Al-halfaa – الحلفاء
الحلفاء: وأما الحلفاء٣ فقد حكي أن رجلًا رأى في منامه كأن الحلفاء نبتت على ركبته، فقص رؤياه على معبر، فقال: هو للشركاء عمل واسع خير وبركة، وللمدبرين يأس رجائهم، وللمرضى موتهم. فعرض لصاحب الرؤيا جميع ذلك.
Al-halfaa: “Adapun al-halfaa (sejenis tumbuhan), telah diceritakan bahwa seseorang bermimpi melihat al-halfaa tumbuh di lututnya. Ia menceritakan mimpinya kepada seorang ahli tafsir, lalu dikatakan kepadanya: ‘Ini adalah pertanda pekerjaan yang luas, keberkahan, dan rezeki bagi para sekutu. Namun, bagi mereka yang putus asa, harapan mereka akan pupus, dan bagi orang sakit, itu pertanda kematian.’ Semua kemungkinan ini disampaikan kepada orang yang bermimpi tersebut.
والخضر كلها سوى الحنطة والشعير والسمسم والجاورس٤ والباقلا هي الإسلام. ومن رأى كأنه يسعى في مزرعة خضرة فإنه يسعى في أعمال البر والنسك.
Semua tanaman hijau, kecuali gandum, barley, wijen, jawawut, dan buncis, melambangkan Islam. Barangsiapa bermimpi sedang bekerja di ladang yang hijau, maka ia sedang berusaha melakukan amal kebaikan dan ibadah.
والمزرعة تدل على المرأة لأنها تحرث وتبذر تسقى وتحمل وتلد وترضع إلى حين الحصاد واستغناء النبات عن الأرض، فسنبله ولدها أو مالها.
Ladang melambangkan wanita, karena wanita mengolah tanah, menabur benih, menyiram, mengandung, melahirkan, dan menyusui sampai saat panen dan tanaman tidak lagi membutuhkan tanah. Maka, bulirnya adalah anak atau hartanya.
وربما دل على السوق وسنبله أرزاقها وأرباحها وفوائدها لكثرة أرباح الزرع وحوائجه وربعه وخسارته، ويدل على ميدان الحرب وحصيد سنبله حصيد السيف.
Ladang juga bisa melambangkan pasar, dan bulirnya adalah rezeki, keuntungan, dan manfaatnya, karena banyaknya keuntungan dari tanaman, kebutuhannya, perempatnya, dan kerugiannya. Ladang juga bisa melambangkan medan perang, dan panen bulirnya adalah panen pedang.
وربما دل على الدنيا، وسنبله مجاعة الناس صغيرهم وكبيرهم، شيخهم وكهلهم، لأنهم خلقوا من الأرض وشبوا أو نبتوا كنبات الزرع كما قال الله تعالى: ﴿وَاللَّهُ أَنْبَتَكُم مِّنَ الْأَرْضِ نَبَاتًا﴾٥ وقد تدل السنابل في هذا الوجه على أعوام الدنيا وشهورها وأيامها.
Ladang juga bisa melambangkan dunia, dan bulirnya adalah kelaparan yang menimpa orang-orang, baik kecil maupun besar, tua maupun muda, karena mereka diciptakan dari tanah dan tumbuh seperti tumbuhnya tanaman, sebagaimana firman Allah Subhaanahu Wa Ta’ala: ” Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah, tumbuh (berangsur-angsur).” (QS. Nuh: 17). Dalam konteks ini, bulir dapat melambangkan tahun, bulan, dan hari dalam kehidupan dunia.
وقد تأولها يوسف الصديق عليه السلام بالسنين. وقد تدل على أموال الدنيا ومخازنها ومطامرها، لجمع السنبلة الواحدة حبًا كثيرًا. وربما دلت المزارع على كل مكان يحرث فيه للآخرة، ويعمل فيه للأجر والثواب، كالمساجد والرباطات وحلق الذكر وأماكن الصدقات، لقوله تعالى: ﴿مَن كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الْآخِرَةِ نَزِدْ لَهُ فِي حَرْثِهِ وَمَن كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا﴾٦.
Yusuf ‘Alaihis Salam telah menafsirkan bulir sebagai tahun. Bulir juga dapat melambangkan harta dunia, gudang, dan tempat penyimpanan, karena satu bulir berisi banyak biji. Ladang juga dapat melambangkan setiap tempat yang diolah untuk akhirat dan tempat bekerja untuk mendapatkan pahala, seperti masjid, tempat menginap untuk musafir, majelis ilmu, dan tempat sedekah, sebagaimana firman Allah Subhaanahu Wa Ta’ala: ” Barangsiapa menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambahkan keuntungan itu baginya, dan barangsiapa menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian darinya (keuntungan dunia).” (QS. As-Shura: 20).
فمن حرث في الدنيا مزرعة، نكح زوجة، فإن نبت زرعه حملت امرأته، وإن كان عزبًا تزوج، وإلا تحرك سوقه وكثرت أرباحه، وربما سلفه و فرقه، وإلا تألف في القتال جمعه إن كان مقصده.
Barangsiapa mengolah ladang di dunia, berarti ia menikahi seorang istri. Jika tanamannya tumbuh, maka istrinya akan hamil. Jika ia masih lajang, maka ia akan menikah. Jika tidak, maka perdagangannya akan ramai dan keuntungannya akan bertambah. Atau, ia akan mendapatkan pinjaman dan membelanjakannya. Atau, ia akan bergabung dalam peperangan jika itu tujuannya.
فمن رأى زرعًا يحصد فإن كان ذلك ببلد فيه حرب أو موقف الجلاد والنزال، هلك فيه من الناس بالسيف كنحو ما يحصد في المنام بالمنجل، وإن كان ببلد لا حرب فيه ولا يعرف ذلك به.
“Barangsiapa melihat tanaman dipanen, jika itu terjadi di negeri yang sedang berperang atau tempat terjadinya pertempuran, maka banyak orang akan mati dibunuh dengan pedang, seperti halnya tanaman dipanen dengan sabit dalam mimpi.”
وكان الحصاد منه في الجامع الأعظم، أو بين المحلات أو بين سقوف الدور فإنه سيف الله بالوباء والطاعون،
“Dan jika panen itu terjadi di masjid agung, di antara toko-toko, atau di antara atap rumah, maka itu adalah azab Allah berupa wabah atau penyakit sampar.
وإن كان ذلك في سوق من الأسواق، كثرت فوائد أهلها، ودارت السعادة بينهم بالأرباح،
Sedangkan jika panen itu terjadi di pasar, maka keuntungan penduduknya akan bertambah, dan kebahagiaan akan tersebar di antara mereka karena keuntungan.
وإن كان ذلك في مسجد أو جامع من مجامع الخير، وكان الناس هم الذين تولوا الحصاد بأنفسهم دون أن يروا أحدًا مجهولًا لا يحصد لهم، فإنها أجور وحسنات ينالها كل من حصد وأما رؤية الحصاد في فدادين الحرث، فإن كان ذلك بعد كمال الزرع وطيبة فهو صلاح فيه، وإن كان قبل تمامه فهو جائحة في الزرع، أو نفاق في الطعام.
“Dan jika panen itu terjadi di masjid atau tempat ibadah lainnya, dan orang-orang sendiri yang memanen tanpa melihat orang asing yang memanen untuk mereka, maka itu adalah pahala dan kebaikan yang akan diperoleh oleh setiap orang yang memanen. Adapun melihat panen di ladang pertanian, jika itu terjadi setelah tanaman tumbuh sempurna dan baik, maka itu adalah pertanda baik. Jika itu terjadi sebelum tanaman sempurna, maka itu adalah wabah pada tanaman atau kerusakan pada makanan.”
٣ الحلفاء: نبت أطرافه محددة كأطراف سعف النخل ينبت في مفايض الماء.
٤ الجاروس: حب يؤكل يشبه الأرز بقوته.
٥ سورة نوح، الآية: ۱۷.
٦ سورة الشورى، الآية: ۲۰.
Kitab Tafsir Ahlam – Ibnu Sirin Halaman 116 Cetakan Daarul Ma’rifah 2002
Jika menemukan kesalahan ketik, baris, terjemah, dan makna silahkan email kami di kitabkuningdigital@gmail.com
#tafsirmimpi #tafsirmimpiibnusirin #ibnusirin #tafsirahlam #ahlam #tafsirmimpiibnusirin #mimpi #halfaa #tumbuhan