Kerikil – الحصا
الحصا: والحصا يدل على الرجال والنساء، وعلى الدراهم البيض المعدودة، لأنها من الأرض، وعلى الحفظ والإحصاء لما ألم به طالبه من علم أو شعر، أو على الحج ورمي الجمار، أو على القساوة والشدة، وعلى السباب والقذف.
Kerikil: Kerikil melambangkan laki-laki dan perempuan, uang perak yang terhitung, karena berasal dari tanah. Juga melambangkan hafalan dan perhitungan terhadap ilmu atau puisi yang dipelajarinya, atau haji dan melempar jumrah. Atau bisa juga melambangkan kekerasan, kesulitan, makian, dan tuduhan.
فمن رأى طائرًا نزل من السماء إلى الأرض فالتقط حصاة وطار بها، فإن كان في مسجد هلك منه رجل صالح أو من صلحاء الناس، فإن كان صاحب الرؤيا مريضًا وكان من أهل الخير أي ممن يصلي أيضًا فيه، ولم يشركه في المرض ممن يصلي أيضًا فيه، فصاحب الرؤيا ميت، وإن كان التقاط الحصاة من كنيسة كان الإعتبار في فساد المريض الذي قدمناه.
Jika seseorang melihat burung turun dari langit ke bumi lalu mengambil kerikil dan terbang dengannya, jika kejadian itu terjadi di masjid, maka seorang laki-laki saleh atau salah seorang dari orang-orang saleh akan meninggal. Jika orang yang bermimpi sedang sakit dan termasuk orang baik (yaitu orang yang shalat), dan tidak ada orang lain yang shalat di tempat itu yang sakit seperti dirinya, maka orang yang bermimpi itu akan meninggal. Jika burung mengambil kerikil dari gereja, maka pertimbangannya sama dengan kematian orang sakit yang disebutkan sebelumnya.
وإن التقطها من دار أو من مكان مجهول، فمريض صاحب الرؤيا من ولد أو غیره هالك. فأما من التقط عددًا من الحصى وصيرها في ثوبه وابتلعها في جوفه، فإن التقاطها إياها من مسجد أو دار عالم أو حلقة ذكر، أحصى من العلم والقرآن وانتفع من الذكر والبيان بمقدار ما التقط من الحصا،
Dan jika ia (dalam mimpi) mengambil kerikil dari rumah atau tempat yang tidak dikenal, maka orang yang sakit (yang dimimpikan) dari anak atau orang lain akan meninggal. Adapun jika ia mengambil sejumlah kerikil lalu memasukkannya ke dalam pakaiannya dan menelannya, jika ia mengambilnya dari masjid atau rumah seorang ulama atau majelis ilmu, maka ia telah menghafal ilmu dan Al-Quran dan mendapat manfaat dari dzikir dan penjelasan sesuai dengan jumlah kerikil yang ia ambil.
وإن كان التقاطه من الأسواق أو الفدادين وأصول الشجر، فهي فوائد من الدنيا ودراهم تتألف من أسباب الثمار أو النبات أو من التجارة والسمسرة أو من السؤال في الصدقة لكل إنسان على قدر همته وعادته في يقظته،
Dan jika ia mengambilnya dari pasar atau ladang dan akar pohon, maka itu adalah keuntungan duniawi dan uang yang diperoleh dari hasil buah-buahan atau tanaman, atau dari perdagangan dan perantara, atau dari meminta sedekah kepada setiap orang sesuai dengan usaha dan kebiasaannya ketika sadar.
وإن كان التقاطه من طف١ البحر، فعطايا من السلطان إن كان يخدمه، أو فوائد من البحر إن كان يتجر فيه، أو يكتسبه من عالم إن كان ذلك طلبه، أو هبة وصلة من زوجة غنية إن كانت له، أو ولدًا أو نحوه.
Dan jika ia mengambilnya dari dasar laut, maka itu adalah hadiah dari penguasa jika ia melayaninya, atau keuntungan dari laut jika ia berdagang di laut, atau ia memperolehnya dari seorang ulama jika itu yang ia cari, atau hadiah dan pemberian dari istri yang kaya jika ia memilikinya, atau anak atau sejenisnya.
وأما من رمى بها في بحر ذهب ماله فيه، وإن رمى بها في بئر أخرج مالًا في نكاح أو شراء خادم، وإن رمى بها في مطمر٢ من ظروف الطعام أو في مخزن من مخازن البحر، إشترى بما معه أو بمقدار ما رمى به تجارة يستدل عليها بالمكان الذي رمى ما كان معه فيه والعامة تقول: رمى فلان ما كان معه من درهم في حنطة أو زيت أو غيرهما.
Adapun jika ia melemparkan kerikil ke laut, maka hartanya akan hilang di laut. Dan jika ia melemparkannya ke sumur, maka ia akan mengeluarkan uang untuk menikah atau membeli seorang hamba. Dan jika ia melemparkannya ke tempat penyimpanan makanan atau gudang di laut, maka ia membeli dengan uang yang dimilikinya atau sejumlah yang ia lemparkan, yaitu sebuah perdagangan yang dapat disimpulkan dari tempat ia melemparkan apa yang dimilikinya. Dan orang banyak mengatakan, “Fulan telah melemparkan uangnya ke dalam gandum, minyak, atau lainnya.”
وإن رمى بها حيوانًا كالأسد والقرد والجراد والغراب وأشباهها، فإن كان ذلك في أيام الحج، بشرته بالحج ورمي الجمار في مستقبل أمره، لأن أصل رمي الجمار أن جبريل عليه السلام أمر آدم أن يقذف الشيطان بها حين عرض له، فصار سنة ولده،
Dan jika ia melemparkannya kepada hewan seperti singa, monyet, belalang, gagak, dan sejenisnya, jika itu terjadi pada hari-hari haji, maka itu merupakan pertanda baginya untuk melakukan haji dan melempar jumrah di masa depan, karena asal mula melempar jumrah adalah ketika Jibril alaihisalam memerintahkan Adam untuk melempar setan dengan kerikil ketika setan menggodanya, sehingga menjadi sunnah bagi keturunannya.
وإن لم يكن ذلك في أيام الحج، كانت الحصاة دعاءه على عدو أو فاسق، وسبه وشتمه أو شهادات يشهد بها عليه، وإن رمى بها خلاف هذه الأجناس كالحمام والمسلمين من الناس، كان الرجل سبابًا مغتابًا متكلمًا في الصلحاء والمحصنات من النساء.
Dan jika itu tidak terjadi pada hari-hari haji, maka kerikil itu adalah doa laknatnya terhadap musuh atau orang fasik, atau makian dan cacinya, atau kesaksian yang ia berikan terhadapnya. Dan jika ia melemparkannya kepada makhluk selain jenis-jenis tersebut seperti burung merpati dan manusia muslim, maka orang itu adalah seorang yang suka mencaci maki, menggunjing, dan berbicara buruk tentang orang-saleh dan wanita-wanita yang suci.
١
٢ مطمر: المستور.
Kitab Tafsir Ahlam – Ibnu Sirin Halaman 113 Cetakan Daarul Ma’rifah 2002
Jika menemukan kesalahan ketik, baris, terjemah, dan makna silahkan email kami di [email protected]
#tafsirmimpi #tafsirmimpiibnusirin #ibnusirin #tafsirahlam #ahlam #tafsirmimpiibnusirin #mimpi #kerikil #mimpikerikil
