الحكمة في أن الزكاة تمنع البخل
Zakat Mencegah Kekikiran
إعلم أن النفس ميالة إلى الحرس حتى أن الطفل الرضيع إذا أرضعت ظئره رضيعًا غيره تألمت نفسه وحاول جهده إبعاد ذلك الرضيع الآخر حتى ولو بالبكاء الذي هو عنوان عن تألمه. وكذلك الحال في الحيوانات فإنك ترى ولد البقرة مثلًا إذا زاحمه غيره في ثدي أمه نطحه وأبعده.
Ketahuilah bahwa nafsu itu cenderung kepada ketamaan. Sehingga anak kecil yang masih bayi, jika ibunya menyusui bayi orang lain, maka anaknya sendiri akan merasa sakit jiwanya dan berusaha dengan sekemampuannya untuk menjauhkan anak bayi orang lain meskipun hanya dengan cara menangis yang menjadi alamat/tanda perasaan sedihnya. Demikian halnya pada hewan, dapat anda saksikan anak lembu umpamanya apabila tetek induknya digrayangi oleh lembu lain, ia akan menanduk dan mengusirnya.
ولما كانت النفس كذلك وكان الجود مطلوبًا جعلت الزكاة بمثابة رياضة للنفس و تمرينًا لها على الكرم شيئًا فشيئًا حتى يصير الكرم لها عادة. وهذا أعظم جهاد للإنسان. لأن المال أعز على النفس منها. أي أنها تحب المال أكثر من حبها لنفسها. وقد قدّم الله تعالى في كتابه العزيز المال على البنين بقوله:
Oleh karena nafsu bersifat demikian dan sifat kedermawanan itu suatu tuntutan, maka zakat adalah suatu usaha melatih jiwa untuk memiliki sifat kedermawanan sedikit demi sedikit sehingga menjadi kebiasaan. Usaha semacam ini adalah jihad yang paling agung bagi manusia. Karena harta itu lebih perkasa dari pada jiwa, artinya jiwa itu lebih mencintai harta dari pada mencintai dirinya. Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam Al Qur’an dengan mendahulukan harta dari pada anak keturunan:
﴿ الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ﴾١ لأن الإنسان يميل بطبعه إلى زينة الحياة الدنيا. فبالطبع يكون ميله إلى المال أكثر من ميله إلى باقي الأشياء.
Artinya: “Harta dan anak keturunan itu hiasan kehidupan dunia Karena watak manusia itu cenderung kepada perhiasan kehidupan dunia. Dengan demikian lebih condong kepada harta dari pada yang lain.”
فأنت إذا أعطيت الزكاة وجاهدت نفسك ومرنتها على الكرم تكون قد غسلت بهذا الجود وهذا التمرين جاهك وعرضك وأزلت عنه أخبث وصمة وهي البخل.
Apabila anda memberikan zakat, berjuang memerangi hawa nafsu, dan melatih jiwa kedermawanan, berarti dengan kedermawanan dan latihan itu anda telah membersihkan kehormatan dan nama baik anda serta menghilangkan kelemahan anda yang paling jelek yaitu kekikiran.
وهنا ملاحظة لا بأس من ذكرها على سبيل الاستطراد، وهي أن البخل نتيجة عدم الثقة بالخالق الرازق لأنك إذا كنت تعلم أن هناك خالقًا رازقًا مخلفًا عليك ما أنفقته لم تمتنع عن إعطاء الفقراء والمساكين. وعلى هذا يكون الكرم نتيجة الإيمان الكامل. وهاك بعض ما ورد في ذم البخلاء بالويل والشقاء، وهم الذين يمنعون الزكاة. قال الله تعالى:
Meskipun keluar dari permasalahan semula, di sini perlu disebutkan bahwa kekikiran itu akibat ketidak percayaan kepada Sang Pencipta Yang Maha Memberi rizki dan Memberi ganti apa yang anda belanjakan, tetapi mengapa anda enggan memberikan sesuatu kepada kaum fakir miskin. Dengan demikian kedermawanan adalah dampak keimanan yang sempurna. Berikut ini ayat-ayat yang mencela dan mengancam orang-orang yang kikir dengan kecelakaan dan kesengsaraan. Yaitu orang-orang yang menolak membayar zakat.
﴿ وَالَّذِينَ يَكْنِزُونَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلَا يُنْفِقُونَهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ ﴿ ٣٤﴾ يَوْمَ يُحْمَىٰ عَلَيْهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكْوَىٰ بِهَا جِبَاهُهُمْ وَجُنُوبُهُمْ وَظُهُورُهُمْ ۖ هَٰذَا مَا كَنَزْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ فَذُوقُوا مَا كُنْتُمْ تَكْنِزُونَ ﴿ ٣٥﴾١
Artinya: “Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah. Maka beritahukanlah kepada mereka bahwa mereka akan mendapat siksa yang pedih. Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu di bakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri. maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu,” (At Taubat 34 35
وقال جل شأنه: مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ ﴿ ٤٢﴾ قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ ﴿ ٤٣﴾ وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِينَ ﴿ ٤٤﴾٢
Artinya: “Apakah yang memasukkan kamu ke dalam (neraka) Sagar? Mereka menjawab: “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat dan kami tidak pula memberi makan orang miskin.” (Al Mudatsir 42-44).
وقال : ﴿ أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ ﴿ ١﴾ فَذَٰلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ ﴿ ٢﴾ وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ الْمِسْكِينِ ﴿ ٣﴾۳
Artinya: “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama. Itulah orang yang menghardik anak yatim dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.” (Al Ma’uun 1-3).
وقال عز وجل: ﴿ أَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِشِمَالِهِ فَيَقُولُ يَا لَيْتَنِي لَمْ أُوتَ كِتَابِيَهْ ﴿ ٢٥﴾ وَلَمْ أَدْرِ مَا حِسَابِيَهْ ﴿ ٢٦﴾ يَا لَيْتَهَا كَانَتِ الْقَاضِيَةَ ﴿ ٢٧﴾ مَا أَغْنَىٰ عَنِّي مَالِيَهْ ۜ ﴿ ٢٨﴾ هَلَكَ عَنِّي سُلْطَانِيَهْ ﴿ ٢٩﴾ خُذُوهُ فَغُلُّوهُ ﴿ ٣٠﴾ ثُمَّ الْجَحِيمَ صَلُّوهُ ﴿ ٣١﴾ ثُمَّ فِي سِلْسِلَةٍ ذَرْعُهَا سَبْعُونَ ذِرَاعًا فَاسْلُكُوهُ ﴿ ٣٢﴾ إِنَّهُ كَانَ لَا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ الْعَظِيمِ ﴿ ٣٣﴾ وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ الْمِسْكِينِ ﴿ ٣٤﴾٤
Artinya : “Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata “Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini). Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku. Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu. Hartaku sekali-kali tidak memberikan yang menyelesaikan segala sesuatu. Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku.” (Allah berfirman):”Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya, Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala. Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta. Sesungguhnya dia dahulu tidak mendorong (orang lain) untuk memberi makan orang miskin”. (Al Haqqah: 25-34).
وقال صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
«لَا يَجْتَمِعُ الشُّحُّ وَالْإِيْمَانُ فِي قَلْبِ عَبْدٍ أَبَدًا»
Artinya: “Kekikiran dan keimanan itu tidak akan berkumpul dalam hati seorang hamba sama sekali.”
أعاذنا الله وإياك من هذا الداء القاتل للعواطف والمروءة والإنسانية.
Semoga Allah melindungi kita dari penyakit yang membunuh perasaan dan sifat-sifat kemanusiaan yang baik ini.