رؤيا إبراهيم عليه السلام:
Mimpi Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam:
وممَّا يدل على تحقيق الرؤيا في الأصل، أن إبراهيم عليه السلام علي أُري في المنام ذبح ابنه، فلما استيقظ ائتمر لما أُمر به في منامه، قال الله عز وجل حكاية عنه: ﴿يَىٰبُنَىَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَىٰ قَالَ يَىٰأَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِن شَآءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ﴾١، فلما علم إبراهيم برؤياه، وبذل جهده في ذلك إلى أن فرج الله عنه بلطفه علم به أن للرؤيا حكمًا.
“Dan yang menunjukkan bahwa mimpi pada dasarnya adalah sesuatu yang nyata adalah ketika Ibrahim alaihissalam melihat dalam mimpinya bahwa ia menyembelih anaknya. Ketika ia bangun, ia melaksanakan apa yang diperintahkan kepadanya dalam mimpinya. Allah Ta’ala menceritakan kisahnya: ‘Wahai anakku, sesungguhnya Aku melihat dalam mimpi bahwa Aku menyembelihmu, maka perhatikanlah apa pendapatmu.’ Dia menjawab, ‘Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.’ 1 (QS. as-Saffat: 102). Ketika Ibrahim mengetahui mimpinya dan berusaha sekuat tenaga untuk melaksanakannya hingga Allah melapangkan urusannya dengan karunia-Nya, maka ia tahu bahwa mimpi memiliki hukum.”
١ سورة الصافات، الآية: ۱۰۲.
Kitab Tafsir Ahlam – Ibnu Sirin Halaman 10 Cetakan Daarul Ma’rifah 2002
Jika menemukan kesalahan ketik, baris, terjemah, dan makna silahkan email kami di kitabkuningdigital@gmail.com
#tafsirmimpi #tafsirmimpiibnu sirin #ibnusirin #tafsirahlam #ahlam #tafsirmimpiibnusirin #mimpi