه يلبون ويلتمسون من خالقهم جلّ وعلا غفران الذنوب ومحو الخطايا أدعى إلى رحمة الله بهم وإجابة دعائهم في هذه الأوقات وهذه الأزمان التي فارقوا فيها الأهل والأوطان وأتوا إليه ممتثلين أمر رب العالمين يدعون فيها والدعاء مستجاب. قال صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:

Mengikuti sunnah para nabi ‘Alaihis Salam dalam hal waktu adalah merupakan pokok. Demikian pula Wukuf Umat Islam di tempat itu adalah memenuhi ajakan dan memohon agar Allah mengampuni dosa, menghapus kesalahan, meminta rahmat Allah, dan agar diperkenankan do’a-do’a mereka pada saat-saat mereka meninggalkan keluarga dan tanah airya. Dan datang ke tempat itu, ka rena do’a saat itu terkabul. Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

«أَفْضَلُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ أَهْلِ عَرَفَةَ وَأَفْضَلُ مَا قُلْتُ وَقَالَتِ الْأَنْبِيَاءُ قَبْلِي عَشِيَّةَ يَوْمِ عَرَفَةَ: لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيٌّ لَا يَمُوْتُ بِيَدِهِ الْخَيْرِ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ»

Artinya: “Do’a yang paling utama adalah do’a penduduk Arafah. Dan seulama-ulama yang aku ucapkan dan diucapkan oleh para nabi sebelum aku pada waktu malam hari Arafah adalah do’a yang artinya : “Tidak ada Tuhan selain Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, Segala puji bagi Yang Menghidupkan dan Mematikan, Dia-lah Yang Maha Hidup dan tidak mati, hanya pada kekuasaan-Nyalah segala kebaikan, dan Dialah Zat Yang Maha Berkuasa atas segala sesuatu”

وعن علي بن أبي طالب كرم الله وجهه قال: قال النبي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إن أكثر دعائي ودعاء الأنبياء قبلي عشية يوم عرفة

Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib karramallah wajah mengata- kan, nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Doa’ku dan do’a para nabi sebelumku yang paling banyak pada malam hari Arafah adalah :

«لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. اللّٰهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُوْرًا وَفِي سَمْعِي نُوْرًا وَفِي بَصَرِي نُوْرًا اللّٰهُمَّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ وَسَاوِسِ الصُّدُوْرِ وَسَيِّآتِ الْأُمُوْرِ وَفِتْنَةِ الْقَبْرِ. اللّٰهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا يَلِجُ فِي اللَّيْلِ وَشَرِّ مَا تَهُبُّ بِهِ الرِّيَاحُ».

Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Allah, Yang tidak ada sekutu baginya. kerajaan dan segala puji bagiNya, Zat yang Menghidupkan dan mematikan. Dialah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, berilah cahaya di hatiku, pendengaranku, dan penglihatanku Ya Allah, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah urusanku, dan aku berlindung kepada-Mu dari keraguan hati, kejahatan, dan siksa Qubur, Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan angin yang masuk ke dalam rumah dan dari kejahatan angin yang bertiup”.

ويستحب أن يقول عند التوجه إلى عرفات هذا الدعاء:

Dianjurkan ketika menghadap arah Arafah untuk membaca :

(اللّٰهُمَّ إِلَيْكَ تَوَجَّهْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَوَجْهَكَ أَرَدْتُ فَاجْعَلْ ذَنْبِي مَغْفُوْرًا وَحَجِّي مَبْرُوْرًا وَارْحَمْنِي وَلَا تُخَيِّبْنِي وَبَارِكْ لِي فِي سَفَرِيْ وَاقْضِ بِعَرَفَاتٍ حَاجَتِي إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ)

Artinya: “Ya Allah, hanya kepadaMulah aku menghadap, kepadaMulah aku berserah diri, dan hanya Engkaulah yang aku tuju. Maka ampunilah dosaku, terimalah hajiku, kasihanilah aku dan janganlah Engkau jadikan aku kecewa. Berkahilah perjalananku dan penuhilah hajatku di Arafah. Sesungguhnya Engkau Zat Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu”.

وذكر في البدائع ما يأتي.

Disebutkan di dalam kitab Al Bada’i’ sebagai berikut:

إن أهل الحرم كانوا يقفون بعرفات ويقولون نحن أهل حرم الله لا نفيض كغيرنا مما قصدنا فانزل الله عز وجل قوله:

Sesungguhnya penduduk tanah Haram berhenti di padang Arafah seraya mengucapkan, kita adalah penduduk Tanah Haram milik Allah, tidak bertempat tinggal seperti di tempat orang lain. Maka Allah menurunkan ayat:

﴿ ثُمَّ أَفِيضُوا مِنْ حَيْثُ أَفَاضَ النَّاسُ ﴾١

Artinya: “Kemudian bertolaklah kamu dari tempat bertolaknya orang- orang banyak (Arafah).” (Al Baqarah 199).

أمرهم بالإفاضة من حيث أفاض الناس والناس كانوا يفيضون من عرفات وإفاضتهم منها لا تكون إلا بعد حصولهم فيها فكان الأمر بالإفاضة منها أمرًا بالوقوف بها ضرورة.

Allah memerintahkan mereka untuk bertolak dari tempat manusia bertolak. Dahulu manusia bertolak dari Arafah dan mereka tentu tidak akan bertolak melainkan sesudah tinggal di sana. Maka dapat dipastikan, bahwa perintah bertolak berarti perintah untuk wukuf. (tinggal).

وروي عن عائشة رضي الله عنها قالت: (كانت قريش ومن كان على دينها يقفون بالمزدلفة ولا يقفون بعرفات فأنزل الله عز وجل :

Diriwayatkan bahwa ‘Aisyah mengatakan, adalah orang-orang Quraisy dan orang-orang yang beragama melakukan wukuf di Muzdalifah dan tidak wukuf di padang Arafah, maka Allah menurunkan ayat:

﴿ ثُمَّ أَفِيضُوا مِنْ حَيْثُ أَفَاضَ النَّاسُ ﴾١ صدق الله العظيم.

Artinya: “Kemudian bertolaklah kamu dari tempat bertolaknya orang- orang banyak (Arafah)”. (Al Baqarah 199). Shadaqallahul Azim.


١ (۲) البقرة: ۱۹۹.

١ (۲) البقرة: ۱۹۹.

Related

Share3Tweet2SendShareShare
Previous Post

Hikmah Haji pada Waktu yang Ditentukan

Next Post

Hikmah Tinggal di Mina

Muhammad Fariz Kasyidi

Muhammad Fariz Kasyidi

Artikel Terkait

Tafsir Mimpi Melarikan Diri dari Kematian: Pertanda Ajal Mendekat
Kajian Kitab

Tafsir Mimpi Memakai Kopiah: Simbol Kepemimpinan, Perjalanan, dan Pernikahan

by Muhammad Fariz Kasyidi
2024-11-18
0

Kopiah - القلنسوة القلنسوة: والقلنسوة٣ سفر بعيد أو تزويج امرأة أو شراء جارية، ووضعها على الرأس إصابة سلطان ورياسة، ونيل...

Read moreDetails
Mimpi Mendengar Pengumuman: Pertanda Rahasia Terbongkar atau Berita Mengejutkan?

Tafsir Mimpi Menikah dengan Orang Mati: Pertanda Perzinaan atau Kejahatan?

2024-11-20

Mimpi Bertukar Peran sebagai Penjual dan Pembeli: Pertanda Perubahan

2024-10-28
Tafsir Mimpi Melihat Kota: Simbol Persatuan, Keamanan, dan Kehidupan Sosial

Mimpi Kipas Angin: Simbol Sahabat Sejati di Saat Sulit

2024-11-19
Next Post

Hikmah Tinggal di Mina

Hikmah Sa'i Antara Shofa dan Marwa

Hikmah Melempar Jumrah

Lemparan Bagi Umat-Umat Zaman Dahulu

Please login to join discussion

© 2023 DH Tech - Daarul Hijrah Tech Kitab Kuning Digital.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • PDF
  • Qasidah
  • Doa-doa
  • Kajian Kitab
  • Tuntunan Ibadah
  • Apps
  • Artikel
  • Infografis
  • Khutbah
  • Manakib
  • Tanya Jawab Keislaman
  • Tentang Kami

© 2023 DH Tech - Daarul Hijrah Tech Kitab Kuning Digital.