Oleh Ustadz Ahmad Al-Farisi, S.Ag, Pimpinan Pondok Pesantren Markazul Lughoh Jakarta
Untuk memahami kitab kuning ada beberapa cara yang perlu kita kerjakan,
1. Belajar bahasa arab dasar, sekiranya untuk memahami kosakata bahasa arab. Dibawah bimbingan guru.
2. Jika sudah banyak menguasai kosakata bahasa arab, naiklah kita kepada belajar ilmi Nahwu Shorof, minimal Matan Ajurrumiyyah dan mutammimahnya, serta ilmu sharafnya dengan kitab Kailani atau Amsilah Tasrif
3. Jika sudah khatam kedua ilmu tersebut, mulailah praktek mengi’rab dengan kitab-kitab yang dirasa mudah memaknainya, karna memahami i’rab lebih mudah dengan mengetahui maknannya.
Foto : Kajian Fathul Muin oleh KH Yusuf Muhammad
4. Setelah kita mengetahui i’rab dan Tasrifnya barulah kita mencoba memahami Uslub bahasa Muallif, karna tiap muallif memiliki Gaya bahasa yang berbeda-beda, maka mulailah dari kitab yang Uslub bahasanya mudah dipahami, seperti kitab Akhlaq lil banin.
5. Untuk pemula disarankan baca yang berharokat terlebih dahulu, agar muda mengirab dan mengetahui tasrifnya.
6. Jika sudah lancar i’rab, tasrif dan menerjemahkan kitab berharokat, maka naiklah ke kitab yg gundul (tanpa harokat)
7. Belajarlah fahmul Ibarah, setelah itu latihlah untuk Fahmul Isyaroh. Dibawah bimbingan seorang guru.
8. Kuasai kitab sesuai tingkatannya, khatamkan bersama seorang guru.
Ingin belajar Kitab Kuning secara mendalam, yuk langsung datang ke Pondok Pesantren Markazul Lughoh Jakarta, link Google Maps