LADUNI.ID I SHALAT– Islam sangat menekankan kepada umatnya senantiasa selalu semaksimal mungkin untuk berbuat baik kepada orang tua baikketika mereka masih hidup terlebih lagi dikala beliau sudah tiada. “Banyak jalan menuju ke Roma” ,begitu ungkapan yang sering di ucapkan untuk menggapai sebuah tujuan dan cita-cita. Begitu juga dengan konteks birrul walidain. Dalam kosa kata bahasa Arab “Birru” bermakana kebaikan. Hal ini berdasarkan hadist Rasulullah berbunyi: “Al-Birru merupakan bagusnya akhlak”. (HR. Muslim:1794).
Sedangkan kata Walidain artinya dua orang tua. Jadi birrul walidain maksudnya berbuat kebaikan kepada kedua orang tua kita baik selama mereka masih hidup ataupun telah tiada. Dalam problema ini Allah juga telah memperingatkan kita tentang dengan firman-Nya: ”Merendahlah diri engkau dihadapan keduanya disertai kasih sayang..”(QS. Al-Isra:24).
Kita diperintahkan untuk berbakti kepada mereka dan berdoa dalam segala kondisi walaupun diri kita tidak berkenan di dalam hati, namun wajib untuk mengerjakan segala perintah mereka asalkan perintah mereka itu tidak meyalahi dengan syariat Allah Swt.(Imam Sayuthi, kitab Ad-Durur Mansur, jilid: V, halaman: 259).
Para ulama terdahulu dalam merealisasikan Birrulwalidain salah satunya dengan shalat sunat. Diantara shalat sunat itu dinamakan dengan shalat sunat Birru al-Walidain. Shalat ini dilaksanakan dua rakaat, kebiasaan masyarakat melaksanakannya pada malam khamis. Shalat seperti biasa dengan tatacaranya :
- Waktu antara Magrib dan Isya
- Berniat
- Setelah al-fatihah di bacakan :
- Surat al-Ikhlas lima kali
- Ayat Kursi ( Al-Baqarah :255) lima kali
- Surat al-Falaq dan An-Nas (Ma’uzatain) lima kali
- Setelah salam dibacakan istigfar 15 kali.