Nahwu dan sharaf adalah dua ilmu wajib dimiliki dan dikuasia bagi mereka yang ingin memahami bahasa arab, dan bahasa arab adalah syarat mutlak bagi mereka yang ingin memahami agama Islam.
Pada awalnya bahasa arab ‘asli’ tidak mengenal adanya harakat (fathah, kasroh, dhommah, sukun) maupun titik dan ini tentunya sangat menyulitkan, kalangan bangsa arab sendiri pada saat itu jarang yang bisa baca tulis, hanya saja ajaibnya, kebakuan susunan ketatabahasaan dan gramatika mereka tetap terjaga.
Geliat kesusastraan yang melahirkan banyak syair-syair justru menjadi alat bukti (baca:dalil) atas kevalidan satu pola kebahasaan yang dibahas para nuhah (pakar Nahwu) di kemudian hari.
Kemudian dalam perkembangannya, bahasa arab diberi titik sehingga bisa dibedakan secara visual antara huruf ب / ba (satu titik) dan huruf ت ta (dua titik). Namun buat sebagian kalangan tetap saja itu masih sulit untuk ‘membunyikan’ huruf-huruf itu apakah dibaca ba, bi, atau bu. Disinilah kedua ilmu ini, yakni Nahwu dan Sharaf memiliki peranan.
Apa itu ilmu Sharaf….?
Secara literatur, ilmu sorof adalah
“ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip untuk mengenal pola-pola kalimat dan kondisi-kondisinya” (Jamiud Durus).