• Backup Home
  • Home 2
  • Privacy Policy
  • Qasidah dan Shalawat Page
  • Rawi Simthud Duror dan Terjemah
  • Tentang Kami
  • Home
Kitab Kuning Digital
No Result
View All Result
Wednesday, May 14, 2025
  • Home
  • Kajian Kitab
    • Hikmatut Tasyrif wa Falsafatuhu
    • Tafsir Mimpi Ibnu Sirin
    • Safiinatun Najaah
    • Taklim Muta`allim
  • Qasidah
  • PDF Kitab Kuning
  • Khutbah
  • Manakib
  • Shalat
  • Apps
  • Artikel
  • Tentang Kami
  • Home
  • Kajian Kitab
    • Hikmatut Tasyrif wa Falsafatuhu
    • Tafsir Mimpi Ibnu Sirin
    • Safiinatun Najaah
    • Taklim Muta`allim
  • Qasidah
  • PDF Kitab Kuning
  • Khutbah
  • Manakib
  • Shalat
  • Apps
  • Artikel
  • Tentang Kami
No Result
View All Result
Kitab Kuning Digital
No Result
View All Result
  • PDF
  • Qasidah
  • Doa-doa
  • Kajian Kitab
  • Tuntunan Ibadah
  • Apps
  • Artikel
  • Infografis
  • Khutbah
  • Manakib
  • Tanya Jawab Keislaman
  • Tentang Kami
Home Kajian Kitab Hikmatut Tasyrif wa Falsafatuhu

Hikmah Berjabat Tangan/Mencium Hajar Aswad

Muhammad Fariz Kasyidi by Muhammad Fariz Kasyidi
2024-01-02
in Hikmatut Tasyrif wa Falsafatuhu, Kajian Kitab
Reading Time: 4 mins read
A A
0
6
SHARES
32
VIEWS
FacebookTwitterWhatsappTelegramLine

حكمة استلام الحجر الأسود

Hikmah Berjabat Tangan/Mencium Hajar Aswad

قلنا في غير هذا الموضع ما معناه. إن الحجر الأسود مما فضل الله به البيت الحرام على سائر الأمكنة ونقول هنا إن الحكمة في استلامه تعرف من قول النبي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Dengan Hajar Aswad Allah memberikan kelebihan Baitil Haram di banding dengan tempat-tempat yang lain. Sedang hikmah berjabat tangan dapat diketahui dari hadits nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:

«الْحَجَرُ الْأَسْوَدُ يَمِيْنُ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ فِي الْأَرْضِ يُصَافِحُ بِهِ خَلْقُهُ كَمَا يُصَافِحُ الرَّجُلُ أَخَاهُ»

Artinya: “Hajar Aswad itu (tangan) kanan Allah Azza Wa Jalla di bumi yang berjabat tangan dengan makhlukNya sebagaimana orang laki-laki berjabat tangan dengan saudaranya”.

وكان النبي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يقبله. ويفسر هذا ما ورد عن عمر بن الخطاب رضي الله عنه أنه قبله وقال عند تقبيله: إني أعلم أنك حجر لا تضر ولا تنفع ولولا إني رأيت رسول الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يقبلك ما قبلتك!

Diperjelas lagi dengan hadits yang diriwayatkan dari Umar Ibnu Khattab Radhiyallahu ‘anhu bahwa ia menciumnya seraya mengatakan, sesungguhnya aku mengetahui bahwa sesungguhnya kamu adalah batu yang tidak mendatang kan bahaya dan tidak memberi manfaat, jika sekiranya aku tidak melihat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mencium kamu niscaya aku tidak mencium kamu.

ثم بكى فالتفت إلى ورائه فرأى عليًا كرم الله وجهه فقال: يا أبا الحسن ما هنا تسكب العبرات وتستجاب الدعوات: فقال علي كرم الله وجهه: يا أمير المؤمنين بل هو يضر وينفع.

Sesudah itu ia menangis dan menengok ke belakang lalu melihat Ali karramullah wajhah seraya mengatakan, hai bapaknya Hasan di sinilah pelajaran dituangkan dan do’a di perkenankan. Kemudian Ali mengatakan: Hai Amirul Mu minin, dia mendatangkan bahaya dan membawa manfaat.

فقال وكيف. قال إن الله تعالى لما (أخذ الميثاق على الذرية أي الأرواح في عالم الذر كتب عليهم كتابًا ثم ألقمه هذا الحجر فهو يشهد للمؤمن بالوفاء ويشهد على الكافر بالجحود) إذا عرفت هذا فهمت المقصود من قول الحاج عند استلام هذا الحجر: اللهم إيمانًا بك وتصديقًا بكتابك ووفاء بعهدك.

Umar berkata: “Bagaimana bisa begitu”. Ali menjawab sesungguhnya tatkala Allah membuat perjanjian dengan cikal bakal manusia (yakni dengan ruh-ruh di alam Zar), Allah menulis suatu tulisan kemudian ditelan Hajar Aswad dan ia bersaksi bahwa orang mu’min memenuhinya dan bersaksi bahwa orang kafir mengingkarinya. Jika engkau mengenal hal ini, tentu memahami ucapan orang yang mengerjakan haji di kala mencium Hajar Aswad: Artinya: “Ya Allah jadikanlah aku orang yang beriman kepadaMu, mem benarkan kitabMu dan memenuhi janjiMu”.

وليس مراد علي كرم الله وجهه أن الحجر الأسود يضر وينفع بغير إذن الله. بل هذه الخاصية أعطاها الله له. وإنما الضار والنافع هو الله الذي بيده ملكوت السموات والأرض.

Ali karramallah wajhah tidak bermaksud bahwa Hajar Aswad itu membahayakan dan mendatangkan manfaat tanpa seizin Allah. Justru kekhususan yang dikaruniakan Allah kepadanya. Sedang yang membahayakan dan memberi manfaat hanyalah Allah yang di tanganNya kerajaan langit dan bumi.

روي أن إبراهيم عليه الصلاة والسلام لما انتهى في البناء إلى الحجر الأسود قال لإسماعيل عليه السلام ائتني بحجر أجعله علامة لابتداء الطواف فخرج وجاء بحجر فقال ائتني بغيره فأتاه بحجر آخر. فقال ائتني بغيره فأتاه بثالث. وقال جاءني بحجر من أغناني عن حجرك فرأى الحجر الأسود في موضعه.

Diriwayatkan bahwa nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam sesudah selesai membangun Hajar Aswad memerintah nabi Ismail: “Ambilkanlah aku sebuah batu yang akan aku jadikan sebagai tanda memulai mengerjakan thawaf”. Ismail keluar dan kembali dengan membawa batu. Ibrahim mengatakan, ambilkan aku batu yang lain. Kemudian diambilkan batu yang lain. Tetapi Ibrahim mengatakan lagi, ambilkanlah aku batu yang lainnya lagi. Ismailpun membawa batu yang ketiga kalinya. Akhirnya Ibrahim berkata: “Orang yang membutuhkan batumu telah datang kepadaku dengan membawa batu”. Kemudian melihat Hajar Aswad di tempatnya.

وكان هذا الحجر في زمن الجاهلية موضوعًا بجوار الكعبة ثم أبعد عنها بعد الفتح الإسلامي ووضع بمكانه الحالي. ويقولون إن تحت هذا الحجر آلة البناء التي كان يعمل بها إبراهيم عليه السلام في الكعبة.

Batu ini pada zaman jahiliyah terletak di sebelah Ka’bah, kemudian dijauhkan dari padanya sesudah fathul Islam dan diletakkan kembali pada tempatnya yang sekarang. Orang mengatakan bahwa di bawah batu ini terdapat alat untuk membangun yang digunakan nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam di Ka’bah.

والعرب تقدس هذا الحجر جاهلية وإسلامًا: وهو المعنى بقول أبي الطب في لاميته:

Orang-orang Arab mensucikan batu ini baik pada zaman jahiliyah maupun Islam sebagaimana yang dikatakan Abu Thayyib dalam ejekannya:

وَمَوْطِنُ إِبْرَاهِيْمُ فِي الصَّخْرِ رُطْبَةً عَلٰى قَدَمَيْهِ حَافِيًا غَيْرِ نَاعِلٍ

Artinya: “Tempat nabi Ibrahim itu ada di batu dengan kedua telapak kaki basahnya yang tiada beralas kaki.”

وكان هذا الحجر له شأن عظيم جدًا فاق حد الوصف. ولما حصل الحرب بين إياد ومضر من بني نزار ودارت رحى الحرب على إياد أرادت الانتقام من مضر فقلعت الحجر الأسود من مكانه ودفنته بجبل أبي قبيس.

Batu ini dahulu pernah mengalami peristiwa yang sangat besar. Di kala terjadi perang antara suku Iyad dan suku Mudlar dari keturunan Nizar Iyad dalam keadaan terpepet dan hendak membalas dendam suku Mudlar maka mereka mencabut Hajar Aswad dari tempatnya lalu menguburnya di gunung Abi Qubais.

فرأت ذلك امرأة من خزاعة فأخبرت قومها بذلك فاشترطت إياد على مضر أن تكون ولاية البيت فيهم إن هم ردوا الحجر الأسود وجعلوه في موضعه فرضيت مضر ووفت لهم بذلك. وردوا الحجر الأسود ووضع في مكانه. وصارت ولاية البيت في إياد حتى جاء الإسلام.

Tetapi ada seorang wanita dari Khaza’ah melihatnya dan memberitahukan kepada kaumnya. Suku Iyad memberikan persyaratan kepada suku Mudlar, bahwa Hajar Aswad akan dikembalikan ke tempat semula jika wilayah Baitul Haram menjadi milik suku Iyad. Suku Mudlar menerima persyaratan itu dan suku Iyad mengembalikan Hajar Aswad serta meletakkannya pada tempat yang semula. Akhimya wilayah Baitul Haram masuk wilayah kekuasaan suku Iyad sampai Islam datang.

الآن قد عرفت الحكمة في استلام الجر الأسود. ولرب قائل يقول: إنه حجر وأية فائدة في إيداع هذه الأسرار وهذه الحكمة وهذه المنفعة في حجر هو من الجمادات؟ فنقول له إن الله سبحانه وتعالى يخص من مخلوقاته ما يشاء ليكون مظهرًا لقدرته ومستودعًا لأسرار حكمته ألا ترى أن الشمس والقمر من الجمادات.

Telah kita ketahui hikmah mencium atau menyalami Hajar Aswad. Mungkin ada orang mengatakan: “Hajar Aswad itu batu, lantas apa manfaat, hikmah, dan rahasia batu yang benda mati itu diciptakan ?” Maka kita jawab, sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengkhususkan makhluk yang dikehendaki agar jadi tanda kekuasaan dan tempat rahasia hikmahNya. Bukankah anda mengetahui bahwa Matahari dan Bulan itu benda mati.

وقد أودعهما الله تعالى من أسرار قدرته وبديع حكمته ما به بقاء هذا الكون وانتظام أحوال العالم أجمع في مشارق الأرض ومغاربها بحيث يكسبان عالم الحيوان وعالم النبات الموجودة على الكرة الأرضية. ما به قوام الحياة. فالحكمة الموجودة في الشمس والقمر كما أوضحنا هي نفس الحكمة الموجودة في الحجر الأسود مع الفرق بينهما. ذلك الفرق المعلوم للمسلمين. وإن كانت الحكمة في تلك محسوسة وهذه معنوية.

Dan Allah telah menitipkan kepada keduanya rahasia kekuasaan dan kebaikan hikmahNya berupa kelestarian dan keteraturan di seluruh alam ini di arah timur dan barat. Keduanya memberikan kehidupan hewan dan tumbuh-tumbuhan diatas bulatan bumi yang menjadi pokok kehidupan, Hikmah yang ada pada Matahari dan Bulan sebagaimana yang telah kita jelaskan sama dengan hikmah yang ada pada Hajar Aswad, tetapi berbeda tinjauannya. Dan itulah perbe- daan yang dapat diketahui. Yang satu bersifat nyata dan yang lain bersifat ma’nawi.

Related

Share2Tweet2SendShareShare
Previous Post

Hikmah Cukur Rambut

Next Post

Penghormatan kepada Batu di Kalangan Berbagai Umat

Muhammad Fariz Kasyidi

Muhammad Fariz Kasyidi

Artikel Terkait

Arti Mimpi Lutut Sakit: Pertanda Kesulitan dalam Mencari Nafkah
Kajian Kitab

Mimpi Melihat Tukang Besi: Pertanda Pekerjaan, Keadilan, atau Perubahan

by Muhammad Fariz Kasyidi
2024-11-14
0

Tukang Besi - السباك السباك: والسباك٢ هو المسبوك في صناعته المبتلى بألسنة أهل وقته للفظ السبك وألسنة النار، فربما دل...

Read moreDetails

Mimpi Melihat Pembantu: Pertanda Baik atau Buruk? Tergantung Warnanya!

2024-10-27

Mimpi Ludah Berdarah: Pertanda Harta Haram atau Masalah Kesehatan?

2024-10-29
Mimpi Melihat Syimar: Pertanda Pujian dan Kebaikan?

Tafsir Mimpi Melihat Pemain Beduk: Pertanda Buruk atau Peringatan?

2024-11-16
Next Post

Penghormatan kepada Batu di Kalangan Berbagai Umat

Hikmah Berpakaian tidak Berjahit

Hikmah Pakaian Ihram Berwarna Putih

Hikmah Pakaian Ihram Membawa Manfaat Kesehatan

Please login to join discussion

© 2023 DH Tech - Daarul Hijrah Tech Kitab Kuning Digital.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • PDF
  • Qasidah
  • Doa-doa
  • Kajian Kitab
  • Tuntunan Ibadah
  • Apps
  • Artikel
  • Infografis
  • Khutbah
  • Manakib
  • Tanya Jawab Keislaman
  • Tentang Kami

© 2023 DH Tech - Daarul Hijrah Tech Kitab Kuning Digital.