Berbohong – الكذب
الكذب: والكذب دليل على أن صاحب الرؤيا لا عقل له، خصوصًا إذا رأى كأنه يكذب على الله لقوله تعالى: ﴿يَفْتَرُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ وَأَكْثَرُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ﴾.
Berbohong: Dan berbohong adalah bukti bahwa pemilik mimpi tidak memiliki akal, terutama jika ia bermimpi seakan-akan berbohong kepada Allah, sesuai firman Allah Ta’ala: “membuat-buat kedustaan terhadap Allah, dan kebanyakan mereka tidak mengerti.”
Narasi Tambahan:
Mimpi berbohong, terutama jika ditujukan kepada Allah, merupakan cerminan dari kondisi batin seseorang. Dalam konteks psikologis, mimpi ini bisa menjadi indikasi adanya konflik batin antara keinginan dan kenyataan, atau rasa bersalah atas tindakan yang pernah dilakukan.
Dari sudut pandang spiritual:
- Kekurangan Iman: Berbohong dalam mimpi bisa menjadi tanda lemahnya iman seseorang. Ketidakyakinan akan adanya balasan atas perbuatan, baik di dunia maupun akhirat, dapat mendorong seseorang untuk berbohong, bahkan dalam mimpi.
- Jauh dari Kebenaran: Mimpi ini juga bisa menjadi peringatan agar lebih dekat kepada kebenaran dan menjauhi segala bentuk kebohongan. Kebenaran adalah fondasi dari kehidupan yang baik dan bahagia.
- Perlunya Introspeksi: Mimpi berbohong adalah ajakan untuk melakukan introspeksi diri. Dengan merenungkan mimpi ini, seseorang dapat mengidentifikasi area-area dalam hidupnya yang perlu diperbaiki.
Kitab Tafsir Ahlam – Ibnu Sirin Halaman 294 Cetakan Daarul Ma’rifah 2002
Jika menemukan kesalahan ketik, baris, terjemah, dan makna silahkan email kami di kitabkuningdigital@gmail.com
#tafsirmimpi #tafsirmimpiibnusirin #ibnusirin #tafsirahlam #ahlam #tafsirmimpiibnusirin #mimpi #berbohong
