Timbangan – الميزان
الميزان: ومن رأى أنه وضع في كِفَّةِ الميزان أو القضبان أو شيء مما يوزن به فرجح، فله عند الله خير كثير إذا كان مع ذلك سبب بر وخير.
“Timbangan: Barangsiapa yang melihat dirinya diletakkan di salah satu timbangan atau neraca, atau pada sesuatu yang digunakan untuk menimbang, lalu timbangan itu condong ke atas, maka baginya ada banyak kebaikan di sisi Allah, terutama jika hal itu disertai dengan amal saleh dan kebaikan.
والميزان دال على كل من يقتدي به ويهتدي من أجله: كالقاضي والعالم والسلطان والقرآن، وربما دل على لسان صاحبه فما رُئِيَ فيه من اعتدال أو غير ذلك عاد عليه في صدقه وكذبه وخيانته وأمانته.
Timbangan juga melambangkan setiap orang yang dijadikan contoh atau diikuti, seperti hakim, ulama, penguasa, dan Al-Qur’an. Terkadang, timbangan melambangkan lidah seseorang, sehingga apa yang dilihat pada timbangan akan kembali kepadanya dalam hal kejujuran, kebohongan, pengkhianatan, dan amanahnya.
فإن كان قاضيًا فالعمود جسمه، ولسانه لسانه، وكفتاه أذناه، وأوزانه أحكامه وعدله، والدراهم كلام الناس وخصوماتهم، وخيوطه أعوانه ووكلاؤه.
Jika seseorang adalah seorang hakim, maka tubuhnya adalah tiang timbangan, lidahnya adalah lidah timbangan, kedua telinganya adalah kedua timbangan, dan bebannya adalah hukum dan keadilannya. Uang logam adalah perkataan orang dan perselisihan mereka, dan benang-benangnya adalah pembantu dan wakilnya.
Kitab Tafsir Ahlam – Ibnu Sirin Halaman 349 Cetakan Daarul Ma’rifah 2002
Jika menemukan kesalahan ketik, baris, terjemah, dan makna silahkan email kami di kitabkuningdigital@gmail.com
#tafsirmimpi #tafsirmimpiibnusirin #ibnusirin #tafsirahlam #ahlam #tafsirmimpiibnusirin #mimpi #timbangan
