Penglihatan – البصر
البصر: وبصر الإنسان يدل على بصيرته ودينه وعلمه وحكمته، فما رأى فيه من نقص أو زيادة أو فساد أو عمى، عاد ذلك على الجهل، ويدل العمى على الجهل والعمى عن الحجة، وقد يدل على الحصار والسجن، فيحجب بصره عما ينظر إليه من الدنيا وما فيها.
Penglihatan: Dan penglihatan manusia menunjukkan pemahaman, agama, ilmu, dan hikmahnya. Apapun yang ia lihat di dalamnya berupa kekurangan, kelebihan, kerusakan, atau kebutaan, maka itu kembali pada kebodohan. Kebutaan menunjukkan kebodohan dan kebutaan terhadap hujah. Dan mungkin menunjukkan pengepungan atau penjara, sehingga penglihatannya terhalang dari apa yang ia lihat di dunia dan apa yang ada di dalamnya.
وأما العين في ذاتها فدالة على كل ما تقر به عينه، من مال عين أو ولد أو أخ أو ولد أو أمير أو قائد، فما نزل بها في جسمها، أو فقدت مكانها أو رميت به من السهام والطوارق، فإنها حوادث تنزل بمن تدل عليه ممن وصفناه، فاليمني تدل على الذكر والكبير والأشراف، واليسرى على الأدنى، وكذلك كل ما كان في ناحية اليمين والشمال من الجوارح الفضل اليمين على الشمال.
Adapun mata itu sendiri menunjukkan segala sesuatu yang dilihat oleh mata, seperti harta, anak laki-laki, saudara laki-laki, anak perempuan, pemimpin, atau panglima. Apapun yang terjadi padanya dalam tubuhnya, atau kehilangan tempatnya, atau terkena panah dan lemparan, maka itu adalah kejadian yang menimpa orang yang dilambangkannya. Mata kanan menunjukkan laki-laki, orang yang lebih tua, dan orang-orang yang mulia, sedangkan mata kiri menunjukkan yang lebih rendah. Begitu pula segala sesuatu yang ada di sisi kanan dan kiri dari anggota tubuh, maka keutamaan ada pada sisi kanan dibandingkan sisi kiri.
Kitab Tafsir Ahlam – Ibnu Sirin Halaman 58 Cetakan Daarul Ma’rifah 2002
Jika menemukan kesalahan ketik, baris, terjemah, dan makna silahkan email kami di kitabkuningdigital@gmail.com
#tafsirmimpi #tafsirmimpiibnusirin #ibnusirin #tafsirahlam #ahlam #tafsirmimpiibnusirin #mimpi #penglihatan #mimpipenglihatan #mimpimelihat #melihat