WaliyUllah keturunan al-Hamid bangsa Ba ‘Alawi yang mulia. Nama lengkapnya Habib Sholeh bin Muhsin al-Hamid dan wafat di Tanggul, Jawa Timur. Seorang ulama dan daie yang dakwahnya merata ke pelusuk Jawa. Wafatnya pada tahun 1976, dan setiap tahun haulnya diadakan di Tanggul dengan dihadiri ramai dari berbagai tempat dan daerah. Kewaliannya terkenal sehingga almarhum Haji Adam Malik, mantan wakil Presiden Indonesia menganggap beliau sebagai gurunya. Moga-moga Allah meredhainya dan melimpahkan keberkatannya kepada kita semua. Al-Fatihah.
——————————————————————————–
Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid dilahirkan di Korbah, Bakarman ( Wadi Amd ), Hadramaut pada tahun 1313 Hijriyah. Ayahnya adalah Al-Habib Muhsin bin Ahmad Al-Hamid yang terkenal dengan sebutan Al-Bakry-Al-Hamid, adalah seorang sholihin dan seorang wali yang arif juga sangat dicintai dan disegani oleh masyarakatnya. Sedangkan ibunda beliau seorang wanita sholihah yaitu Aisyah dari keluarga Al-Abud Ba Umar dari masyayikh Al-Amudi.
Habib Sholeh mempelajari Al-Qur’an kepada seorang guru yang bernama Said Ba Mudhij, di Wadi Amd. Sedangkan Ilmu Fiqh dan tasawuf dipelajari dari ayahnya Habib Muhsin Al-Hamid.
Pada usia 26 tahun yaitu pada bulan keenam tahun 1921 M, dengan ditemani Assyaikh Al-Fadil Assoleh Salim bin Ahmad Al-Askariy, Habib Sholeh meninggalkan Hadramaut menuju Indonesia. Mereka berdua singgah di Jakarta untuk beberapa saat, kemudian menuju ke Lumajang di kediaman sepupunya Al-Habib Muhsin bin Abdullah Al-Hamid. Habib Sholeh menetap di Lumajang untuk beberapa lama, kemudian pindah ke Tanggul dan akhirnya menetap di sana hingga akhir hayatnya.
Di Tanggul Habib Sholeh mendirikan Masjid yang diberi nama Masjid Riyadus Sholihin bermula dari hadiah sebidang tanah dari seorang Muhibbin Almarhum Haji Abdurrasyid kepada Habib Sholeh, yang kemudian diwakafkan dan didirikan Masjid diatasnya.
Habib Sholeh wafat di Tanggul ketika senja pada hari Sabtu, tanggal 8 Syawal 1396 Hijriyah ( 1976 M.). Beliau wafat setelah berwudhu dan sebelum sempat melaksanakan shalat Maghrib. Dimakamkan pada hari Minggu , tanggal 9 Syawal 1396 Hijriyah, setelah shalat Dzohor di samping kiblat Masjid Riyadus Sholihin.