Mata merah – الرمد
الرمد: وأما الرمد فدليل على إعراض صاحبه عن الحق ووقوع فساد في دينه على حسب الرمد، لأنه يدل على العمى، وقد قال تعالى: ﴿فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَىٰكِن تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ﴾١
“Mata merah: Adapun mata merah, itu adalah pertanda bahwa pemiliknya telah berpaling dari kebenaran dan terjadi kerusakan dalam agamanya sesuai dengan tingkat keparahan mata merah tersebut. Karena itu menandakan kebutaan, dan Allah Subhaanahu Wa Ta’ala berfirman: “Sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada.” (Al-Hajj: 46).
وقد قيل: إن الرمد دليل على أن صاحبه قد أشرف على الغني، فإن لم ينقص الرمد من بصره شيئًا، فإنه ينسب في دينه إلى ما هو بريء منه، وهو على ذلك مأجور. وكل نقصان في البصر نقصان في الدين.
Dan dikatakan juga: Mata merah adalah pertanda bahwa pemiliknya akan segera kaya. Jika mata merah tidak mengurangi penglihatannya sedikit pun, maka ia akan dikaitkan dalam agamanya dengan sesuatu yang tidak ia lakukan, dan ia akan mendapat pahala atas hal itu. Dan setiap penurunan penglihatan adalah penurunan dalam agama.
وقيل: إن الرمد غم يصيبه من جهة الولد. وكذلك لو رأى أنه يداوي عينه، فإنه يصلح دينه. فإن رأى أنه يكتحل، فإن كان ضميره في الكحل لإصلاح البصر، فإنه يتعاهد دينه بصلاح، وإن كان ضميره للزينة، فإنه يأتي في دينه أمرًا يتزين به.
Dan dikatakan juga: Mata merah adalah kesedihan yang menimpanya dari sisi anaknya. Begitu juga jika ia melihat sedang mengobati matanya, maka ia akan memperbaiki agamanya. Jika ia melihat sedang memakai kohl, jika niatnya memakai kohl adalah untuk memperbaiki penglihatan, maka ia akan memelihara agamanya dengan kebaikan. Dan jika niatnya untuk berhias, maka ia akan melakukan sesuatu dalam agamanya yang ia gunakan untuk berhias.
فإن أعطى كحلًا أصاب مالاً وهو نظير الرقيق. فإن رأى أن بصره دون ما يظن الناس به، ويرى أنه قد ضعف وكلَّ ليس يعلم الناس بذلك، فإن سريرته في دينه دون علانيته.
Jika ia diberi kohl, maka ia akan mendapatkan harta yang setara dengan budak. Jika ia melihat penglihatannya lebih buruk dari apa yang orang pikirkan tentangnya, dan ia merasa lemah dan lelah tetapi orang lain tidak mengetahuinya, maka agamanya yang batin lebih buruk daripada yang zahir.
وإن رأى أن بصره أحد وأقوى مما يظن الناس، فإن سريرته خير من علانيته. فإن رأى بجسده عيونًا كثيرة، فهو زيادة في الدين. فإن رأى لقلبه عينًا يبصر بها، فهو صالح في دينه. وقيل: إن صلاح العين وفسادها فيما تقرُّ به العين مال أو ولد أو علم أو صحة جسم.
Dan jika ia melihat penglihatannya lebih tajam dan kuat dari apa yang orang pikirkan, maka agamanya yang batin lebih baik daripada yang zahir. Jika ia melihat banyak mata pada tubuhnya, maka itu adalah penambahan dalam agama. Jika ia melihat sebuah mata pada hatinya yang dengannya ia dapat melihat, maka ia adalah orang yang saleh dalam agamanya. Dan dikatakan juga: Kebaikan dan keburukan mata itu berkaitan dengan apa yang menyenangkan mata, yaitu harta, anak, ilmu, atau kesehatan tubuh.”
١ سورة الحج، الآية: ٤٦.
Kitab Tafsir Ahlam – Ibnu Sirin Halaman 165 Cetakan Daarul Ma’rifah 2002
Jika menemukan kesalahan ketik, baris, terjemah, dan makna silahkan email kami di kitabkuningdigital@gmail.com
#tafsirmimpi #tafsirmimpiibnusirin #ibnusirin #tafsirahlam #ahlam #tafsirmimpiibnusirin #mimpi #matamerah #merah #mata
