Tempat Tidur – السرير
السرير: وأما السرير فقد قيل: من رأى أنه على سرير فإنه يرجع إليه شيء قد كان خرج عن يده، وإن كان سلطانًا ضعف في سلطانه، ثم يثبت بعد الضعف لقوله تعالى: ﴿وَأَلْقَيْنَا عَلَىٰ كُرْسِيِّهِ، جَسَدًا ثُمَّ أَنَابَ﴾٤
Tempat Tidur: Ada yang mengatakan, barangsiapa bermimpi berada di atas tempat tidur, maka ia akan mendapatkan kembali sesuatu yang telah hilang darinya. Jika ia seorang penguasa, maka kekuasaannya akan melemah lalu menguat kembali, sebagaimana firman Allah: ” Kami jadikan (dia) tergeletak di atas kursinya sebagai tubuh (yang lemah karena sakit), kemudian dia bertobat.” (QS. Shod: 34).
وإن كان يريد التزويج فذلك نكاح امرأة. وإن كان على سرير وعلى فراش فذلك زيادة رفعة وذكر على قوم منافقين في الدين.
Jika ia berniat menikah, maka itu pertanda pernikahan dengan seorang wanita. Jika ia berada di atas tempat tidur yang empuk, maka itu pertanda peningkatan kedudukan dan kemenangan atas orang-orang munafik.
وإن لم يكن عليه فرش فإنه يسافر، وقال بعضهم: السرير وجميع ما ينام عليه يدل على المرأة وعلى جميع المعاش. وكذلك تدل الكراسي وأرجل السرير على المماليك، وخارجه على المرأة خاصة وداخلة على صاحب الرؤيا وأسفله على الأولاد والإناث.
Jika tidak ada kasur di atasnya, maka ia akan bepergian. Sebagian orang mengatakan, tempat tidur dan semua yang digunakan untuk tidur melambangkan wanita dan semua rezeki. Demikian pula, kaki-kaki tempat tidur melambangkan budak, bagian luarnya melambangkan wanita secara khusus dan bagian dalamnya melambangkan pemimpi, sedangkan bagian bawahnya melambangkan anak-anak perempuan.
وقال القيرواني: «السرير دالٌ على كل ما يسر المرء به ويشرف من أجله ويقربه». والعرب تقول: ثل١ عرشه إذا هدم عزه». والعرش السرير، وربما دل على مركوب من زوجة أو محمل أو سفينة، لأن النائم يركبه في حين سفر روحه عن أهله وبيته.
Al-Qirawani mengatakan, “Tempat tidur menunjukkan segala sesuatu yang menyenangkan seseorang, yang ia banggakan, dan yang mendekatkannya.” Orang Arab mengatakan, “Thal ‘arshuhu” (runtuh singgasananya) artinya hancur kehormatannya. Singgasana adalah tempat tidur, dan mungkin juga melambangkan kendaraan berupa kereta kuda, tandu, atau kapal, karena orang yang tidur seolah-olah sedang bepergian ketika rohnya meninggalkan keluarga dan rumahnya.
وربما دل على النعش لأنه سرير المنايا، فمن تكسر سريره في المنام أو تفكك تأليفه ذهب سلطانه إن كان ملكًا، وعُزل عن نظره إن كان له حاكمًا، وفارق زوجته إن كانت ناشزًا٢، أو ماتت إن كانت مريضة أو زوجها إن كان هو المريض، أو سافر عنها أو هجرها.
Mungkin juga melambangkan keranda, karena itu adalah tempat tidur kematian. Barangsiapa tempat tidurnya rusak atau terpisah dalam mimpi, maka kekuasaannya akan hilang jika ia seorang raja, ia akan dicopot dari jabatannya jika ia seorang pejabat, ia akan berpisah dari istrinya jika istrinya nakal, atau istrinya akan meninggal jika ia sakit, atau suaminya akan meninggal jika dialah yang sakit, atau ia akan bepergian jauh atau meninggalkannya.
وقد يدل وجهه على الزوج ومؤخره على الزوجة، وما يلي الرأس منه على الولد، وما يلي الرجلين على الخادم والابنة، وقد يدل حماره على قيم البيت وألواحه على أهله، وقد يدل حماره على الخادم وألواحه على الفراش والبسط والفراش والحصر وثياب المرأة.
Mungkin juga bagian depan tempat tidur melambangkan suami dan bagian belakangnya melambangkan istri, bagian yang dekat dengan kepala melambangkan anak, dan bagian yang dekat dengan kaki melambangkan pelayan dan anak perempuan. Mungkin juga bantalnya melambangkan harta benda di rumah dan seprainya melambangkan anggota keluarganya. Mungkin juga bantalnya melambangkan pelayan dan seprainya melambangkan kasur, karpet, dan pakaian wanita.
وأما من رأى نفسه على سرير مجهول فإن لاق به الملك ناله وإلَّا جلس مجلسًا رفيعًا، وإن كان عزبًا تزوج. وإن كانت زوجته حاملًا ولدت غلامًا. وكل ذلك إن كان عليه فرش فوقه أو كان له جمال، وإن كان لا فرش فوقه فإن راكبه يسافر سفرًا بعيدًا، وإن كان مريضًا مات.
Barangsiapa bermimpi berada di atas tempat tidur yang tidak dikenal, jika ia bertemu dengan raja, maka ia akan mendapatkan kedudukan, jika tidak, ia akan duduk di majelis yang tinggi. Jika ia masih lajang, ia akan menikah. Jika istrinya hamil, ia akan melahirkan seorang anak laki-laki. Semua itu berlaku jika ada kasur di atasnya atau jika tempat tidurnya indah. Jika tidak ada kasur di atasnya, maka orang yang menaikinya akan melakukan perjalanan jauh, dan jika ia sakit, ia akan meninggal.
وإن كان ذلك في أيام الحج وكان مؤمله ركب محملًا على البعير أو سفينة في البحر، أو جلس فيها على السرير.
Jika mimpi itu terjadi pada hari-hari haji dan ia berharap naik unta atau kapal, maka ia akan duduk di atas tempat tidur di dalamnya.
٤ سورة ص، الآية: ٣٤.
١ ثل عرشه: أي هدم وسقط.
٢ ناشزًا: سيئة العشرة.
Kitab Tafsir Ahlam – Ibnu Sirin Halaman 183 – 184 Cetakan Daarul Ma’rifah 2002
Jika menemukan kesalahan ketik, baris, terjemah, dan makna silahkan email kami di kitabkuningdigital@gmail.com
#tafsirmimpi #tafsirmimpiibnusirin #ibnusirin #tafsirahlam #ahlam #tafsirmimpiibnusirin #mimpi #tempattidur
