LADUNI.ID, Jakarta – Sholat hajat adalah sholat sunnah yang dilakukan karena adanya sebab, contoh sholat istikharoh dilakukan ketika ingin memilih di antara dua pilihan yang terbaik, bisa dikerjakan kapan saja.
Mengenai tata cara sholat hajat tidak ada waktu khusus untuk mengerjakannya asalkan tidak dilakukan di waktu-waktu yang dilarang, yang dimaksud dengan waktu terlarang mengerjakan sholat hajat adalah setelah subuh sampai terbit matahari, setelah waktu ashar dan lainnya.
Meski begitu waktu sholat hajat yang mustajab adalah malam hari, terutama sepertengah atau sepertiga akhir malam.
NIAT SHOLAT HAJAT
Tempat niat adalah di dalam hati, dan melafalkan niat sholat hajat bukanlah suatu syarat. Namun menurut jumhur ulama, hukum melafalkan niat sholat adalah sunnah dalam rangka membantu hati menghadirkan niat.
Sementara menurut madzhab Maliki, yang terbaik adalah tidak melafalkan niat karena tidak ada contohnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Silakan mengikuti apa yang menurut Sahabat Dream nyaman dan semakin menguatkan keinginan untuk mengerjakan sholat hajat secara benar. Berikut ini adalah niat sholat hajat:
USHOLLII SUNNATAL HAAJATI ROK’ATAINI LILLAHI TA’AALAA
Artinya : Aku berniat sholat hajat sunah hajat dua raka’at karena Allah Ta’ala
TATA CARA SHOLAT HAJAT
Tata cara sholat hajat itu sendiri tidak ada perbedaan dengan sholat pada umumnya, yaitu diawali dengan niat dan diakhiri salam setiap 2 raka’at. Yang membedakan hanyalah niatnya.
Selain itu, sebelum mengerjakan sholat hajat disyaratkan suci dari hadas kecil dan hadas besar; suci badan, pakaian dan tempat dari najis; menutup aurat; dan menghadap kiblat.
Jumlah raka’at sholat hajat yang umum adalah dua raka’at. Namun Imam Ghozali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin berpendapat bahwa sholat hajat dapat dilaksanakan sampai dengan 12 raka’at.
Agar lebih mudah, maka tata cara sholat hajat dijelaskan dalam bentuk urutan seperti yang sudah umum di kalangan pemula yang ingin tahu tentang sholat hajat yang benar.
Secara ringkas, tata cara sholat hajat adalah sebagai berikut:
- Niat sholat hajat
- Takhbiraatul ikhram (berdiri bagi yang mampu)
- Membaca doa Iftitah
- Membaca surat Al-Fatihah
- Membaca salah satu surat dari Alquran. Mengenai bacaan surat Alquran sebenarnya bisa surat mana saja. Tapi lebih diutamakan jika pada raka’at pertama Surat Al-Karifuun sebanyak 3 kali.
- Ruku’ dengan tuma’ninah
- I’tidal dengan tuma’ninah
- Sujud dengan tuma’ninah
- Duduk di antara 2 sujud dengan tuma’ninah
- Sujud kedua dengan tuma’ninah
- Berdiri untuk melaksanakan raka’at kedua
- Membaca surat Al-Fatihah
- Membaca salah satu surat dari Alquran. Mengenai bacaan surat Alquran sebenarnya bisa surat mana saja. Tapi lebih diutamakan jika pada raka’at kedua Surat Al-Ikhlas sebanyak 3 kali.
- Ruku’ dengan tuma’ninah
- I’tidal dengan tuma’ninah
- Sujud dengan tuma’ninah
- Duduk di antara 2 sujud dengan tuma’ninah
- Sujud kedua dengan tuma’ninah
- Tahiyyat akhir dengan tuma’ninah
- Salam
Jika diperhatikan, tata cara sholat hajat di raka’at kedua sama dengan raka’at pertama. Hanya setelah sujud kedua, tahiyat akhir diakhiri oleh salam.
Selesai mengerjakan sholat hajat dilanjutkan dengan membaca doa sholat hajat atau boleh juga sebelum berdoa, membaca dzikir terlebih dahulu.
Lebih bagus lagi jika selesai mengucapkan salam bersujud dengan maksud tadzallul (merendahkan diri pada Allah Ta’ala).
Saat melakukan sujud ini kita membaca Subhahanallah walhamdulillah walaailaaha illallah waallahu akbar walaa haula wa quwwata illaa billahil ‘aliiyil ‘adzim sebanyak 10 kali.
Setelah itu kita membaca Allahumma sholli ‘alaa sayyidina Muhammad wa ‘alaa ali sayyidina Muhammad sebanyak 10 kali.
Dan yang terakhir membaca doa Rabbanaa aatinaa fidunyaa hasanah wa fil’akhirati hasanah wa qinaa ‘adzaaban nar yang artinya:
“ Ya Allah, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia, berikan pula kebaikan di akhirat dan lindungilah kami dari siksa neraka.”
Dalam tata cara sholat hajat, doa yang sering dipanjatkan Rasulullah ini dibaca sebanyak 10 kali.