LADUNI.ID, Di kutip dari twitter Prof. Dr. KH M. Luqman Hakim dalam Al-Qur’an banyak sekali penjelasan bagaimana cara mendekatkan diri terhadap Allah SWT yang salah satunya adalah dzikir. Dzikir merupakan cara mendekatkan diri kepada Allah SWT sekaligus dapat menenteramkan kalbu.
Menurut Pakar Tasawuf KH M. Luqman Hakim, tidak ada alasan duniawi yang dapat dijadikan argumen untuk tidak berdzikir kepada Allah SWT.
Manusia dilarang berlebihan dalam segala hal termasuk dalam ibadah. Karena yg berlebihan pasti nafsu. Akhirnya Al Ghazaly membagi aktivitas 24 jam menjadi tiga bagian. 8 jam untuk ibadah. 8 jam untuk bekerja. 8 jam untuk istirahat. Jika bisa Istiqomah tidak perlu micro break segala.
Kita selalu mohon dilindungi Allah SWT Tuhannya manusia, Raja manusia dan Ilahnya manusia dari kejahatan waswas (godaan membisik) bisa datang dari Jin dan manusia. Bisikan yg bisa membelah hati, pandangan hidup, persatuan, keutuhan bangsa dan umat. Bahkan bisikan yg bisa hancurkan bumi.
Sifat hasud (iridengki) itu sifat siap saji kejahatan manusia, awal dari karakter buruk dan jahat. Hasud tidak suka atas sukses dan kebahagiaan orang lain. Sifat ini bukan saja membahayakan publik, namun juga membahayakan iman. Sekecil apa pun hasud bisa membakar kebajikan kita.
Kiat selanjutnya. Jangan merasa sudah kuat iman dan sudah istiqomah. Puas diri itu menghalangi keikhlasan dan membuat takjub pada diri sendiri. Sangat berbahaya. Tujuanmu Allah Ta’ala. Terus dijaga dengan dzikrullah tanpa henti dalam hati.
“Kyai bagaimana sih caranya iman kuat dan istiqomah?” “Lah saya juga pengin begitu” “Kiatnya, Kyai.” “Hmm berdoa, agar diberi tetap iman, terang hatimu, selamat dunia akhirat. Jangan putus asa istiqomah walau telah berbuat dosa. Siapa tahu itu dosa terakhir yangg ditakdirkan Allah padamu”
Ketika Dzikr ingatnya mesti Allah. Dilatih dengan memaknai seluruh dzikirmu, maknanya Allah Allah Allah. Soal problematika hidupmu, tempatnya ada di dalam doamu. Disana anda memohon segalanya.
Akal senantiasa berbicara soal baik dan buruk, haq dan bathil. Akal memberi informasi pada hati. Hati yang mengambil keputusan, sebagaimana di terangkan dalam Al-Hikam “Cahaya memiliki fungsi membuka. Matahati (akal) memberi hukum (haq atau batil), dan hati yang memutuskan (tolak atau terima).
Akal adalah mata hati, sedangkan nafsu adalah kebinatangan dalam batin ini. Mampukah hati mengendalikannya, itulah tugas hati sebagai pemimpin batin kita. Kalau hatinya buruk pasti mengikuti selera nafsunya, tapi kalau hatinya bagus pasti mengikuti ruhnya.
Pada nafsumu harus tegas dan harus berani menjadikan nafsu sebagai musuh terbesarmu. Bahkan lebih hebat dibanding syetan atau musuh lainnya. Ikhlaslah dalam beribadah. Lillah, jangan karena selain Allah. Ingat! Dari Allah, Menuju Allah, Bersama Allah, dan hanya hanya bagi Allah.
Kendalikan nafsumu bersama Allah SWT, jangan bersama dirimu. Kata Ibnu Athaillah as-Sakandary: “Segala hal apa pun yang berat akan terasa ringan jika bersama Allah SWT. Dan yang ringan pun terasa berat jika bersama dirimu,” Mengandalkan kemampuanmu, merasa bisa, semua jadi berat.
Tanjakan ruhani tanpa Ruh Dzikrullah, hanyalah perjalanan sia2 menuju Allah, karena ia akan gagal. Hebatnya kontemplasi filosofis dan ilmu manusia tentang Allah tanpa amaliyah Dzikrullah, tak lebih dari gedung menjulang, sedetik lagi roboh, karena tak ada fondasi dan cahaya.
Dzikrullah, lembah para Kekasih Allah terhampar. Seluruh maqomat sufi, bahkan seluruh kondisi ruhani para Sufi, diselubungi Dzikrullah, saling berkelindan, menyulam, menumbuhkan cabang-cabang dari pohon Ma’rifat yg ditanam dibumi Yaqin, dimana biji2 Iman tumbuh, buahnya adalah adab-akhlak.
Dalam satu detik, anda bisa masuki seluruh jumlah makhluk Allah dlm hitungan dzikir anda. Dahsyat bukan? “Maka bertanyalah kepada ahli dzikir jika kalian tidak berilmu”, demikian firmanNya. Kaum Sufi adalah The Million Dzikir Man, The Billion DzikrMan. Bahkan The All UniversDzikrMan.
Ahli Dzikirullah juga diberi kemampuan kontemplatif untuk melipat gandakan jumlah dzikrullah itu, dalam jumlah yang tiada hingga, semisal dengan jumlah seluruh makhluk Allah di alam semesta, atau seluruh makhluk dalam Genggaman dan Pandangan Allah Ta’ala, Subhanallah.
“The Million DzikrMan” Sudah saatnya anda menjadi manusia bermilyar dzikir, bahkan di hadapan anda ada bilyunan Dzikrullah yang menunggu detak jantung jiwa anda, hasrat rindu ruh Anda, hamparan rahasia ma’rifat Sirr Anda.
Apakah ada alasan lain, bahkan satu saja alasan dari tumpukan alasan anda untuk tidak bersyukur pada Allah? Apakah layak alasan-alasan hina yang berbau duniawi anda jadikan argumen untuk tidak dzikir kepada Allah? Adakah alasan-alasan problema untuk dijadikan alibi menjauh dari Allah? Pungkas KH M. Luqman Hakim.