Tangisan – البكاء
البكاء: وأما البكاء: فحكي عن ابن سيرين أنه، قال: البكاء في المنام قرة عين وإذا اقترن بالبكاء النوح والرقص لم يحمد. فإن رأى كأنه مات إنسان يعرفه، وهو ينوح عليه ويعلن الرنة فإنه يقع في نفس ذلك الذي رآه ميتًا وفي عقبة مصيبه أو هم شنيع.
Tangisan: Adapun mengenai tangisan, Ibnu Sirin berkata bahwa menangis dalam mimpi adalah suatu kebahagiaan. Namun, jika tangisan itu disertai dengan ratapan dan tarian, maka itu bukanlah pertanda baik. Jika seseorang bermimpi bahwa orang yang ia kenal meninggal dunia dan ia meratapinya serta mengeluarkan suara tangisan yang keras, maka orang yang dilihatnya meninggal itu akan mengalami kesedihan yang mendalam atau musibah yang besar.
فإن رأى كأنهم ينوحون على وال قد مات، ويمزقون ثيابهم، وينفضون التراب على رؤوسهم فإن ذلك الوالي يجور في سلطانه، فإن رأى كأن الوالي مات وهم يبكون خلف جنازته من غير صياح، فإنهم يرون من ذلك الوالي سرورًا ومن رأى كأن الوالي مات والناس يذكرونه بخير، فإنه يكون محمودًا في ولايته.
“Jika seseorang bermimpi bahwa orang-orang meratapi kematian seorang penguasa, merobek-robek pakaian mereka, dan menaburkan debu di kepala mereka, maka penguasa tersebut akan berbuat zalim dalam pemerintahannya. Namun, jika mereka menangis tanpa suara keras, itu berarti mereka merasa senang dengan kematian penguasa tersebut. Dan jika orang-orang mengingat kebaikan penguasa yang meninggal, maka ia akan dikenal sebagai penguasa yang baik.”
ومن رأى كأنه بين أقوام أموات، هو بين أقوام منافقين، يأمرهم بالمعروف فلا يأتمرون بأمره. قال تعالى: ﴿فَإِنَّكَ لَا تُسْمِعُ الْمَوْتَىٰ﴾٢. ومن رأى كأنه لقي معهم ميتًا، فإنه يموت على بدعة، أو يسافر سفرًا لا يرجع منه. ومن رأى كأنه خالطهم أو لامسهم، أصابه مكروه من قبل أراذل.
Jika seseorang bermimpi berada di antara sekumpulan orang yang sudah mati, maka ia berada di antara orang-orang munafik yang tidak mau menerima nasihatnya. Allah Subhaanahu Wa Ta’ala berfirman, ‘Sesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan orang mati mendengar.’ (Ar-Rum: 52). Jika seseorang bermimpi bertemu dengan orang mati di antara mereka, maka ia akan meninggal dalam keadaan sesat atau melakukan perjalanan yang tidak akan kembali. Jika seseorang bermimpi bercampur atau bersentuhan dengan mereka, maka ia akan mengalami keburukan dari orang-orang yang hina.
وأما البكاء فسرور وخفقان القلب ترك أمر من خصومة وسفر أو تزويج.
Adapun tangisan itu sendiri, dapat ditafsirkan sebagai kebahagiaan dan ketentraman hati setelah meninggalkan suatu perkara yang menyulitkan, seperti perselisihan, perjalanan jauh, atau pernikahan.
٢ سورة الروم، الآية: ٥٢.
Kitab Tafsir Ahlam – Ibnu Sirin Halaman 62 – 63 Cetakan Daarul Ma’rifah 2002
Jika menemukan kesalahan ketik, baris, terjemah, dan makna silahkan email kami di [email protected]
#tafsirmimpi #tafsirmimpiibnusirin #ibnusirin #tafsirahlam #ahlam #tafsirmimpiibnusirin #mimpi #menangis #tangisan #mimpitangisan #mimpimenangis

