• Backup Home
  • Home 2
  • Privacy Policy
  • Qasidah dan Shalawat Page
  • Rawi Simthud Duror dan Terjemah
  • Tentang Kami
  • Home
Kitab Kuning Digital
No Result
View All Result
Friday, May 16, 2025
  • Home
  • Kajian Kitab
    • Hikmatut Tasyrif wa Falsafatuhu
    • Tafsir Mimpi Ibnu Sirin
    • Safiinatun Najaah
    • Taklim Muta`allim
  • Qasidah
  • PDF Kitab Kuning
  • Khutbah
  • Manakib
  • Shalat
  • Apps
  • Artikel
  • Tentang Kami
  • Home
  • Kajian Kitab
    • Hikmatut Tasyrif wa Falsafatuhu
    • Tafsir Mimpi Ibnu Sirin
    • Safiinatun Najaah
    • Taklim Muta`allim
  • Qasidah
  • PDF Kitab Kuning
  • Khutbah
  • Manakib
  • Shalat
  • Apps
  • Artikel
  • Tentang Kami
No Result
View All Result
Kitab Kuning Digital
No Result
View All Result
  • PDF
  • Qasidah
  • Doa-doa
  • Kajian Kitab
  • Tuntunan Ibadah
  • Apps
  • Artikel
  • Infografis
  • Khutbah
  • Manakib
  • Tanya Jawab Keislaman
  • Tentang Kami
Home Manakib

Al-Habib Al-Walid Muhammad bin Alwi bin Husin bin Hood Al-Athas

Kitab Kuning Digital by Kitab Kuning Digital
2023-12-11
in Manakib
Reading Time: 3 mins read
A A
0
13
SHARES
63
VIEWS
FacebookTwitterWhatsappTelegramLine

Al habib lahir di sebuah desa di daerah Sulawesi Selatan (Ujung Pandang) yang bernama Subik Mandar pada tanggal 14 Mei 1934 , Ayah Al habib bernama Al Habib Alwi bin Husin bin Hasan Al bin Hood Al Athas dan ibunya bernama Rugayyah binti Alwi bin Abdullah bin Sahl Jamalullail. Desa Subik ini adalah suatu daerah nelayan yang berhadapan dengan teluk Mandar , terletak diantara dua wilayah yaitu Majene dan Polewali . Masa kanak-kanak al habib dihabiskan di daerah ini,hingga suatu masa AL Habib diajak oleh pamannya yang bernama Al Habib Ali bin Husin bin Hasan Al bin Hood Al Athas merantau ke tanah Jawa tepatnya di Pekalongan,karena tidak betah dengan suasana baru ini al habib pulang kembali ke Ujung Pandang.

Pada umur 15 tahun al habib kembali merantau ke tanah Jawa tepanya daerah Surabaya, disini al habib bekerja pada Al habib Ja’far Aidid.Setelah tinggal selama 6 tahun di Surabaya al habib menikah pada umur 21 tahun dengan Syarifah Khadijah binti Alwi bin Ali Assofi Asseggaff. Setelah pernikahan ini al habib mendapat kepercayaan yang besar dari Al habib Alwi bin Ali Assofi Asseggaff yang juga merupakan mertua al habib untuk mengelolah pabrik secara penuh tenun kain sarung yang berada di Gapuro Gersik. Sejak saat diberi kepercayaan Al habib tinggal di Gersik,secara ekonomi al habib cukup mapan dan di waktu itu al habib sering menerima tamu dari berbagai lapisan masyarakat Alawiyin yang ada di Jawa Timur bahkan al habib juga mempunyai relasi dagang yang cukup luas dari berbagai daerah di Indonesia.

Kegemaran al habib terhadap nasab ini telah dimulai sejak al habib masih mudah/sebelum nikah dimana waktu itu masih banyak Wulaiti (kaum yang lahir di Hadramaut), dalam setiap acara al habib selalu menyempatkan diri untuk berinteraksi / bergaul dengan segala golongan dengan secara sungguh-sungguh menanyakan nama qabilahnya,asal daeranya dan berbagai masalah yang berkaitan dengan nasab. Terkadang al habib menyempatkan diri berkunjung dengan wulaiti untuk menanyakan permasalahan sekaligus belajar mengenai ilmu nasab adakalah suatu acara al habib sengaja membawa air untuk cucian tangan guna melayani orang-orang tua/wulati pada kesempatan yang sesaat itu alhabib menggunakan untuk berkenalan sekaligus mengenal orang lain.

Al habib belajar kepada banyak orang untuk memahami ilmu nasab ini,jadi al habib membutuhkan waktu puluhan tahun untuk duduk mengurusi permasalahan nasab ini tidak dengan tiba-tiba atau dengan kepentingan tertentu untuk mencari kedudukan di mata manusia,duduknya al habib di ilmu nasab ini jauh dari kepentingan pribadi ataupun golongan. Ada suatu kejadian yang membuat Al habib terpacu untuk belajar ilmu nasab ini, pada suatu ketika sewaktu alhabib baru mau mengenal /belajar silsilah alhabib sempat mendapat sindiran yang cukup membuat alhabib termotifasi untuk membuktikan ketidak benaran ucapan orang-orang. Pada waktu itu ada ucapan yang mengatakan bahwa “Mana mungkin orang dari pedalaman bisa mengerti nasab”. Ternyata perkataan ini terbantahkan oleh alhabib.

Al habib beserta keluarga hijrah ke Jakarta pada tahun 1981 di Jl. Cililitan Kecil Jakarta Timur dan pada tahun 1989 alhabib memegang kendali dalam menjaga kemurnian/kelestarian ilmu nasab ini hingga sampai akhir hayatnya. Jadi al habib mematahkan perkataan orang yang meragukan kemampuan al habib ternyata orang yang berasal dari daerahpun mampu memegang kendali ilmu nasab ini setelah belajar puluhan tahun dengan berkeliling kemana-mana. Al habib sempat berkeliling Indonesia bahkan semenanjung Melayu ,alhabib juga punya hubungan yang baik dengan beberapa orang ahli silsilah waktu itu. Diantaranya Al Isa bin Muhammad bin Al Qatmyr Al-Kaff, Al Habib Ibrahim bin Muhammad Al Kaff Singapura dan beberapa ahli silsilah yang lainnya. Al habib juga sempat mempersiapkan beberapa orang kader untuk mengantisipasi ke masa depan. Diantara kader tersebut adalah Al Habib Zainal Abidin bin Segaf Assegaf yang waktu itu masih berumur 30 tahun.

Sebulan sebelum meninggal alfaqier sempat bertemu al habib dirumahnya, alhabib berpesan “ya Waladi jangan engkau ikuti orang-orang yang berpegang diluar salaf kita, ikuti salaf-salaf kita suatu saat nanti mereka yang keluar dari salaf kita akan hancur sehancurnya” sembari beliau mengantar alfaqier ke luar. Rupanya itulah pertemuan terakhir dan pada tanggal 6 Februari 1995 Al habib meninggal dunia dan dikuburkan di Makam AlHabib Ahmad bin Alwi Al Umar AlHaddad (Habib Kuncung, dibelakang Kali Bata Mall, Jakarta ).

Selamat jalan habib curahan do’a menghantar mu di tempat istirahat yang tenang di dalam tamannya sorga

Semoga ALLAH menempatkanmu pada tempat yang terindah yang belum pernah ditempati manusia lain dimasamu.

Aaamiiin ya Robbal Alamiin.

Related

Share5Tweet3SendShareShare
Previous Post

Al-Habib Al-Walid Isa bin Muhammad bin Syech Al Qatmyr Al-Kaff

Next Post

Al-Habib Ali bin Abdurrahman Alhabsyi

Kitab Kuning Digital

Kitab Kuning Digital

Penggiat Transformasi Digital keIslaman untuk mendukung Digitalisasi Kitab Kuning untuk pembelajaran masyarakat awam.

Artikel Terkait

Al-Imam Ali Khali’ Qasam
Manakib

Al-Imam Ali Khali’ Qasam

by Kitab Kuning Digital
2023-12-11
0

Beliau adalah Al-Imam Ali bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa bin Muhammad bin...

Read moreDetails
Al-Habib Ahmad bin Abdullah bin Thalib Alatas

Al-Habib Ahmad bin Abdullah bin Thalib Alatas

2023-12-11
Al-Habib Abu Muhammad Al-Haddad Al-Yamani

Al-Habib Abu Muhammad Al-Haddad Al-Yamani

2023-12-11
Sayyidina Usamah bin Zed

Sayyidina Usamah bin Zed

2023-12-11
Next Post
Al-Habib Ali bin Abdurrahman Alhabsyi

Al-Habib Ali bin Abdurrahman Alhabsyi

Al-Habib Ali bin Abu Bakar As-Seggaf

Al-Habib Ali bin Abu Bakar As-Seggaf

Al-Habib Ali Bin Ahmad Bin Zein Aidid

Al-Habib Ali Bin Ahmad Bin Zein Aidid

Al-Habib Ali bin Husin Alatas (Habib Ali Bungur)

Al-Habib Ali bin Husin Alatas (Habib Ali Bungur)

© 2023 DH Tech - Daarul Hijrah Tech Kitab Kuning Digital.

No Result
View All Result
  • PDF
  • Qasidah
  • Doa-doa
  • Kajian Kitab
  • Tuntunan Ibadah
  • Apps
  • Artikel
  • Infografis
  • Khutbah
  • Manakib
  • Tanya Jawab Keislaman
  • Tentang Kami

© 2023 DH Tech - Daarul Hijrah Tech Kitab Kuning Digital.